Alat bantu visual, seperti kartu kata, dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan disleksia dengan memanfaatkan kekuatan mereka dalam pemrosesan visual dan memberikan pengalaman belajar multisensori. Bantuan ini membantu menjembatani kesenjangan antara sistem visual dan fonologis, yang seringkali menjadi tantangan bagi pelajar disleksia. Penggunaan kartu kata dan alat serupa dapat meningkatkan keterampilan membaca dengan membuat pembelajaran lebih menarik dan mudah diakses. Di bawah ini adalah wawasan utama dari penelitian tentang bagaimana alat bantu visual dapat mendukung anak-anak disleksia.
Manfaat Kartu Kata untuk Siswa Disleksia
Keterlibatan dan Motivasi: Kartu kata dirancang agar menarik dan menyenangkan, yang sangat penting untuk menjaga minat siswa disleksia. Dengan menggabungkan elemen visual, kartu-kartu ini dapat membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan, sehingga meningkatkan motivasi dan partisipasi dalam kegiatan baca (Haifa et al., 2022) (Syaripah, 2024).
Pembelajaran Multisensoris: Penggunaan kartu kata dapat mendukung pendekatan pembelajaran multisensori, yang efektif untuk anak-anak disleksia. Dengan menggabungkan elemen visual, pendengaran, dan sentuhan, alat bantu ini membantu siswa mengenali dan mengingat huruf dan kata-kata dengan lebih baik, mengatasi tantangan disleksia umum seperti membingungkan huruf serupa (Anggraeni et al., 2023) (Lyons, 1976)].
Peningkatan Keterampilan Membaca: Penelitian telah menunjukkan bahwa kartu kata bergambar dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan membaca awal, termasuk pengenalan huruf dan pemahaman membaca. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa 83% siswa meningkatkan kemampuan membaca mereka melalui penggunaan kartu kata gambar (Syaripah, 2024) (Mu’awanah & Ajat, 2024).
Pembelajaran Visual-Spasial: Anak-anak disleksia sering memiliki keterampilan visual-spasial yang kuat, dan kartu kata dapat memanfaatkan kekuatan ini. Dengan menyajikan informasi secara visual, alat bantu ini membantu siswa membentuk gambaran mental kata-kata, yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memecahkan kode dan memahami teks (Natraj, 2017) (Thiessen, 2008).
Peningkatan Teknologi
Kartu Flash Augmented Realitas: Integrasi augmented reality dengan kartu flash telah terbukti meningkatkan pengalaman belajar untuk anak-anak disleksia. Teknologi ini memungkinkan pengenalan kata-kata yang cepat dan akurat, membuat proses pembelajaran lebih efisien dan efektif (Anggraeni et al., 2023)].
Alat Perangkat Lunak Interaktif: Alat seperti Read-Aid dan lingkungan multimedia lainnya memberikan dukungan tambahan dengan memungkinkan anak-anak berinteraksi dengan teks secara dinamis. Alat-alat ini telah terbukti meningkatkan kecepatan membaca dan pemahaman, menawarkan suplemen yang menjanjikan untuk kartu kata tradisional (Rekha et al., 2013) (Nicolson et al., 1991).
Tantangan dan Pertimbangan
Sementara alat bantu visual seperti kartu kata menawarkan banyak manfaat, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan individu setiap anak disleksia. Tidak semua siswa dapat merespons alat bantu visual dengan sama baiknya, dan beberapa mungkin memerlukan dukungan tambahan atau metode alternatif. Selain itu, efektivitas alat-alat ini dapat bervariasi berdasarkan desain dan implementasi alat bantu, serta konteks di mana alat tersebut digunakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyesuaikan intervensi dengan profil pembelajaran spesifik siswa disleksia dan untuk terus menilai kemajuan mereka (McCandliss, 2012) (Thiessen, 2008).
Kesimpulannya, alat bantu visual seperti kartu kata dapat memainkan peran penting dalam mendukung anak-anak disleksia dengan meningkatkan keterampilan membaca mereka melalui pengalaman belajar multisensori yang menarik. Namun, pendidik harus tetap fleksibel dan responsif terhadap beragam kebutuhan siswa mereka, memastikan bahwa alat-alat ini adalah bagian dari pendekatan individual yang komprehensif untuk intervensi disleksia.