Lingkungan belajar yang tenang dan mendukung sangat penting bagi anak-anak dengan diskalkulia, karena secara signifikan mempengaruhi kemampuan mereka untuk terlibat dengan dan memahami konsep matematika. Dyscalculia, ketidakmampuan belajar spesifik yang mempengaruhi kemampuan numerik dan matematika, sering hidup berdampingan dengan tantangan belajar lainnya seperti disleksia, yang menyebabkan kesulitan bertambah dalam pengaturan akademik. Lingkungan yang mendukung dapat mengurangi tantangan ini dengan menumbuhkan sikap positif terhadap pembelajaran dan meningkatkan efikasi diri, yang penting untuk keberhasilan akademik. Bagian berikut mengeksplorasi pentingnya lingkungan seperti itu dan strategi yang dapat digunakan untuk menciptakannya.
Pentingnya Lingkungan yang Mendukung
- Kesejahteraan Emosional: Anak-anak dengan diskalkulia sering mengalami kecemasan, frustrasi, dan harga diri yang rendah karena kesulitan mereka dengan matematika. Lingkungan yang mendukung dapat membantu meringankan emosi negatif ini, membuat siswa lebih reseptif untuk belajar (Anjum et al., 2023) (Geest & Lee, 2019).
- Keterlibatan dan Motivasi: Suasana belajar yang positif mendorong siswa untuk terlibat lebih dalam dengan materi. Ketika siswa merasa didukung, mereka lebih cenderung berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat mengarah pada hasil yang lebih baik (Mokotjo, 2024) (Geest & Lee, 2019).
- Intervensi yang Disesuai: Lingkungan yang tenang memungkinkan penerapan intervensi yang dipersonalisasi, seperti teknologi pembelajaran adaptif dan strategi pembelajaran aktif, yang dapat menjadi penting untuk mengatasi kebutuhan unik siswa diskalkulik (Hocine et al., 2023) (Kaur et al., 2018).
Strategi untuk Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
- Pendekatan Pembelajaran Aktif: Menerapkan strategi pembelajaran aktif dapat membantu siswa dengan diskalkulia dengan membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik. Pendekatan ini telah terbukti meningkatkan kemampuan matematika dan sikap terhadap matematika (Mokotjo, 2024).
- Penggunaan Teknologi: Lingkungan virtual adaptif dan courseware berbasis web dapat memberikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi yang memenuhi kebutuhan individu siswa diskalkulik, membantu mereka meningkatkan keterampilan matematika mereka sambil mempertahankan motivasi (Hocine et al., 2023) (Kaur et al., 2018).
- Kurikulum Inklusif: Mengembangkan kurikulum inklusif yang mempertimbangkan tantangan spesifik yang dihadapi oleh siswa dengan diskalkulia dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung. Ini termasuk menyediakan perancah instruksional yang sesuai dan intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan kognitif mereka (Kunwar, 2024) (Rulyansah, 2023).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara lingkungan belajar yang mendukung sangat penting untuk anak-anak dengan diskalkulia, penting juga untuk mempertimbangkan konteks pendidikan yang lebih luas. Faktor-faktor seperti kesenjangan sosial ekonomi dan perbedaan budaya dapat mempengaruhi efektivitas intervensi dan pengalaman belajar secara keseluruhan bagi siswa ini. Mengatasi masalah yang lebih luas ini membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi yang melibatkan kolaborasi antara pendidik, pembuat kebijakan, dan peneliti untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki akses ke sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan untuk sukses(Han, 2025)Â (Fastame, 2020).