Metode Montessori adalah pendekatan pedagogis yang menekankan aktivitas mandiri, pembelajaran langsung, dan permainan kolaboratif. Hal ini terutama dikenal karena penggunaan bahan sensorik dan lingkungan terstruktur yang melayani langkah pembelajaran individu. Metode ini telah terbukti efektif dalam mengajarkan keterampilan berhitung kepada anak-anak, termasuk mereka yang memiliki gangguan hiperaktif seperti ADHD. Kesesuaian Metode Montessori untuk anak-anak hiperaktif, terutama dalam mengajar berhitung, dapat dikaitkan dengan lingkungan belajar yang fleksibel dan individual, yang dapat mengakomodasi kebutuhan unik anak-anak ini.
Peningkatan Kinerja Akademik
- Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menghadiri institusi Montessori menunjukkan kompetensi matematika yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berada di lingkungan pendidikan tradisional. Hal ini terutama terlihat dalam pendidikan anak usia dini, di mana siswa Montessori mengungguli rekan-rekan mereka dalam keterampilan berhitung (Siaviki et al., 2025).
- Metode Montessori telah terbukti meningkatkan kemampuan matematika, berpikir kritis, dan keterampilan memecahkan masalah pada anak kecil, yang merupakan komponen penting dari berhitung (Faryadi, 2017).
Manfaat untuk Anak Hiperaktif
- Metode Montessori telah ditemukan untuk meringankan gejala ADHD di kelas, yang mengarah pada kinerja akademik yang lebih baik dan perilaku kelas yang memuaskan. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan metode yang terstruktur namun fleksibel dapat bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif (Eşi, 2024).
- Intervensi menggunakan Metode Montessori, dikombinasikan dengan TIK, telah efektif dalam mengatasi kebutuhan perilaku dan multisensori anak-anak dengan ADHD, sehingga meningkatkan keterlibatan belajar dan penyesuaian sosial-emosional mereka (Gkeka et al., 2018).
Penggunaan Bahan Sensorik
- Metode Montessori menggunakan bahan sensorik yang sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan gangguan perkembangan. Misalnya, menggunakan bahan seperti manik-manik berwarna dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak dengan diskalkulia, yang dapat dianalogikan dengan kebutuhan anak-anak hiperaktif (Damri et al., 2023).
- Penekanan metode ini pada pembelajaran sensorik dan penggunaan bahan-bahan seperti Lego untuk mengajar fraksi telah efektif untuk anak-anak dengan keterlambatan komunikasi, menunjukkan potensi penerapannya untuk anak-anak hiperaktif (Cipta et al., 2022).
Pembelajaran Kolaboratif
- Mengintegrasikan pembelajaran kolaboratif dengan Metode Montessori telah terbukti meningkatkan keterampilan penalaran matematika awal. Pendekatan ini dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif, karena mendorong interaksi sosial dan pembelajaran kooperatif, yang dapat membantu dalam mengelola hiperaktifitas (HALLUMOĞLU> et al., 2023).
Sementara Metode Montessori menawarkan banyak keuntungan untuk mengajar berhitung kepada anak-anak hiperaktif, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu dan kebutuhan spesifik setiap anak. Fokus metode ini pada pembelajaran mandiri dan materi sensorik mungkin tidak membahas semua aspek hiperaktif, seperti pengaturan diri emosional, di mana tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara Montessori dan program tradisional(Eşi, 2024). Selain itu, meskipun metode ini sensitif secara perkembangan, mungkin memerlukan adaptasi untuk sepenuhnya memenuhi beragam kebutuhan anak-anak hiperaktif, memastikan bahwa mereka menerima dukungan yang diperlukan untuk berkembang secara akademis dan sosial.