Close-up black and white portrait of a young boy with expressive eyes in soft focus.

Apakah Penggunaan Gadget Berlebihan Bisa Menyebabkan Autisme?

Penggunaan gadget yang berlebihan telah semakin diteliti untuk dampak potensialnya pada perkembangan anak-anak, terutama mengenai gangguan spektrum autisme (ASD). Meskipun tidak ada bukti langsung bahwa penggunaan gadget menyebabkan autisme, beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan berlebihan terhadap perangkat digital dapat memperburuk gejala yang terkait dengan ASD, seperti keterlambatan bicara dan bahasa, gangguan sosial, dan masalah perilaku. Temuan ini menyoroti pentingnya memahami hubungan bernuansa antara penggunaan gadget dan gangguan perkembangan pada anak-anak.

Dampak pada Perkembangan Pidato dan Bahasa

  • Penelitian menunjukkan korelasi yang signifikan antara penggunaan gadget yang berkepanjangan dan keterlambatan bicara pada anak-anak. Sebuah studi yang melibatkan orang tua dari anak-anak berusia 1-5 tahun menemukan bahwa peningkatan penggunaan gadget dikaitkan dengan kemahiran bahasa yang lebih buruk dan gangguan sosial, yang merupakan gejala yang sering diamati pada gangguan spektrum autisme (Putra et al., 2022)].
  • Studi lain mengkonfirmasi bahwa penggunaan gadget intensitas tinggi terkait dengan keterlambatan perkembangan dalam bicara dan bahasa, menekankan peran penting pengawasan orang tua dalam mengelola paparan gadget untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak (Kamal et al., 2020)].

Efek Neurologis dan Perilaku

  • Paparan berlebihan terhadap perangkat digital telah dikaitkan dengan gangguan perilaku sosial dan peningkatan kecemasan, yang merupakan karakteristik perilaku terkait autisme. Penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa paparan stimulasi audio-visual pada awal kehidupan dapat menyebabkan perubahan struktural di otak, terutama di amigdala, yang terkait dengan defisit perilaku sosial (Mansouri et al., 2022).
  • Potensi medan elektromagnetik yang dipancarkan oleh gadget untuk menyebabkan modifikasi epigenetik juga telah dieksplorasi. Modifikasi ini dapat mengganggu sistem saraf, berpotensi berkontribusi terhadap gangguan perkembangan saraf seperti autisme (Ahuja et al., 2013).

Implikasi Psikologis dan Sosional

  • Penggunaan gadget yang berlebihan telah dikaitkan dengan dampak psikologis negatif, termasuk penurunan kemampuan sosial dan gangguan perhatian. Masalah-masalah ini dapat meniru atau memperburuk gejala autisme, seperti kesulitan dalam interaksi sosial dan komunikasi (Astriana et al., 2024)].
  • Penggantian interaksi orangtua-anak yang aktif dengan waktu layar dapat menyebabkan pengabaian dan keterlambatan perkembangan, yang semakin mempersulit perkembangan sosial dan emosional anak-anak (Sadeghi et al., 2021)].

Peran Orang Tua dan Strategi Mitigasi

  • Orang tua memainkan peran penting dalam mengurangi efek negatif dari penggunaan gadget dengan menetapkan batasan dan memastikan konten yang sesuai usia. Studi menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam mencegah kecanduan gadget dan mempromosikan perkembangan yang sehat (Rohali et al., 2023) (Lamb, 2022).
  • Inisiatif pendidikan telah terbukti secara signifikan meningkatkan kesadaran orang tua tentang dampak kesehatan dari penggunaan gadget yang berlebihan, menyoroti perlunya strategi yang terinformasi untuk mengelola waktu layar anak (Karsana et al., 2024).

Meskipun penggunaan gadget yang berlebihan bukanlah penyebab langsung autisme, hal itu dapat berkontribusi pada tantangan perkembangan yang tumpang tindih dengan gejala spektrum autisme. Sangat penting untuk mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari faktor lingkungan dan genetik dalam etiologi autisme. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan gadget yang seimbang dan keterlibatan orang tua yang aktif untuk mendukung perkembangan anak yang sehat.

Putra, R. A., Ashadi, A., & Aziz, M. F. (2022). Excessive Gadget Exposure and Children Speech Delay: The Case of Autism Spectrum Risk Factor. Script Journal. https://doi.org/10.24903/sj.v7i01.1077
Kamal, M., Salahuddin, N. S., & Yanti, M. (2020). Gadget as Risk Factor to Speech and Language Delay in Autism Children. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat. https://doi.org/10.15294/KEMAS.V16I1.21875
Mansouri, M., Pouretemad, H., Bigdeli, M. R., & Ardalan, M. (2022). Excessive audio–visual stimulation leads to impaired social behaviour with an effect on amygdala: Early life excessive exposure to digital devices in male rats. European Journal of Neuroscience. https://doi.org/10.1111/ejn.15837
Ahuja, Y. R., Sharma, S., & Bahadur, B. (2013). Autism: An epigenomic side-effect of excessive exposure to electromagnetic fields. International Journal of Medicine and Medical Sciences. https://doi.org/10.5897/IJMMS12.135
Astriana, B., Jalaludin, M., & Muliati, I. (2024). Dampak Psikologis Penggunaan Gadget Berlebihan pada Anak. https://doi.org/10.37396/jalmd.v1i1.1
Sadeghi, S., Pouretemad, H., Khosrowabadi, R., Fathabadi, J., & Nikbakht, S. (2021). Parent–child interaction effects on autism symptoms and EEG relative power in young children with excessive screen-time. Early Child Development and Care. https://doi.org/10.1080/03004430.2019.1649256
Rohali, A., Yani, R., & Lubis, H. Z. (2023). Metode Pengendalian Anak Usia Dini agar Tidak Kecanduan  Gadget. Mimbar Kampus. https://doi.org/10.47467/mk.v22i2.2885
Lamb, L. (2022). Impact of gadgets on the development of children in plakaran village. https://doi.org/10.31219/osf.io/h65n2
Karsana, I. W. W., Wasita, R. R. R., Susanto, A. D., Sanjaya, N. N. A., Kartiko, B. H., Nugraha, I. G. N. M., Deswiniyanti, N. W., Nurata, W., Wijayanti, P. O., & Sariyani, M. D. (2024). Edukasi Dampak Penggunaan Gadget bagi Kesehatan Anak di LKSA Widhya Asih Badung. Aspirasi. https://doi.org/10.61132/aspirasi.v2i3.671
Scroll to Top