A sad boy sitting on the library floor while being bullied by a peer.

Apakah Retardasi Mental Mempengaruhi Emosi Dan Perilaku Anak?

Anak-anak dengan keterbelakangan mental sering mengalami tantangan yang signifikan dalam perkembangan emosi dan perilaku mereka. Tantangan-tantangan ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor biologis, perkembangan, dan sosial, yang dapat menyebabkan respons emosional dan masalah perilaku yang berbeda dibandingkan dengan rekan-rekan mereka dengan perkembangan khas. Kesulitan emosional dan perilaku pada anak-anak ini dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, mempengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi secara sosial dan tampil secara akademis. Bagian berikut mengeksplorasi aspek-aspek ini secara rinci.

Mekanisme Respon Emosional

  • Anak-anak dengan keterbelakangan mental sering lebih mengandalkan saluran non-verbal untuk mengidentifikasi emosi dan menghadapi kesulitan dalam mengungkapkan emosi mereka dan memahami hubungan sebab-akibat antara situasi dan emosi. Ini kontras dengan anak-anak dengan perkembangan mental normal, yang dapat membedakan emosi melalui ekspresi verbal dan memahami hubungan sebab-akibat dengan lebih efektif (Ushakova, 2022)].
  • Bidang emosional dan kehendak pada anak-anak ini ditandai oleh ketidakstabilan, dengan kesulitan dalam mempertahankan fokus pada kegiatan yang bertujuan dan membangun kontak komunikatif. Hal ini dapat menyebabkan gangguan emosional dan karakteristik perilaku negatif (Boichuk et al., 2022).

Masalah Perilaku dan Emosional

  • Prevalensi masalah perilaku dan emosional pada anak-anak dengan keterbelakangan mental signifikan, dengan penelitian menunjukkan tingkat prevalensi 52%. Masalah umum termasuk kecemasan, depresi, dan penarikan diri, dengan faktor risiko seperti status sosial ekonomi yang rendah, ukuran keluarga besar, dan psikopatologi ibu yang berkontribusi terhadap masalah ini (Soedjatmiko et al., 2016)].
  • Anak-anak dengan keterbelakangan mental lebih rentan terhadap masalah perilaku dan gangguan mental daripada teman sebaya mereka yang biasanya berkembang. Isu-isu ini sering diperburuk oleh konflik dengan lingkungan dan interaksi sosial mereka (A, 2017).

Intervensi dan Strategi Perkembangan

  • Kegiatan bermain teater telah diidentifikasi efektif dalam mempromosikan perkembangan emosional pada anak-anak dengan keterbelakangan mental. Kegiatan ini membantu anak-anak mengekspresikan emosi, mengembangkan keterampilan kepemimpinan, dan meningkatkan komunikasi dengan teman sebaya, sehingga mengatasi beberapa tantangan emosional dan perilaku yang mereka hadapi (Boichuk et al., 2022) (Druzhinina et al., 2022)].
  • Program psikoedukasi sangat penting untuk rehabilitasi keluarga dengan anak-anak terbelakang mental, membantu mengelola kecemasan dan meningkatkan respons emosional (Овчинников et al., 2019).

Penilaian Kognitif dan Emosional

  • Anak-anak dengan keterbelakangan mental menunjukkan fitur yang berbeda dalam evaluasi kognitif mereka terhadap respons emosional. Mereka sering berjuang dengan mengidentifikasi, membedakan, dan verbalisasi reaksi emosional, yang dapat memengaruhi memori emosional mereka dan pemahaman tentang situasi masa lalul (Ushakova, 2021).

Sementara keterbelakangan mental secara signifikan berdampak pada perkembangan emosional dan perilaku anak, penting untuk mempertimbangkan konteks gangguan perkembangan saraf yang lebih luas. Gangguan ini sering muncul dengan kesulitan emosional dan perilaku yang tumpang tindih, membutuhkan pendekatan multidisiplin untuk manajemen yang efektif. Intervensi harus disesuaikan dengan kebutuhan individu anak, dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan mereka, lingkungan keluarga, dan konteks sosial-ekonomi (Ogundele & Ayyash, 2019).

Ushakova, V. R. (2022). Mechanisms of emotional response in children with mental retardation. Izvestiâ Saratovskogo Universiteta. Novaâ Seriâ. https://doi.org/10.18500/1819-7671-2022-22-1-79-84
Boichuk, Y., Drozhyk, L., Naumenko, N., & Shcherbak, I. V. (2022). Theatricalized play activity as a technology for emotional development of preschoolers with mental retardation. https://doi.org/10.32782/apv/2022.3.17
Soedjatmiko, S., Kadim, M., Madiyono, B., & Said, M. (2016). Behavior and emotional problems in children with mental retardation. Paediatrica Indonesiana. https://doi.org/10.14238/PI44.3.2004.90-4
A, D. (2017). Mental health in children with mental retardation. Medicina-Buenos Aires.
Druzhinina, L. A., Korobintseva, M. S., Lapshina, L. M., Tsilitsky, V. S., Osipova, L., & Lysova, A. A. (2022). Development of emotional responsiveness of primary schoolchildren with disabilities through theatrical activities. Perspektivy Nauki i Obrazovaniâ. https://doi.org/10.32744/pse.2022.1.23
Овчинников, А. А., Султанова, А. Н., Сычева, Т. Ю., Васильева, Ю. Е., & Максименко, П. А. (2019). Особенности эмоционально-личностной сферы у детей с умственной отсталостью. https://doi.org/10.31363/2313-7053-2019-2-55-60
Ushakova, V. R. (2021). Peculiarities of cognitive evaluation of emotional response in children with disd. https://doi.org/10.51233/2413-6522-2021-61-72
Ogundele, M., & Ayyash, H. (2019). G659 Evidence-based multidisciplinary assessment and management of children and adolescents with neurodevelopmental disorders. https://doi.org/10.1136/ARCHDISCHILD-2019-RCPCH.638
Scroll to Top