Metode Montessori, yang dikenal dengan pendekatan yang berpusat pada anak dan penekanan pada pembelajaran langsung, tampaknya menjadi strategi pendidikan yang cocok untuk anak-anak dengan cerebral palsy belajar berhitung. Kemampuan beradaptasi dan fokus metode ini pada pembelajaran individual dapat memenuhi kebutuhan unik anak-anak dengan cerebral palsy, terutama dalam mengembangkan keterampilan matematika. Pendekatan Montessori mendorong penggunaan bahan sensorik dan kegiatan mandiri, yang dapat bermanfaat bagi anak-anak dengan cerebral palsy yang mungkin mengalami kesulitan dengan metode pembelajaran tradisional. Bagian berikut akan mengeksplorasi kesesuaian metode Montessori untuk anak-anak dengan cerebral palsy dalam belajar berhitung, memanfaatkan wawasan dari berbagai penelitian.
Metode Montessori dan Keterampilan Menghitung
- Metode Montessori telah terbukti secara efektif mengajarkan konsep penghitungan dan matematika kepada anak kecil dengan menggunakan bahan konkret dan kegiatan yang melibatkan banyak indera. Pendekatan ini membantu anak-anak memahami angka dan operasi melalui manipulasi fisik dan representasi visual, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan cerebral palsy yang mungkin berjuang dengan konsep abstrak (Cipta, 2018) (Siaviki et al., 2025).
- Dalam sebuah penelitian yang berfokus pada siswa TK, metode Montessori digunakan untuk memperkenalkan konsep penghitungan seperti kuantitas, nol, dan operasi aritmatika dasar. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa dapat memahami dan menerapkan penalaran matematis daripada menghafal, menunjukkan bahwa metode ini dapat disesuaikan untuk anak-anak dengan cerebral palsy untuk meningkatkan keterampilan berhitung mereka (Cipta, 2018).
Manfaat untuk Anak dengan Cerebral Palsy
- Penekanan metode Montessori pada pengembangan keterampilan motorik halus sangat relevan untuk anak-anak dengan cerebral palsy. Sebuah studi menunjukkan bahwa permainan Montessori dan metode pendidikan secara signifikan meningkatkan keterampilan motorik halus anak-anak dengan cerebral palsy, yang sangat penting untuk tugas-tugas seperti menghitung dan memanipulasi objek (Azrie, 2023).
- Fokus metode ini pada pembelajaran individual dan alat pengembangan sensorik memungkinkan pendidik untuk menyesuaikan kegiatan dengan kebutuhan dan kemampuan spesifik anak-anak dengan cerebral palsy, mempromosikan perkembangan kognitif dan motorik mereka (Doğru & Doğru, 2024).
Lingkungan Belajar Inklusif dan Adaptif
- Pendidikan Montessori dirancang untuk inklusif, menyediakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, termasuk mereka yang menderita cerebral palsy. Fleksibilitas metode ini memungkinkan adaptasi yang dapat mengakomodasi beragam kebutuhan pembelajaran anak-anak ini (Somma et al., 2024) (Doğru & Doğru, 2024).
- Penggunaan bahan manipulatif dan lingkungan belajar alami dalam pengaturan Montessori dapat membantu anak-anak dengan cerebral palsy terlibat lebih efektif dengan aktivitas menghitung, karena elemen-elemen ini memenuhi kebutuhan sensorik dan motorik mereka (Ogbemudia et al., 2024).
Sementara metode Montessori menunjukkan harapan bagi anak-anak dengan cerebral palsy belajar berhitung, penting untuk mempertimbangkan perlunya adaptasi dan pengamatan berkelanjutan. Setiap anak dengan cerebral palsy memiliki tantangan dan kekuatan yang unik, dan pendidik harus siap untuk memodifikasi pendekatan Montessori untuk memenuhi kebutuhan individu ini. Selain itu, pengembangan profesional berkelanjutan untuk pendidik dapat meningkatkan efektivitas praktik Montessori dalam pengaturan inklusif, memastikan bahwa semua anak dapat memperoleh manfaat dari pendekatan pendidikan ini (Somma et al., 2024) (Doğru & Doğru, 2024).