A child interacts with a wooden sorting toy, developing fine motor skills and learning through play.

Apakah Perlu Memberi Hadiah Atau Pujian Setiap Kali Anak Berhasil Berhitung?

Perlunya memberikan hadiah atau pujian setiap kali seorang anak berhasil menghitung adalah topik bernuansa yang melibatkan pemahaman peran pujian dan penghargaan dalam perkembangan anak. Sementara pujian dan penghargaan dapat menjadi alat yang efektif untuk motivasi dan membangun harga diri, penerapannya harus seimbang dan sesuai secara kontekstual untuk menghindari potensi efek negatif. Penelitian menunjukkan bahwa sementara pujian dan penghargaan dapat meningkatkan motivasi dan pembelajaran, mereka harus digunakan dengan bijaksana untuk menumbuhkan motivasi intrinsik dan efikasi diri pada anak-anak.

Peran Pujian dalam Perkembangan Anak

  • Pujian adalah alat penting dalam perkembangan anak, sering digunakan untuk membangun kepercayaan diri dan memotivasi pembelajaran. Ini dapat memperkuat perilaku yang diinginkan dan membantu anak-anak merasa kompeten dan dicintai (Karadeniz, 2023).
  • Berbagai jenis pujian, seperti pujian proses (berfokus pada upaya) dan pujian orang (berfokus pada atribut), memiliki dampak yang bervariasi pada motivasi dan citra diri anak-anak. Proses pujian umumnya lebih bermanfaat untuk menumbuhkan ketekunan dan motivasi (Mancini et al., 2022) (Xu et al., 2024).

Dampak Hadiah

  • Hadiah, termasuk item material dan hadiah simbolis seperti perangko bintang, dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan dalam kegiatan belajar. Namun, efektivitas penghargaan dapat bervariasi, dengan beberapa anak merespons lebih banyak hadiah nyata daripada pujian verbal (Bastian & Syaputra, 2022).
  • Penghargaan kontingen kinerja, yang diberikan berdasarkan pencapaian aktual, telah terbukti meningkatkan keterampilan dan efikasi diri lebih efektif daripada penghargaan berbasis partisipasi (Schunk, 1983).

Menyeimbangkan Pujian dan Hadiah

  • Keseimbangan optimal antara berbagai jenis pujian sangat penting. Pujian yang berlebihan, baik proses atau berorientasi pada orang, dapat mengurangi ketekunan dan motivasi. Pendekatan yang seimbang, di mana pujian proses sedikit melebihi pujian orang, paling efektif untuk menumbuhkan motivasi penguasaan (Xu et al., 2024).
  • Dorongan, sebagai lawan dari pujian, dapat mendukung otonomi dan harga diri yang didorong secara internal, membantu anak-anak mengembangkan rasa diri yang kuat (Dordevic, 2014).

Pertimbangan untuk Orang Tua dan Pendidik

  • Meskipun pujian dan penghargaan bisa efektif, mereka tidak boleh digunakan secara berlebihan atau diterapkan secara mekanis. Konteks dan respons individu anak harus memandu penggunaannya (Lalić, 2002).
  • Mendorong anak-anak untuk upaya dan strategi mereka daripada hanya hasil dapat membantu mereka mengembangkan ketahanan dan pola pikir pertumbuhan (Dordevic, 2014).

Berbeda dengan aspek positif dari pujian dan penghargaan, beberapa ahli teori pendidikan berpendapat bahwa penghargaan eksternal dapat menciptakan ketergantungan dan persaingan, berpotensi merusak pembelajaran dan harga diri yang tulus. Perspektif konstruktivis menyarankan bahwa harga diri harus dipupuk melalui menciptakan lingkungan yang mendukung daripada hanya mengandalkan validasi eksternal (Robins, 2012). Perspektif ini menyoroti pentingnya menumbuhkan motivasi intrinsik dan pembelajaran mandiri pada anak-anak.

Karadeniz, G. (2023). Çocuk YetiÅŸtirmede Ebeveyn Övgüsü Kavramı. Psikiyatride Guncel Yaklasimlar – Current Approaches in Psychiatry. https://doi.org/10.18863/pgy.1242969
Mancini, N., Schetsche, C., Morales, L., Simaes, A. C., & Gago-Galvano, L. G. (2022). Construcción de una escala para evaluar tipos de elogios otorgados por cuidadores primarios a infantes de 0 a 3 años. Interdisciplinaria. https://doi.org/10.16888/interd.2023.40.1.9
Xu, X., Mo, L., Pan, L., & Li, Y. (2024). The ‘praise balance’: Uncovering the optimal recipe for mastery motivation in preschoolers. Journal of Applied Developmental Psychology. https://doi.org/10.1016/j.appdev.2023.101607
Bastian, A. B. F. M., & Syaputra, Y. D. (2022). Memberikan Reward sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Anak. https://doi.org/10.32678/alshifa.v3i1.7875
Schunk, D. H. (1983). Reward contingencies and the development of children’s skills and self-efficacy. Journal of Educational Psychology. https://doi.org/10.1037/0022-0663.75.4.511
Dordevic, M. (2014). Helping Children Build Inner-Driven Self-Esteem by Turning Praise into Encouragement. Journal of Psychology & Clinical Psychiatry. https://doi.org/10.15406/JPCPY.2014.01.00038
Lalić, N. Z. (2002). Praise and reward in school. Zbornik Instituta Za Pedagoska Istrazivanja. https://doi.org/10.2298/ZIPI0204236L
Robins, G. (2012). Praise, Motivation and the Child.
Scroll to Top