Metode Montessori, yang dikenal dengan pendekatan yang berpusat pada anak, telah dievaluasi keefektifannya dalam mengajar Calistung, yang melibatkan pengembangan keterampilan melek huruf dan berhitung pada anak kecil. Metode ini menekankan pembelajaran individual, pengembangan sensori-motorik, dan kegiatan langsung, yang selaras dengan tujuan Calistung. Penelitian menunjukkan bahwa Metode Montessori dapat efektif dalam meningkatkan keterampilan dasar ini, meskipun dampaknya dapat bervariasi berdasarkan implementasi dan konteks.
Metode Montessori dan Keterampilan Literasi
- Pendidikan Montessori telah terbukti meningkatkan keterampilan melek huruf, seperti membaca dan menulis, dengan membina lingkungan yang mendorong pembelajaran dan eksplorasi mandiri. Hal ini sejalan dengan tujuan Calistung, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan motorik halus dan kemampuan kognitif melalui kegiatan menulis dan menggambar (Saputra et al., 2024).
- Sebuah studi yang membandingkan siswa Montessori dengan mereka yang berada di lingkungan pendidikan tradisional menemukan bahwa siswa Montessori sering mencapai skor yang sebanding atau lebih tinggi dalam keterampilan bahasa, menunjukkan bahwa metode ini secara efektif mendukung pengembangan literasi (Scippo, 2024) (Scippo, 2023).
Metode Montessori dan Keterampilan Berhitung
- Pendekatan Montessori sangat efektif dalam meningkatkan kompetensi matematika awal. Penelitian yang dilakukan di Yunani menunjukkan bahwa anak-anak di lingkungan Montessori mendapat skor lebih tinggi pada skala kompetensi matematika awal dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di sekolah tradisional (Siaviki et al., 2025).
- Penekanan metode pada pembelajaran langsung dan instruksi individual memungkinkan anak-anak untuk terlibat dengan konsep matematika dengan cara yang konkret dan bermakna, yang sangat penting untuk mengembangkan keterampilan berhitung (Nwabuwe & Osagiede, 2023).
Pengembangan Sensori-Motor
- Metode Montessori menggabungkan permainan aktivitas fisik untuk meningkatkan keterampilan motorik sensorik, yang merupakan dasar untuk kegiatan belajar seperti Calistung. Pendekatan ini membantu anak-anak mengembangkan keseimbangan, kesadaran spasial, dan kemampuan untuk membedakan antara input sensorik yang berbeda (Othman et al., 2024).
- Dengan mengintegrasikan permainan motorik, Metode Montessori tidak hanya mendukung perkembangan kognitif tetapi juga meningkatkan kemampuan anak-anak untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka, yang penting untuk tugas-tugas seperti menulis dan menggambar (Othman et al., 2024).
Hasil Pendidikan yang Lebih Luas
- Di luar literasi dan berhitung, pendidikan Montessori mempromosikan perkembangan anak secara keseluruhan, termasuk keterampilan sosial, kemandirian, dan kreativitas. Hasil ini dicapai melalui kegiatan tematik dan lingkungan belajar yang dipersiapkan dengan baik yang mendorong eksplorasi dan penemuan diri (“Analysis of the Implementation and Effectiveness of Thematic Activities under Montessori Educational Philosophy”, 2024).
- Fokus metode pada jalur pembelajaran individual menghasilkan hasil pendidikan yang beragam, dengan beberapa penelitian mencatat variabilitas yang lebih besar dalam prestasi siswa, khususnya dalam matematika (Scippo, 2023) (Scippo, 2024).
Sementara Metode Montessori menunjukkan harapan dalam mengajar Calistung, efektivitasnya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pelatihan guru, kesetiaan pada prinsip-prinsip Montessori, dan konteks pendidikan. Beberapa penelitian menyoroti perlunya reformasi komprehensif untuk sepenuhnya mengintegrasikan praktik Montessori ke dalam kerangka pendidikan yang ada, memastikan bahwa semua anak mendapat manfaat dari potensinya untuk meningkatkan keterampilan melek huruf dan berhitung (Scippo, 2024) (Scippo, 2024)].