Close-up shot of an antique stopwatch with rope on wooden table.

Apakah Penting Untuk Memberikan Waktu Tambahan Kepada Anak Dengan Diskalkulia Saat Mengerjakan Soal Matematika?

Memberikan waktu ekstra untuk anak-anak dengan diskalkulia ketika mengerjakan masalah matematika sangat penting karena tantangan unik yang mereka hadapi dalam memproses informasi numerik. Dyscalculia, ketidakmampuan belajar tertentu, mempengaruhi kemampuan anak untuk memahami angka dan melakukan operasi aritmatika, meskipun memiliki kecerdasan rata-rata atau di atas rata-rata. Kondisi ini dapat secara signifikan menghambat pembelajaran matematika dan kemampuan pemecahan masalah mereka. Oleh karena itu, memberikan waktu tambahan dapat membantu mengakomodasi kecepatan pemrosesan yang lebih lambat dan memungkinkan mereka untuk terlibat lebih efektif dengan tugas-tugas matematika. Bagian berikut menguraikan pentingnya waktu ekstra dan strategi suportif lainnya untuk anak-anak dengan diskalkulia.

Pentingnya Waktu Ekstra

  • Kecepatan Pemrosesan: Anak-anak dengan diskalkulia sering mengalami keterlambatan perkembangan dalam keterampilan numerik dasar, yang memengaruhi kemampuan mereka untuk memproses informasi matematika dengan cepat. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak ini tidak memiliki keterampilan yang berbeda secara kualitatif melainkan keterlambatan perkembangan, membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas (Lamb et al., 2024).
  • Pemecahan Masalah Kompleks: Anak-anak diskalkulik berjuang dengan operasi kompleks seperti perkalian dan pembagian, yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahami dan melaksanakan. Penelitian telah menunjukkan bahwa intervensi untuk operasi divisi, khususnya, membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi efektif, menyoroti perlunya waktu yang lama selama penilaian dan kegiatan pembelajaran (Azhari et al., 2024).
  • Beban Kognitif: Beban kognitif untuk anak-anak dengan diskalkulia lebih tinggi ketika berhadapan dengan angka dan aritmatika, karena mereka sering perlu menggunakan strategi tambahan untuk mengimbangi kesulitan mereka. Waktu tambahan memungkinkan mereka untuk mengelola beban ini tanpa tekanan tambahan dari batasan waktu (Sudha et al., 2014).

Intervensi Pendukung

  • Alat Pembelajaran yang Dipersonalisasi: Alat seperti EdSense dan Mathlete telah dikembangkan untuk memberikan intervensi yang dipersonalisasi yang beradaptasi dengan kecepatan belajar anak, secara efektif mendukung perkembangan matematika mereka. Alat-alat ini menekankan pentingnya pengalaman belajar yang disesuaikan yang mengakomodasi kebutuhan unik anak-anak diskalkulik (Jadhav et al., 2023) (Dhingra et al., 2022).
  • Teknologi Bantuan: Penggunaan teknologi dalam pengajaran, seperti alat bantu adaptif, telah menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan keterampilan berhitung di antara anak-anak dengan diskalkulia. Alat-alat ini dapat menawarkan umpan balik langsung dan memungkinkan anak-anak untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri, lebih lanjut membenarkan perlunya waktu tambahan dalam pengaturan tradisional (Dhingra et al., 2022) (Giordano et al., 2023).
  • Intervensi Dini: Identifikasi dan intervensi dini sangat penting dalam mengatasi diskalkulia. Dengan mengenali kondisi sejak dini, pendidik dapat menerapkan strategi yang mencakup waktu tambahan dan dukungan yang ditargetkan, yang secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar (Delgado et al., 2019)].

Perspektif yang Lebih Luas

Meskipun memberikan waktu ekstra bermanfaat, itu bukan satu-satunya solusi untuk mendukung anak-anak dengan diskalkulia. Pendekatan komprehensif yang mencakup diagnosis dini, intervensi yang dipersonalisasi, dan penggunaan teknologi dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif. Selain itu, kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan spesialis sangat penting untuk mengembangkan strategi efektif yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak. Pendekatan holistik ini memastikan bahwa anak-anak dengan diskalkulia menerima dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam matematika dan seterusnya.

Lamb, S., Krieger, F., & Kuhn, J.-T. (2024). Delayed development of basic numerical skills in children with developmental dyscalculia. Frontiers in Psychology. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2023.1187785
Azhari, B., Johar, R., Ramadhani, E., Mailizar, M., & Safrina, K. (2024). Mathematics Learning Model for Children with Dyscalculia through Special Intervention. Jurnal Ilmiah Peuradeun. https://doi.org/10.26811/peuradeun.v12i3.1528
Sudha, P., Shalini, A., & Vihar, V. (2014). Dyscalculia: A Specific Learning Disability Among Children.
Jadhav, D., Chettri, S. K., Tripathy, A. K., Ghate, O., Chaudhari, R., & Avhad, S. (2023). Unlocking Math Potential: EDSense – A Personalized Intervention Tool for Children with Dyscalculia. https://doi.org/10.1109/icacta58201.2023.10393795
Dhingra, K., Aggarwal, R., Garg, A., Pujari, J., & Yadav, D. (2022). Mathlete: an adaptive assistive technology tool for children with dyscalculia. Disability and Rehabilitation: Assistive Technology. https://doi.org/10.1080/17483107.2022.2134473
Giordano, G., Alesi, M., & Gentile, A. (2023). Effectiveness of cognitive and mathematical programs on dyscalculia and mathematical difficulties. https://doi.org/10.1016/bs.irrdd.2023.08.004
Delgado, M. A. C., Delgado, R. I. Z., Palma, R. P., & Moya, M. E. (2019). Dyscalculia and pedagogical intervention. International Research Journal of Management, IT and Social Sciences. https://doi.org/10.21744/IRJMIS.V6N5.710
Scroll to Top