Adalah umum bagi anak-anak untuk melewatkan angka saat menghitung, terutama selama tahap awal perkembangan numerik mereka. Fenomena ini adalah bagian dari perkembangan alami ketika anak-anak belajar mengasosiasikan urutan angka verbal dengan jumlah aktual. Beberapa faktor berkontribusi terhadap hal ini, termasuk pengembangan keterampilan bilangan verbal, pengaruh karakteristik spasial pada ekstraksi numerositas, dan tantangan yang ditimbulkan oleh pemrosesan angka simbolik dan non-simbolik. Bagian berikut mengeksplorasi aspek-aspek ini secara rinci.
Lintasan Perkembangan Keterampilan Menghitung
- Anak-anak biasanya mengembangkan keterampilan menghitung secara bertahap, dimulai dengan perolehan urutan angka verbal, yang sering dihafal sebagai serangkaian kata sebelum dipahami sepenuhnya dalam hal kuantitas (Rinsveld et al., 2020).
- Penghitungan awal melibatkan pengetahuan konseptual dan prosedural, di mana anak-anak belajar mengaitkan kata-kata angka dengan kuantitas dan mengembangkan kemampuan untuk menghitung objek secara akurat (Slusser, 2019).
- Fokus spontan pada numerositas (SFON) dan enumerasi berbasis subitisasi sangat penting dalam mengembangkan keterampilan berhitung, karena membantu anak-anak menghubungkan aspek ordinal dan kardinal angka (Hannula et al., 2007).
Tantangan dalam Pemrosesan Numerik
- Anak-anak sering menghadapi kesulitan dalam membedakan antara angka simbolis (misalnya, kata angka dan digit) dan jumlah non-simbolik (misalnya, kelompok objek), yang dapat menyebabkan kesalahan dalam penghitung (Marinova & Reynvoet, 2020).
- Sistem Angka Perkiraan (ANS), yang mendukung pemrosesan angka non-simbolik, tidak terus mendukung perolehan bilangan simbolik, menunjukkan jalur perkembangan yang berbeda untuk keterampilan ini (Marinova & Reynvoet, 2020).
- Diskalkulia, ketidakmampuan belajar tertentu, dapat memperburuk kesulitan dalam menghitung dan memahami angka, mempengaruhi sekitar 6% anak-anak usia sekolah (Sudha et al., 2014). Anak-anak dengan diskalkulia mungkin kesulitan dengan operasi aritmatika dasar dan memiliki pemahaman yang buruk tentang konsep numerik (Sudha et al., 2014).
Pengaruh Karakteristik Spasial
- Anak kecil sering mengandalkan karakteristik spasial saat memproses besaran numerik, yang dapat mengganggu kemampuan mereka untuk menghitung dan memahami angka secara akurat (Noordende et al., 2024).
- Saat anak-anak berkembang, mereka belajar memisahkan numerositas dari informasi spasial, meningkatkan akurasi penghitungan dan pemahaman numerik mereka (Noordende et al., 2024).
Mendukung Pengembangan Keterampilan Menghitung
- Pendidik dan orang tua dapat mendukung keterampilan menghitung anak-anak dengan memberikan intervensi praktis berbiaya rendah yang berfokus pada peningkatan rasa angka intuitif mereka dan mengatasi tantangan spesifik dalam memperoleh daftar penghitungan verbal (Slusser, 2019).
- Kegiatan yang mendorong anak-anak untuk terlibat dengan angka dalam konteks yang bermakna, seperti menggunakan kartu bintang untuk mengembangkan konsep angka, dapat memfasilitasi pengembangan keterampilan berhitung (Doverborg & Samuelsson, 2000).
Meskipun normal bagi anak-anak untuk melewatkan angka saat menghitung, perilaku ini juga dapat menunjukkan kesulitan yang mendasarinya, seperti diskalkulia, yang memerlukan intervensi yang ditargetkan. Memahami lintasan perkembangan keterampilan menghitung dan tantangan yang dihadapi anak-anak dapat membantu pendidik dan orang tua memberikan dukungan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan numerik anak-anak.