Diverse group of children in a classroom setting involved in conversation.

Apakah Penggunaan Teknologi Seperti Kalkulator Dapat Membantu Anak Dengan Retardasi Mental Dalam Berhitung?

Penggunaan teknologi, seperti kalkulator, dapat secara signifikan membantu anak-anak dengan keterbelakangan mental dalam mengembangkan keterampilan berhitung. Penelitian menunjukkan bahwa kalkulator dan alat teknologi lainnya dapat meningkatkan pemahaman dan kinerja matematika, terutama bagi siswa dengan cacat intelektual. Alat-alat ini tidak hanya memfasilitasi komputasi tetapi juga mendukung pengembangan indra angka dan keterampilan pemecahan masalah. Bagian berikut akan mengeksplorasi manfaat dan aplikasi teknologi dalam pendidikan berhitung untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental.

Meningkatkan Kinerja Matematika

  • Penelitian telah menunjukkan bahwa kalkulator dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi kinerja matematika pada siswa dengan cacat intelektual ringan. Misalnya, desain perawatan bergantian menunjukkan bahwa kalkulator ilmiah dan grafik efektif dalam meningkatkan kinerja matematika siswa kelas lima dengan cacat intelektual ringan, terutama dalam komputasi dan tugas pemecahan masalah kata (Yakubova & Bouck, 2014).
  • Proyek Calculator-Aware Number (CAN) di Inggris menemukan bahwa anak-anak yang menggunakan kalkulator mengembangkan strategi mereka sendiri untuk perhitungan dan mencapai tingkat berhitung yang tinggi, menunjukkan bahwa kalkulator dapat menjadi alat yang berharga dalam mengembangkan indra angka dan keterampilan komputasi mental (Hamzah & Rahman, 2016).

Mendukung Pengertian Angka dan Komputasi

  • Penggunaan kalkulator sebagai alat mediasi dalam pendidikan dini telah terbukti mendukung anak kecil dalam mencapai tingkat pemahaman dan kinerja matematika yang lebih tinggi daripada metode tradisional saja (Dale, 2003).
  • Kalkulator dalam Proyek Matematika Utama di Australia mengungkapkan bahwa anak-anak dengan pengalaman jangka panjang menggunakan kalkulator berkinerja lebih baik dalam komputasi mental dan tugas pengetahuan angka dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki pengalaman tersebut (Groves, 1994).

Teknologi Bantu dan Inklusi

  • Teknologi bantu, termasuk kalkulator, memainkan peran penting dalam mendukung akses, partisipasi, dan prestasi siswa penyandang cacat dalam matematika. Alat-alat ini membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dengan mengakomodasi beragam kebutuhan belajar (Bouck & Satsangi, 2020).
  • Instruksi berbantuan komputer (CAI) juga efektif dalam mengajarkan keterampilan aritmatika dasar kepada anak-anak dengan keterbelakangan mental. Misalnya, sebuah penelitian yang menggunakan CAI untuk penambahan sederhana menunjukkan peningkatan kinerja dan retensi keterampilan dari waktu ke waktu, menunjukkan potensi teknologi untuk meningkatkan hasil pembelajaran (Leung, 1994).

Pembelajaran dan Keterlibatan Interaktif

  • Media pembelajaran interaktif yang dirancang untuk anak-anak dengan cacat intelektual ringan dapat membuat matematika lebih menarik dan mudah diakses. Misalnya, pendekatan desain yang berpusat pada pengguna untuk mengembangkan alat pembelajaran interaktif telah menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi dalam memfasilitasi pembelajaran operasi angka untuk anak-anak ini (Finandhita & Octaviana, 2023).
  • Game terkomputerisasi seperti “The Number Race” telah digunakan untuk meningkatkan keterampilan numerik dasar pada anak-anak dengan sindrom Down, menyoroti potensi teknologi adaptif untuk meningkatkan keterampilan berhitung dan perhitungan mental spesifik (Sella et al., 2021).

Sementara teknologi menawarkan manfaat yang signifikan dalam mendukung perkembangan berhitung untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan individu dan gaya belajar setiap anak. Integrasi teknologi harus direncanakan dengan cermat dan didukung oleh pendidik untuk memaksimalkan efektivitasnya. Selain itu, sementara kalkulator dan alat lain dapat membantu dalam komputasi, penting untuk memastikan bahwa konsep matematika dasar juga diajarkan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang berhitung.

Yakubova, G., & Bouck, E. C. (2014). Not All Created Equally: Exploring Calculator Use by Students with Mild Intellectual Disability. Education and Training in Autism and Developmental Disabilities.
Hamzah, H., & Rahman, A. (2016). Developing Children’s Number Sense Using Calculators. Jurnal Ilmu Pendidikan. https://doi.org/10.17977/JIP.V7I2.613
Dale, J. Margaret. (2003). Calculators, mathematics and young children : a study of six children using calculators as part of the mathematics curriculum during their first two years of school.
Groves, S. (1994). Calculators: A Learning Environment To Promote Number Sense.
Bouck, E. C., & Satsangi, R. (2020). Maths Assistive Technology to Support Inclusion. https://doi.org/10.1108/S1479-363620200000014007
Leung, J. P. (1994). Teaching simple addition to children with mental retardation using a microcomputer. Journal of Behavioral Education. https://doi.org/10.1007/BF01531987
Finandhita, A., & Octaviana, G. (2023). Interaction Design of Number Counting Operation Learning Media for Mildly Mentally Retarded Children. https://doi.org/10.1109/incitest59455.2023.10397032
Sella, F., Onnivello, S., Lunardon, M., Lanfranchi, S., & Zorzi, M. (2021). Training basic numerical skills in children with Down syndrome using the computerized game “The Number Race”. Scientific Reports. https://doi.org/10.1038/S41598-020-78801-5
Scroll to Top