boy, kid, angry, young, child, little, driver, car, car wallpapers, angry, angry, angry, angry, angry

Apakah Mungkin Seorang Anak Mengalami Autisme Tetapi Gejalanya Tidak Tampak Jelas Saat Masih Kecil?

Memang mungkin bagi seorang anak untuk menderita autisme, tetapi gejalanya mungkin tidak muncul dengan jelas selama masa kanak-kanak. Beberapa faktor dapat berkontribusi pada presentasi gejala gangguan spektrum autisme (ASD) yang tertunda atau halus, termasuk kondisi komorbiditas, lintasan perkembangan, dan pengaruh lingkungan. Faktor-faktor ini dapat menutupi atau mengubah presentasi khas ASD, yang mengarah ke diagnosis selanjutnya atau salah tafsir gejala.

Kondisi Komorbid dan Penyembunyian Gejala

  • Anak-anak dengan cedera otak dini (ABI) mungkin mengalami keterlambatan diagnosis ASD karena adanya komorbiditas. Dalam sebuah penelitian, anak-anak dengan ABI didiagnosis dengan ASD rata-rata lima tahun lebih lambat daripada populasi umum, dengan komorbiditas yang berpotensi menutupi gejala ASD (Porter et al., 2023).
  • Keterlambatan perkembangan global (GDD) juga dapat muncul dengan fitur autis, mempersulit diagnosis. Anak-anak dengan GDD sering memiliki gejala yang tumpang tindih dengan ASD, seperti defisit komunikasi sosial dan perilaku berulang, yang dapat mengaburkan identifikasi ASD (Masiran & Ilias, 2023).

Lintasan Perkembangan dan Indikator Awal

  • Regresi awal, ditandai dengan hilangnya keterampilan yang diperoleh sebelumnya, merupakan indikator ASD yang signifikan. Namun, adanya regresi dini dapat bervariasi, dan identifikasinya dapat membantu dalam mendiagnosis ASD, bahkan jika gejala awalnya tidak nampak (Gagnon et al., 2022).
  • Malpresentasi saat lahir, seperti persalinan sungsang, telah dikaitkan dengan kemungkinan ASD yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan perkembangan tertentu mungkin ada sejak lahir, tetapi tidak segera dikenali sebagai gejala ASD (Zhang et al., 2024).

Tantangan dan Penundaan Diagnostik

  • Kompleksitas gejala ASD dan tumpang tindih dengan gangguan perkembangan lainnya dapat menyebabkan keterlambatan diagnosis yang signifikan. Banyak anak mengalami keterlambatan dalam identifikasi dan akses ke layanan spesialis, yang dapat menunda pengenalan gejala ASD (Weir et al., 2020).
  • Kehadiran trisomi kromosom seks (SCT) dapat meningkatkan risiko gejala ASD, terutama dalam interaksi sosial dan komunikasi. Kondisi genetik ini dapat berfungsi sebagai indikator awal kerentanan perkembangan saraf, tetapi mungkin tidak segera dikenali sebagai ASD (Bouw et al., 2022).

Pengaruh Praktik Diagnostik

  • Perubahan dalam praktik diagnostik dan peningkatan kesadaran telah berkontribusi pada meningkatnya prevalensi diagnosis ASD. Pergeseran ini dapat menyebabkan identifikasi lebih awal dalam beberapa kasus, tetapi juga menyoroti variabilitas dalam presentasi gejala dan potensi pengenalan yang tertunda (Lundström et al., 2021).

Sementara kemungkinan presentasi gejala ASD yang tertunda atau halus didukung oleh penelitian, penting untuk mempertimbangkan konteks gangguan perkembangan saraf yang lebih luas. Kehadiran kondisi komorbiditas, seperti kecacatan intelektual atau GDD, dapat mempersulit proses diagnostik dan mempengaruhi waktu identifikasi ASD. Selain itu, variabilitas dalam presentasi gejala dan pengaruh faktor genetik dan lingkungan menggarisbawahi perlunya pendekatan penilaian yang komprehensif dan individual.

Porter, M. A., Sugden-Lingard, S., Brunsdon, R., & Benson, S. E. (2023). Autism Spectrum Disorder in Children with an Early History of Paediatric Acquired Brain Injury. Stomatology. https://doi.org/10.3390/jcm12134361
Masiran, R., & Ilias, M. N. A. (2023). Child with global developmental delay presenting with autistic features. Case Reports. https://doi.org/10.1136/bcr-2023-257293
Gagnon, D., Zeribi, A., Douard, E., Courchesne, V., Huguet, G., Jacquemont, S., Loum, M. A., & Mottron, L. (2022). Using developmental regression to reorganize the clinical importance of autistic atypicalities. Translational Psychiatry. https://doi.org/10.1038/s41398-022-02263-8
Zhang, Y., Delahanty, M. T., Engel, S. M., Marshall, S. W., OʼShea, T. M., Garcia, T. C., Schieve, L. A., Bradley, C., & Daniels, J. L. (2024). Malpresentation and autism spectrum disorder in the study to explore early development. Paediatric and Perinatal Epidemiology. https://doi.org/10.1111/ppe.13082
Weir, E., Allison, C., & Baron-Cohen, S. (2020). Autism in children: improving screening, diagnosis and support. Prescriber. https://doi.org/10.1002/PSB.1816
Bouw, N., Swaab, H., Tartaglia, N., Wilson, R., Velde, K. V. der, & Rijn, S. van. (2022). Early symptoms of autism spectrum disorder (ASD) in 1-8 year old children with sex chromosome trisomies (XXX, XXY, XYY), and the predictive value of joint attention. European Child & Adolescent Psychiatry. https://doi.org/10.1007/s00787-022-02070-y
Lundström, S., Taylor, M. J., Larsson, H., Lichtenstein, P., Kuja-Halkola, R., & Gillberg, C. (2021). Perceived child impairment and the ‘autism epidemic.’ Journal of Child Psychology and Psychiatry. https://doi.org/10.1111/JCPP.13497
Scroll to Top