Pijat dan terapi alternatif telah dieksplorasi sebagai intervensi potensial untuk anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD), yang bertujuan untuk meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Sementara beberapa penelitian menunjukkan manfaat, bukti tetap tidak meyakinkan karena keterbatasan metodologis dan variabilitas dalam desain studi. Jawaban ini mensintesis temuan dari berbagai penelitian untuk memberikan gambaran tentang efek potensial dan keterbatasan terapi ini untuk anak-anak autis.
Potensi Manfaat Terapi Pijat
- Perbaikan Sensorik dan Perilaku: Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa terapi pijat dapat menyebabkan perbaikan dalam pemrosesan sensorik dan gejala perilaku pada anak-anak dengan ASD. Misalnya, pijat telah dikaitkan dengan penurunan kecemasan, peningkatan komunikasi sosial, dan peningkatan ikatan orangtua-anak, yang sangat penting untuk perkembangan anak-anak autis (Fadlalmola et al., 2024) (Walaszek et al., 2018).
- Efek Fisiologis: Pijat tradisional Thailand (TTM) yang diberikan orang tua telah menunjukkan efek positif pada parameter fisiologis seperti variabilitas detak jantung (HRV) dan gaya berjalan. Perbaikan ini menunjukkan manfaat potensial dalam regulasi otonom dan fungsi motorik, yang sering menjadi perhatian dalam ASD (Ruan et al., 2023).
- Pengurangan Stres Orangtua: Terapi pijat juga telah dikaitkan dengan pengurangan stres pengasuhan anak, yang secara tidak langsung dapat menguntungkan anak-anak dengan meningkatkan lingkungan keluarga secara keseluruhan dan sistem pendukung (Fadlalmola et al., 2024).
Keterbatasan dan Tantangan
- Bukti Tidak Konsisten: Meskipun ada beberapa temuan positif, bukti keseluruhan untuk kemanjuran terapi pijat dalam mengobati ASD tidak konsisten. Banyak penelitian menderita kelemahan metodologis, seperti ukuran sampel yang kecil, risiko bias yang tinggi, dan kurangnya protokol standar, yang membatasi generalisasi hasil (Ruan et al., 2022) (Ruan et al., 2022).
- Kurangnya Tindakan Objektif: Penelitian sebelumnya sering bergantung pada ukuran hasil subjektif, yang dapat menimbulkan bias dan mempengaruhi keandalan temuan. Ada kebutuhan untuk penelitian yang menggunakan indikator objektif untuk menilai dampak pijatan pada gejala ASD inti dengan lebih baik (“Physiological and Psychological Effects of Parental Traditional Thai Massage on Children with Autism: A Protocol for a Randomized Controlled Trial (Preprint)”, 2022).
- Heterogenitas dalam Protokol Pengobatan: Variabilitas dalam teknik pijat, frekuensi, dan durasi di seluruh penelitian membuatnya sulit untuk menarik kesimpulan definitif tentang efektivitas terapi pijat untuk ASD (Ruan et al., 2022).
Terapi Alternatif dan Pertimbangannya
- Pendekatan Beragam: Selain pijat, terapi komplementer dan alternatif lainnya, seperti intervensi nutrisi, akupunktur, dan terapi pikiran-tubuh, sering digunakan oleh keluarga anak-anak dengan ASD. Terapi ini sering dipilih karena keamanan yang dirasakan dan efek samping minimal (“Complementary and Alternative Therapies”, 2022) (Mohamed et al., 2022).
- Kebutuhan untuk Perhatian: Sementara beberapa terapi alternatif menunjukkan harapan, ada kurangnya bukti kuat yang mendukung kemanjurannya. Sangat penting bagi praktisi untuk mendiskusikan pilihan ini dengan keluarga, mempertimbangkan manfaat dan risiko potensial, dan untuk mengintegrasikannya dengan perawatan standar bila sesuai (Jonkman et al., 2024) (“Complementary and Alternative Therapies”, 2022).
Kesimpulannya, sementara pijat dan terapi alternatif dapat menawarkan beberapa manfaat bagi anak-anak autis, bukti saat ini tidak cukup untuk mendukung penggunaannya secara luas sebagai perawatan mandiri. Penelitian yang lebih ketat diperlukan untuk menetapkan kemanjuran dan keamanannya. Penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk terlibat dalam diskusi terbuka dengan keluarga tentang terapi ini, memastikan pengambilan keputusan yang terinformasi dan integrasi dengan praktik berbasis bukti.