Cheerful African American female math teacher in formal clothes standing near whiteboard and explaining lecture task to multiracial pupils

Apakah Penggunaan Teknologi Seperti Aplikasi Edukasi Dapat Membantu Anak Dengan Diskalkulia?

Penggunaan teknologi, terutama aplikasi pendidikan, telah menunjukkan harapan dalam membantu anak-anak dengan diskalkulia, ketidakmampuan belajar yang mempengaruhi kemampuan matematika. Berbagai penelitian telah mengeksplorasi integrasi kecerdasan buatan (AI), aplikasi seluler, dan game digital untuk meningkatkan hasil pembelajaran bagi anak-anak ini. Intervensi teknologi ini memberikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi, umpan balik waktu nyata, dan jalur pembelajaran adaptif, yang sangat penting untuk mengatasi tantangan unik yang dihadapi oleh anak-anak dengan diskalkulia. Bagian berikut menyelidiki aplikasi teknologi tertentu dan dampaknya pada diskalkulia.

AI dan Aplikasi Pendidikan

  • Alat yang ditingkatkan AI telah menjadi sangat penting dalam skrining dan menyediakan intervensi untuk diskalkulia. Alat-alat ini menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk menyesuaikan konten pendidikan dengan kebutuhan masing-masing siswa, sehingga meningkatkan hasil pembelajaran mereka (Bhushan et al., 2024) (Garyfallia et al., 2024).
  • Aplikasi “Ganitha Piyasa”, misalnya, menggunakan Jaringan Saraf Buatan untuk menilai dan meningkatkan keterampilan menulis angka pada anak-anak dengan diskalkulia grafis. Ini menawarkan lingkungan belajar terstruktur dengan tingkat yang semakin menantang dan umpan balik berbasis kinerja, yang telah efektif dalam meningkatkan kemahiran numerik (A.N. et al., 2023).

Aplikasi Seluler dan Game Digital

  • Aplikasi seluler seperti Mathlete telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan berhitung awal di antara anak-anak dengan diskalkulia. Dalam sebuah penelitian, anak-anak yang menggunakan Mathlete menunjukkan pemahaman dan retensi konsep matematika yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang hanya mengandalkan metode pengajaran tradisional (Dhingra et al., 2022).
  • Game digital yang dirancang untuk mengintegrasikan matematika ke dalam konteks kehidupan sehari-hari telah terbukti meningkatkan fleksibilitas kognitif dan keterlibatan pada siswa dengan diskalkulia. Permainan ini membantu siswa menghubungkan konsep matematika dengan skenario dunia nyata, sehingga meningkatkan pengalaman belajar mereka (“Design of Educational and Digital Games for Students With Dyscalculia to Transfer Mathematics to Their Daily Lives”, 2023).

Pembelajaran Interaktif dan Adaptif

  • Modul pembelajaran interaktif yang menggunakan teknologi seperti augmented reality dan logika fuzzy telah dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam kegiatan numerik. Modul-modul ini menyesuaikan tingkat kesulitan berdasarkan kinerja siswa, memastikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi (Mukherjee et al., 2024) (Amado et al., 2022).
  • Penggunaan modul digital dan perangkat lunak pendidikan telah ditemukan berdampak signifikan pada hasil pembelajaran siswa diskalkulia. Alat-alat ini meningkatkan motivasi dan minat pada konsep matematika abstrak, membuat pembelajaran lebih mudah diakses dan menyenangkan (Vouglanis & Raftopoulos, 2023) (Purwaningrum et al., 2022).

Sementara teknologi menawarkan banyak manfaat dalam mendukung anak-anak dengan diskalkulia, penting untuk mempertimbangkan beragam kebutuhan siswa ini. Efektivitas intervensi teknologi dapat bervariasi berdasarkan gaya belajar individu dan sifat spesifik diskalkulia mereka. Oleh karena itu, pendekatan komprehensif yang menggabungkan teknologi dengan metode pengajaran tradisional dan dukungan yang dipersonalisasi mungkin paling efektif dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan diskalkulia.

Bhushan, S., Arunkumar, S., Eisa, T. A. E., Nasser, M., Singh, A. K., & Kumar, P. (2024). AI-Enhanced Dyscalculia Screening: A Survey of Methods and Applications for Children. Diagnostics. https://doi.org/10.3390/diagnostics14131441
Garyfallia, D., Georgia, P., & Konstantinia, F. (2024). AI advances in specific learning disorders education: The case of dyscalculia and dyslexia. World Journal of Biology Pharmacy and Health Sciences. https://doi.org/10.30574/wjbphs.2024.19.2.0520
A.N., U., J.A.D.I.S, J., R.R.M., F., G.W.D.N.R., T., Rajapaksha, S., & Thilakarathna, T. (2023). Ganitha Piyasa: Effective Lesson Delivery Method for Graphical Dyscalculia Students. https://doi.org/10.1109/icac60630.2023.10417645
Dhingra, K., Aggarwal, R., Garg, A., Pujari, J., & Yadav, D. (2022). Mathlete: an adaptive assistive technology tool for children with dyscalculia. Disability and Rehabilitation: Assistive Technology. https://doi.org/10.1080/17483107.2022.2134473
Design of Educational and Digital Games for Students With Dyscalculia to Transfer Mathematics to Their Daily Lives. (2023). Advances in Educational Marketing, Administration, and Leadership Book Series. https://doi.org/10.4018/978-1-6684-7556-0.ch011
Mukherjee, K., Ramasamy, K., Vasishat, S., Bhargava, N., Upadhyay, S., & Muhuri, S. (2024). Unraveling Dyscalculia: Identifying Mathematical Learning Difficulties in Early Education. https://doi.org/10.1109/icicet59348.2024.10616352
Amado, M. L., Ruiz, L. C., & Andrade-Arenas, L. (2022). Prototyping a Mobile Application for Children with Dyscalculia in Primary Education using Augmented Reality. International Journal of Advanced Computer Science and Applications. https://doi.org/10.14569/ijacsa.2022.0131085
Vouglanis, T., & Raftopoulos, D. (2023). The use of ICT in the education of students with dyscalculia. GSC Advanced Research and Reviews. https://doi.org/10.30574/gscarr.2023.17.1.0385
Purwaningrum, J. P., Ahyani, L. N., & Utomo, A. P. (2022). The need for a digital module to improve the numerical literacy of dyscalculia students. Kalamatika. https://doi.org/10.22236/kalamatika.vol7no1.2022pp99-110
Scroll to Top