Metode fonik telah dipelajari secara luas sebagai intervensi potensial untuk anak-anak dengan disleksia, dengan fokus pada peningkatan keterampilan membaca mereka dengan meningkatkan kesadaran fonologis dan kemampuan decoding. Penelitian menunjukkan bahwa fonik dapat bermanfaat bagi anak-anak dengan disleksia, meskipun efektivitasnya dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan spesifik dan karakteristik peserta didik. Bagian berikut mengeksplorasi kesesuaian metode fonik untuk anak-anak dengan disleksia, didukung oleh bukti dari penelitian yang disediakan.
Efektivitas Fonik untuk Pelajar Disleksia
Pendekatan Fonik dan Multisensoris: Kit PHONIC4DYX, yang menggabungkan elemen multisensori, telah menunjukkan efek positif pada kemampuan membaca di antara anak-anak dengan disleksia, terutama dalam membaca kata-kata konsonan-vokal-konsonan (CVC). Hal ini menunjukkan bahwa fonik, bila dikombinasikan dengan teknik multisensori, dapat efektif untuk anak-anak yang berjuang dengan kesadaran fonemik dan pencampuran suara (Manirajee et al., 2024).
Fonik melalui Ejaan: Sebuah studi tentang fonik melalui intervensi ejaan menunjukkan peningkatan efisiensi membaca kata dan kata semu di antara anak-anak dengan disleksia, menunjukkan bahwa fonik dapat meningkatkan keterampilan membaca spesifik (Rijthoven et al., 2021).
Teknik Fonik vs Seluruh Kata: Sementara metode fonik dan seluruh kata meningkatkan keterampilan membaca, pendekatan seluruh kata telah ditemukan lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman membaca. Namun, fonik tetap menjadi kontributor signifikan untuk pengembangan keterampilan membaca, terutama dalam kesadaran fonem (Mohammadi, 2022).
Fonik dalam Kombinasi dengan Intervensi Lain
Fonik dan Fungsi Eksekutif: Intervensi yang menggabungkan fonik dengan rangsangan fungsi eksekutif menghasilkan peningkatan kinerja membaca, terutama dalam membaca kata-kata yang terisolasi. Ini menyoroti potensi mengintegrasikan fonik dengan pelatihan kognitif untuk mengatasi tantangan pembelajaran yang lebih luas dalam disleksia (Medina & Guimarães, 2019).
Pelatihan Fonik dan Kata Penglihatan: Studi yang membandingkan fonik dan pelatihan kata penglihatan menemukan bahwa kedua metode mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam keterampilan membaca. Pelatihan fonik sangat efektif dalam meningkatkan akurasi dan kelancaran membaca bukan kata, menunjukkan perannya dalam mengembangkan keterampilan decoding (McArthur et al., 2015) (McArthur et al., 2012).
Keterbatasan dan Pertimbangan
Generalisasi Keterampilan: Sementara fonik meningkatkan keterampilan fonik, peningkatan ini tidak selalu digeneralisasi ke keterampilan membaca seluruh kata. Keterbatasan ini menunjukkan perlunya strategi pelengkap untuk memastikan pengembangan membaca yang komprehensif (Herring, 2017).
Pendekatan Individual: Efektivitas fonik dapat ditingkatkan dengan menyesuaikan intervensi dengan kebutuhan individu peserta didik, menggabungkan strategi seperti instruksi multi-sensorik, pengajaran sistematis, dan teknik metakognitif (Troeva, 2015).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara metode fonik telah menunjukkan efektivitas dalam meningkatkan keterampilan membaca tertentu pada anak-anak dengan disleksia, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu di antara peserta didik. Beberapa anak mungkin mendapat manfaat lebih dari pendekatan kata utuh atau kombinasi metode, tergantung pada tantangan dan kekuatan spesifik mereka. Selain itu, mengintegrasikan fonik dengan strategi pengembangan kognitif dan bahasa lainnya dapat memberikan pendekatan yang lebih holistik untuk mengatasi disleksia. Oleh karena itu, pendidik dan praktisi harus mengadopsi pendekatan yang fleksibel dan dipersonalisasi ketika menerapkan intervensi berbasis fonika untuk pelajar disleksia.