book, literature, reading, library, twine, vintage, book wallpaper, novel, bookmark, book shelf, book cover, free line, chapter, bookworm, light of knowledge, artsy, open book, yellow pages, wisdom, clever, content, new page, hebrew text, storytelling, scroll, book, book, book, book, book, library, content, storytelling, storytelling, storytelling, scroll

Apakah Role-Playing Bisa Membantu Anak Hiperaktif Memahami Bacaan?

Bermain peran dapat menjadi alat yang efektif dalam membantu anak-anak hiperaktif memahami membaca, karena melibatkan mereka dalam pengalaman belajar yang interaktif dan mendalam. Metode ini memanfaatkan kecenderungan alami anak-anak untuk bermain, membuat proses belajar menyenangkan dan tidak terlalu membuat stres. Bermain peran dapat membantu anak-anak hiperaktif fokus lebih baik, meningkatkan pemahaman membaca mereka, dan mengembangkan keterampilan bahasa dengan mensimulasikan skenario kehidupan nyata dan mendorong partisipasi aktif. Bagian berikut akan mengeksplorasi manfaat bermain peran dalam meningkatkan keterampilan membaca di antara anak-anak hiperaktif, didukung oleh bukti dari makalah penelitian yang disediakan.

Keterampilan Bermain Peran dan Membaca

  • Pembelajaran Interaktif: Game bermain peran (RPG) dirancang untuk menjadi interaktif, yang selaras dengan gaya belajar anak-anak, termasuk mereka yang hiperaktif. Permainan ini dapat meningkatkan keterampilan membaca dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang mengharuskan mereka membaca dan menafsirkan teks, mengenali gambar, dan mengidentifikasi huruf dan kata-kata. Efektivitas RPG dalam meningkatkan keterampilan membaca telah ditunjukkan, dengan peningkatan 91% yang dilaporkan dalam kemampuan membaca anak-anak melalui permainan interaktif (Rakimahwati & Roza, 2020).

  • Keterlibatan dan Motivasi: Bermain peran dapat secara signifikan meningkatkan keterlibatan dan motivasi di antara anak-anak yang hiperaktif. Dengan memasukkan elemen permainan, bermain peran membuat pembelajaran lebih menarik dan kurang monoton. Metode ini telah terbukti meningkatkan kemampuan membaca pada siswa sekolah dasar, karena mendorong partisipasi aktif dan membantu mempertahankan fokus (Fathoni, 2023) (R et al., 2022).

  • Komunikasi Kehidupan Nyata: Bermain peran mempersiapkan anak-anak untuk komunikasi kehidupan nyata dengan mengajari mereka penggunaan bahasa yang tepat dan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Ini menyediakan lingkungan belajar kontekstual di mana anak-anak dapat mempraktikkan rutinitas percakapan dan diskusi budaya, yang sangat penting untuk perkembangan bahasa (Salies, 1995).

Bermain Peran dan Hiperaktif

  • Manajemen Perilaku: Bermain peran dapat membantu mengelola perilaku anak-anak hiperaktif dengan menyalurkan energi mereka ke dalam kegiatan terstruktur. Ini memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri secara kreatif sambil belajar mengikuti aturan dan bekerja sama dengan teman sebaya. Metode ini telah efektif dalam mengurangi perilaku mengganggu dan meningkatkan dinamika kelas (R et al., 2022).

  • Fokus dan Perhatian: Anak-anak hiperaktif sering berjuang untuk mempertahankan fokus dan perhatian. Bermain peran dapat mengatasi tantangan ini dengan menyediakan lingkungan belajar yang dinamis dan menarik yang menangkap minat mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa bermain peran dapat meningkatkan keterampilan meneliti anak-anak hiperaktif, membantu mereka fokus lebih baik selama sesi belajar (Yesiazizah, 2013).

Perspektif Alternatif

Sementara bermain peran telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan membaca di antara anak-anak hiperaktif, penting untuk mempertimbangkan strategi pelengkap lainnya. Misalnya, sesi baca-keras menggunakan buku bergambar juga bisa bermanfaat. Sesi-sesi ini dapat membantu anak-anak dengan ADHD memahami diri mereka sendiri dan perilaku mereka, menumbuhkan kesadaran diri dan meningkatkan pemahaman membaca melalui narasi yang menarik (Zambo, 2006). Selain itu, kegiatan literasi yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak hiperaktif, seperti yang menggabungkan praktik sosial dan profesional, dapat lebih mendukung perkembangan membaca mereka (Silva et al., 2024).

Sebagai kesimpulan, bermain peran adalah alat yang berharga dalam meningkatkan keterampilan membaca di antara anak-anak hiperaktif dengan menyediakan lingkungan belajar yang menarik, interaktif, dan mendukung. Namun, ini harus digunakan bersama strategi lain untuk mengatasi beragam kebutuhan anak-anak ini secara efektif.

Rakimahwati, R., & Roza, D. (2020). Developing of Interactive Game Based on Role Play Game to Improve the Reading Abilities. https://doi.org/10.15294/JNE.V6I2.25574
Fathoni, A. (2023). The Role Playing Method on the Reading Ability of Elementary School Students. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. https://doi.org/10.23887/jisd.v7i1.56643
R, A. H. A., Bali, M. M. E. I., & Maula, I. (2022). Role-Playing Therapy in Handling Hyperactive Children. Al-Hayat. https://doi.org/10.35723/ajie.v6i1.213
Salies, T. G. (1995). Teaching Language Realistically: Role Play Is the Thing.
Yesiazizah, F. (2013). Keterampilan menyimak melalui bermain pesan berantai pada anak hiperaktif kelas ii.
Zambo, D. (2006). Learning from Picture Book Characters in Readaloud Sessions for Students with ADHD. Teaching Exceptional Children-Plus.
Silva, B. M. da, Guabira, M. E. da S. S., Brito, M. J. da S., Souza, L. G. de, Pereira, E. C., & Silva, I. D. M. (2024). Literacy and hyperactivity in early early education. Revista Gênero e Interdisciplinaridade. https://doi.org/10.51249/gei.v5i01.1814
Scroll to Top