Paparan gadget yang berlebihan telah dikaitkan dengan berbagai masalah perkembangan pada anak-anak, termasuk keterlambatan bicara dan gangguan sosial, yang merupakan gejala yang terkait dengan gangguan spektrum autisme (ASD). Namun, penyebab langsung autisme oleh paparan gadget tetap menjadi topik yang kompleks dan diperdebatkan. Penelitian menunjukkan bahwa sementara penggunaan gadget yang berlebihan dapat memperburuk tantangan perkembangan tertentu, itu tidak secara meyakinkan diidentifikasi sebagai penyebab langsung autisme. Berikut adalah temuan utama dari penelitian ini:
Dampak pada Perkembangan Bicara dan Bahasa
- Penelitian telah menunjukkan korelasi yang signifikan antara penggunaan gadget yang berkepanjangan dan keterlambatan bicara pada anak-anak. Keterlambatan ini sering disertai dengan gangguan sosial, yang merupakan karakteristik gangguan spektrum autisme. Penelitian menunjukkan bahwa semakin lama seorang anak terlibat dengan gadget, semakin jelas dampak negatifnya pada kemampuan bahasa tahap awal mereka (Putra et al., 2022) (Kamal et al., 2020).
- Sebuah studi khusus menemukan bahwa intensitas penggunaan gadget terkait dengan keterlambatan perkembangan dalam bicara dan bahasa, dengan korelasi statistik yang signifikan (p-value = 0.011; OR = 16.000) (Kamal et al., 2020).
Dampak Psikologis dan Sosional
- Penggunaan gadget yang berlebihan telah dikaitkan dengan berbagai masalah psikologis, termasuk penurunan kemampuan sosial dan gangguan perhatian. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada perilaku yang sering diamati pada anak-anak dengan autisme (Astriana et al., 2024).
- Penggantian interaksi orangtua-anak yang aktif dengan waktu layar dapat menyebabkan pengabaian pengalaman sosial yang penting, berpotensi memperburuk gejala seperti autisme (Sadeghi et al., 2021).
Kekhawatiran Perkembangan Saraf
- Penelitian yang melibatkan model hewan menunjukkan bahwa stimulasi audio-visual yang berlebihan, mirip dengan paparan gadget, dapat menyebabkan defisit perilaku sosial dan perubahan struktural di otak, terutama di amigdala, yang terlibat dalam perilaku sosial dan regulasi emosi (Mansouri et al., 2022).
- Potensi medan elektromagnetik yang dipancarkan oleh gadget untuk menyebabkan modifikasi epigenetik telah diusulkan sebagai faktor risiko gangguan perkembangan saraf, termasuk autisme. Namun, ini tetap menjadi hipotesis yang membutuhkan penyelidikan lebih lanjut (Ahuja et al., 2013).
Implikasi Perkembangan yang Lebih Luas
- Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah perkembangan, termasuk masalah kesehatan fisik, gangguan perkembangan kognitif, dan isolasi sosial. Faktor-faktor ini secara tidak langsung dapat berkontribusi pada perilaku yang terkait dengan autisme (Karsana et al., 2024) (Hukubun et al., 2023) (Lamb, 2022).
- Periode perkembangan kritis untuk anak-anak, sering disebut sebagai “zaman keemasan,” adalah ketika mereka paling rentan terhadap pengaruh lingkungan, termasuk paparan gadget. Periode ini sangat penting untuk pengembangan keterampilan intelektual, emosional, dan sosial (Lamb, 2022).
Sementara penelitian ini menyoroti korelasi yang signifikan antara penggunaan gadget yang berlebihan dan tantangan perkembangan, penting untuk mempertimbangkan bahwa autisme adalah gangguan kompleks dengan berbagai faktor yang berkontribusi, termasuk pengaruh genetik dan lingkungan. Studi menunjukkan bahwa sementara paparan gadget dapat memperburuk gejala tertentu, itu bukan penyebab autisme yang berdiri sendiri. Oleh karena itu, pendekatan yang seimbang untuk penggunaan gadget, dengan keterlibatan dan pemantauan orang tua yang aktif, direkomendasikan untuk mengurangi potensi dampak negatif pada perkembangan anak.