Metode multisensori telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan kemampuan menghitung pada anak-anak, termasuk mereka yang menderita cerebral palsy (CP). Metode-metode ini memanfaatkan integrasi beberapa input sensorik, seperti isyarat visual, pendengaran, dan sentuhan, untuk meningkatkan pemrosesan kognitif dan hasil pembelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa pendekatan multisensori dapat memfasilitasi pembelajaran numerik dengan membuat informasi lebih menonjol dan menarik, sehingga berpotensi membantu anak-anak dengan CP menghitung lebih cepat. Pendekatan ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan peningkatan kemampuan pencocokan numerik pada anak-anak prasekolah ketika rangsangan multisensori digunakan, menunjukkan manfaat serupa dapat diperluas ke anak-anak dengan CP.
Integrasi Multisensori dan Pembelajaran Numerik
- Diskriminasi Numerik yang Ditingkatkan: Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak prasekolah berkinerja lebih baik dalam tugas numerik ketika informasi multisensori diberikan. Misalnya, anak-anak menunjukkan peningkatan akurasi dalam tugas pencocokan numerik ketika diberikan rangsangan audiovisual dibandingkan dengan rangsangan unimodal, menunjukkan bahwa integrasi multisensori meningkatkan diskriminasi numerik dan pembelajaran (Jordan et al., 2010) (Jordan & Baker, 2011).
- Perhatian dan Keterlibatan: Rangsangan multisensori lebih menarik dan dapat merekrut perhatian dengan lebih baik, yang sangat penting untuk pembelajaran. Peningkatan keterlibatan ini dapat mengarah pada pembelajaran yang lebih tepat dan retensi memori, yang penting untuk menghitung tugas (Jordan et al., 2010).
- Aplikasi untuk Cerebral Palsy: Sementara studi langsung pada anak-anak CP yang menghitung lebih cepat dengan metode multisensori terbatas, prinsip-prinsip integrasi multisensori telah diterapkan untuk meningkatkan pembelajaran motorik dan kinerja pada anak-anak CP. Misalnya, menggabungkan isyarat visual dan pendengaran telah terbukti meningkatkan koordinasi motorik, menunjukkan manfaat potensial untuk tugas-tugas kognitif seperti menghitung (Nasr, 2024).
Metode Multisensori dalam Pendidikan Kebutuhan Khusus
- Pendekatan Integrasi Sensorial: Penelitian pada anak-anak dengan kebutuhan khusus, termasuk mereka yang menderita CP, telah menunjukkan efek positif dari pendekatan integrasi sensorik pada keterampilan menghitung. Aktivitas yang mengintegrasikan beberapa input sensorik, seperti latihan olahraga otak dan merangkai manik-manik, telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan menghitung (Huda & Agustyaningrum, 2019).
- Pembelajaran Berbasis Gerak: Pembelajaran berbasis gerakan dengan realitas virtual telah efektif dalam meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak CP. Metode ini memungkinkan anak-anak berinteraksi dengan angka melalui gerakan tubuh, memberikan pengalaman multisensori yang meningkatkan hasil belajar (Lee, 2012).
Implikasi dan Pertimbangan yang Lebih Luas
Sementara metode multisensori menunjukkan harapan untuk meningkatkan kemampuan menghitung pada anak-anak CP, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu dan kebutuhan spesifik setiap anak. Efektivitas metode ini dapat bervariasi berdasarkan tingkat keparahan kecacatan dan kemampuan pemrosesan sensorik anak yang unik. Selain itu, sementara pendekatan multisensori dapat meningkatkan keterlibatan dan pembelajaran, mereka mungkin memerlukan peralatan dan pelatihan khusus, yang dapat menimbulkan tantangan dalam beberapa pengaturan pendidikan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi potensi penuh dan keterbatasan metode multisensori dalam populasi yang beragam, termasuk anak-anak dengan CP.