A mother and daughter wear masks and enjoy a walk with their dog in a park.

Apakah Penting Bagi Orang Tua Untuk Belajar Metode Pengajaran Khusus Bagi Anak Dengan Disleksia?

Orang tua mempelajari metode pengajaran khusus untuk anak-anak dengan disleksia sangat penting untuk meningkatkan pengalaman pendidikan dan hasil anak-anak ini. Disleksia, gangguan belajar yang umum, mempengaruhi kemampuan membaca, mengeja, dan menulis, yang secara signifikan dapat mempengaruhi kinerja akademik dan harga diri anak. Metode pengajaran khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan unik peserta didik disleksia dapat membantu mengurangi tantangan ini dan mempromosikan hasil pembelajaran yang lebih baik. Pentingnya keterlibatan orang tua dalam mempelajari metode ini digarisbawahi oleh beberapa penelitian, yang menyoroti manfaat pendekatan pendidikan yang disesuaikan dan peran orang tua dalam menerapkannya secara efektif.

Pentingnya Metode Pengajaran Khusus

  • Pendekatan Pembelajaran Khusus: Anak-anak disleksia mendapat manfaat dari metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka. Ini termasuk pendekatan multisensori, teknik pendengaran dan visual, dan penggunaan teknologi bantu seperti perangkat lunak ucapan-ke-teks dan pena pemindaian digital. Metode-metode ini membantu meningkatkan pemahaman dan retensi, memungkinkan siswa disleksia untuk mencapai hasil akademik yang lebih baik (Suri, 2024) (Sianipar et al., 2024).
  • Homeschooling sebagai Alternatif: Homeschooling menawarkan fleksibilitas kepada orang tua untuk menyesuaikan metode pengajaran agar sesuai dengan gaya belajar anak mereka. Hal ini dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan disleksia, karena memungkinkan lingkungan belajar yang lebih personal dan mendukung (Setyabudi & Sridiyatmoko, 2022).
  • Teknik Pengajaran Efektif: Teknik seperti metode ejaan, yang melibatkan pemahaman fonetik dan kesadaran fonologis, telah terbukti secara signifikan meningkatkan kemampuan membaca pada anak-anak disleksia. Metode ini membutuhkan pendekatan yang konsisten dan kolaboratif antara sekolah dan orang tua (Sari et al., 2024).

Peran Keterlibatan Orang Tua

  • Kesadaran dan Pengetahuan: Banyak orang tua tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang disleksia, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mendukung pembelajaran anak mereka secara efektif. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman orang tua tentang disleksia sangat penting untuk diagnosis dan intervensi dini, yang dapat mencegah kesulitan belajar lebih lanjut dan meningkatkan pengembangan keterampilan (Samsudin & Alias, 2021) (Rauf et al., 2018).
  • Kolaborasi dengan Pendidik: Orang tua memainkan peran penting dalam berkolaborasi dengan pendidik untuk menerapkan strategi pembelajaran yang efektif. Kemitraan ini sangat penting untuk memastikan bahwa anak menerima dukungan yang konsisten baik di rumah maupun di sekolah (Sudarsono et al., 2024).
  • Sistem Pendukung: Membangun sistem pendukung untuk orang tua dapat membantu mereka lebih memahami dan mengelola disleksia anak mereka. Ini termasuk menyediakan sumber daya, pelatihan, dan bimbingan tentang metode pengajaran dan intervensi yang efektif (Rauf et al., 2018).

Tantangan dan Pertimbangan

Sementara pentingnya orang tua mempelajari metode pengajaran khusus untuk anak-anak disleksia terbukti, ada tantangan yang perlu dipertimbangkan. Tidak semua orang tua mungkin memiliki waktu, sumber daya, atau kemampuan untuk menerapkan metode ini secara efektif. Selain itu, efektivitas metode ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan disleksia anak dan faktor individu lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberi orang tua dukungan dan sumber daya yang memadai untuk membantu mereka menavigasi tantangan ini dan memastikan hasil terbaik bagi anak-anak mereka. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan pengembangan metode dan teknologi pengajaran baru dapat menawarkan intervensi yang lebih ditargetkan di masa depan (Sehic, 2017) (Hamid et al., 2017).

Suri, N. (2024). Top Dyslexia-Oriented Transcription & Study Methods. Journal of Informatics Education and Research. https://doi.org/10.52783/jier.v4i3.1713
Sianipar, E. R. M., Hidayat, F., Ranupatma, N. S., Hafilah, S., & Hamidah, S. (2024). Inovasi Pendidikan: Dampak Metode Pembelajaran terhadap Peningkatan Literasi Anak Disleksia. Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia. https://doi.org/10.55606/jubpi.v2i3.3011
Setyabudi, T., & Sridiyatmoko, G. (2022). Home Schooling Pendidikan Alternatif bagi Anak Berkebutuhan Khusus Disleksia. https://doi.org/10.30595/pssh.v3i.365
Sari, N., Diana, R. R., & Zulfa, N. A. (2024). Penanganan Gangguan Belajar Anak Disleksia Melalui Spelling Method. Journal Ashil. https://doi.org/10.33367/piaud.v4i2.5761
Samsudin, S., & Alias, A. (2021). Pengetahuan Terhadap Disleksia dalam Kalangan Ibu Bapa di sebuah Sekolah Rendah : Primary School Parents Knowledge on Dyslexia. https://doi.org/10.33102/JQSS.VOL5NO1.116
Rauf, A. A. A., Ismail, M. A., Balakrishnan, V., & Haruna, K. (2018). Dyslexic Children: The Need for Parents Awareness. Journal of Education and Human Development. https://doi.org/10.15640/JEHD.V7N2A12
Sudarsono, Y., Rahman, K., & Hidayah, F. (2024). Handling dyslexia through reading learning methods in madrasah environments. Jurnal Tarbiyatuna. https://doi.org/10.69552/tarbiyatuna.v8i2.2572
Sehic, S. (2017). Learning Methodologies for Learners with Dyslexia. Journal on Educational Technology. https://doi.org/10.20448/2003.11.28.36
Hamid, S. S. A., Admodisastro, N., Kamaruddin, A., Manshor, N., & Ghani, A. A. A. (2017). Informing Design of an Adaptive Learning Model for student with Dyslexia: A Preliminary Study. International Conference on Human-Computer Interaction. https://doi.org/10.1145/3077343.3107577
Scroll to Top