Mengajar anak autis untuk membaca setiap hari bisa bermanfaat, tetapi membutuhkan pendekatan yang disesuaikan yang mempertimbangkan tantangan dan kebutuhan unik anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan autisme dapat belajar membaca ketika diberikan instruksi membaca yang komprehensif dan berbasis bukti. Namun, pendekatan harus fleksibel dan menggabungkan strategi yang membahas aspek perilaku dan kognitif autisme. Ini memastikan bahwa membaca menjadi pengalaman yang positif dan produktif bagi anak.
Pentingnya Membaca Harian
- Pengembangan Keterampilan Melaksara: Membaca secara teratur membantu mengembangkan keterampilan melek huruf yang muncul, yang sangat penting untuk pencapaian membaca di kemudian hari. Ini termasuk bahasa lisan, kesadaran fonologis, dan konsep tentang cetak (Fleury, 2015).
- Instruksi Berbasis Bukti: Anak-anak dengan autisme mendapat manfaat dari instruksi membaca yang menargetkan lima komponen membaca: kesadaran fonemik, fonik, kefasihan membaca, kosakata, dan strategi pemahaman (Whalon et al., 2009).
- **Instruksi Komprehensif: Instruksi membaca awal yang komprehensif, konsisten dengan rekomendasi Panel Baca Nasional, menjanjikan bagi anak-anak dengan autisme. Ini membahas keterampilan yang berfokus pada kode dan makna, yang penting untuk pengembangan baca (Arciuli & Bailey, 2021) (Whalon, 2018).
Strategi untuk Instruksi Membaca yang Efektif
- Dukungan dan Rutinitas Perilaku: Menetapkan rutinitas dan memberikan dukungan perilaku dapat membantu anak-anak dengan autisme terlibat lebih efektif dalam kegiatan membaca. Ini termasuk menggunakan konten dan minat yang dapat dihubungkan untuk mempertahankan perhatian mereka (Conner et al., 2023).
- Kegiatan Membaca Berbagus: Terlibat dalam kegiatan membaca bersama dapat meningkatkan pemahaman bahasa dan mendengarkan, yang sangat penting untuk keberhasilan membaca (Conner et al., 2023).
- Program Individual: Program seperti Headsprout® Early Reading, yang menggunakan pendekatan analitik perilaku, telah menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak dengan autisme dengan mengatasi konten akademik dan tantangan perilaku secara bersamaan (Plavnick et al., 2016).
Tantangan dan Pertimbangan
- Kesulitan Pemahaman Membaca: Banyak anak dengan autisme berjuang dengan pemahaman bacaan karena defisit dalam Teori Pikiran, Koherensi Pusat Lemah, dan Fungsi Eksekutif. Tantangan-tantangan ini memerlukan strategi instruksional khusus untuk meningkatkan kemampuan pemahaman (Nguyen et al., 2015).
- Heterogenitas dalam Profil Membaca: Kemampuan membaca anak-anak dengan autisme dapat sangat bervariasi. Beberapa mungkin kesulitan dengan decoding, sementara yang lain mungkin mengalami kesulitan dengan pemahaman. Ini menyoroti perlunya instruksi membaca yang dipersonalisasi (Whalon, 2018).
Meskipun membaca setiap hari dapat bermanfaat, penting untuk menyadari bahwa tidak semua anak dengan autisme akan merespons secara positif metode yang sama. Beberapa mungkin menemukan sesi membaca tradisional menantang karena masalah perilaku atau kurangnya minat, seperti yang terlihat dalam kasus Sam, yang lebih suka bermain dengan kereta daripada membaca (Fleury, 2015). Oleh karena itu, sangat penting untuk menyesuaikan kegiatan membaca dengan minat dan kemampuan anak, memastikan bahwa pengalaman itu menarik dan tidak berlebihan. Ini mungkin melibatkan mengintegrasikan membaca ke dalam permainan atau menggunakan program berbasis teknologi yang selaras dengan preferensi anak.
