A young girl playing with a wooden geoboard on a bed, fostering creativity and learning.

Apakah Permainan Tradisional Seperti Congklak Atau Ular Tangga Bisa Membantu Anak Belajar Berhitung?

Permainan tradisional seperti Congklak dan Stair Snake memang dapat membantu anak-anak belajar berhitung, sebagaimana dibuktikan oleh beberapa penelitian. Permainan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan berhitung tetapi juga berkontribusi pada perkembangan kognitif, interaksi sosial, dan motivasi belajar. Integrasi permainan semacam itu ke dalam pengaturan pendidikan telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif bagi pelajar muda. Di bawah ini adalah aspek kunci tentang bagaimana permainan tradisional ini membantu dalam belajar berhitung.

Meningkatkan Keterampilan Berhitung

  • Permainan Congklak: Penelitian telah menunjukkan bahwa permainan Congklak tradisional secara signifikan meningkatkan keterampilan berhitung di kalangan siswa sekolah dasar. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Kudus, siswa yang bermain Congklak menunjukkan peningkatan 28% dalam kemampuan berhitung dibandingkan dengan mereka yang menggunakan metode pembelajaran tradisional (Hariyadi et al., 2024)]. Demikian pula, di lingkungan taman kanak-kanak, Congklak telah terbukti meningkatkan keterampilan berhitung pemula, dengan peningkatan penting dalam kemampuan anak-anak untuk mengenali dan memahami konsep angka (Rahmat, 2024) (Kisno & Sari, 2022).

  • Permainan Ular Tangga: Game Ular dan Tangga, permainan tradisional lainnya, telah ditemukan untuk meningkatkan motivasi anak-anak untuk belajar berhitung dan memecahkan masalah matematika. Ini memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan, yang membantu anak-anak menjadi lebih terampil dalam kalkulasi (Susetyawati et al., 2024).

Pengembangan Kognitif dan Soal

  • Stimulasi Kognitif: Permainan tradisional seperti Congklak menawarkan rangsangan kognitif yang signifikan, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, logika, dan analitis. Permainan ini juga meningkatkan tingkat konsentrasi, yang sangat penting untuk pembelajaran yang efektif (Hasan & Husein, 2024) (Alvisari et al., 2024).

  • Interaksi Sosial: Bermain permainan tradisional menumbuhkan interaksi sosial di antara anak-anak, yang penting untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja tim. Permainan Congklak, khususnya, telah terbukti meningkatkan keterampilan sosial dan motivasi belajar, menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif (Hariyadi et al., 2024) (Ayuningrum et al., 2024).

Integrasi Budaya dan Pendidikan

  • Nilai Budaya: Permainan tradisional membawa signifikansi dan nilai-nilai budaya, memperkaya pengalaman pendidikan dengan menghubungkan anak-anak dengan warisan budaya mereka. Aspek ini membuat pembelajaran lebih relevan dan menarik bagi pelajar muda (Hasan & Husein, 2024) (Matura et al., 2024).

  • Pengembangan Kurikulum: Integrasi permainan tradisional ke dalam kurikulum telah direkomendasikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan efektif. Permainan ini berfungsi sebagai alat pendidikan berharga yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan dasar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif (Hariyadi et al., 2024) (Ayuningrum et al., 2024).

Sementara permainan tradisional seperti Congklak dan Stair Snake telah menunjukkan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan berhitung dan kognitif, penting untuk mempertimbangkan keseimbangan antara alat pendidikan tradisional dan modern. Game dan teknologi digital juga menawarkan keuntungan unik dalam pembelajaran, seperti pengalaman belajar yang dipersonalisasi dan akses ke beragam sumber daya. Namun, manfaat budaya dan sosial dari permainan tradisional menjadikannya tambahan yang tak ternilai untuk lanskap pendidikan, memberikan pendekatan holistik untuk perkembangan anak.

Hariyadi, A., Rasyad, A., S, W. R., N, D. S., & Najikhah, F. (2024). Enhancing Numeracy Skills in Elementary Students through the Traditional Congklak Game: A Study in Kudus. Al-Ishlah. https://doi.org/10.35445/alishlah.v16i3.5613
Rahmat, T. J. (2024). Penerapan Permainan Tradisional Congklak untuk Mengembangkan Kemampuan Konsep Berhitung Pemula dan Motorik Halus Anak Usia 4–5 Tahun di TK Hati Suci Jakarta [Application of the Traditional Congklak Game to Develop Beginner Numeracy Skills and Fine Motor Skills in Children Aged 4-5 Years at Hati Suci Kindergarten, Jakarta]. Jurnal Teropong Pendidikan. https://doi.org/10.19166/jtp.v2i3.7352
Kisno, K., & Sari, A. H. (2022). Upaya Mengembangkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Tradisional Congklak Pada Anak Usia Dini Di Tk Raden Intan Gunung Pelindung. IJIGAEd Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education. https://doi.org/10.32332/ijigaed.v3i1.3825
Susetyawati, M. M. E., Wicaksono, B., Oktavia, L., & Putri, N. M. (2024). Permainan Ular Tangga Sebagai Media Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Sekolah Dasar. Jurnal Derivat: Jurnal Matematika & Pendidikan Matematika. https://doi.org/10.31316/jderivat.v10i2.6872
Hasan, B., & Husein, M. (2024). Traditional Games as a Means of Cognitive Stimulation: An Analysis of Child Development: A Systematica Review. International Journal of Multidisciplinary Research and Analysis. https://doi.org/10.47191/ijmra/v7-i10-28
Alvisari, D., Lah, Y. C., & Tun, H. (2024). The Effectiveness of The Traditional Game Congklak in Developing Children’s Cognitiveness at Kindergarten. Journal of Basic Education Research. https://doi.org/10.37251/jber.v4i3.893
Ayuningrum, H., Fauziyah, S., Fauziah, F., & Juhji, J. (2024). Exploring Traditional Game Congklak as an Effective Learning Tools for Elementary Schools. Tarunateach. https://doi.org/10.54298/tarunateach.v2i1.206
Matura, E., Son, Q. V., & Lah, Y. C. (2024). Exploring the Potential of Traditional Congklak in the Development of Early Childhood Cognitive Abilities. Journal of Basic Education Research. https://doi.org/10.37251/jber.v5i2.959
Scroll to Top