Menulis kartu ucapan atau surat sederhana memang bisa membantu anak belajar menulis, sebagaimana dibuktikan oleh berbagai penelitian. Kegiatan ini melibatkan anak-anak dalam tugas-tugas menulis yang bermakna yang meningkatkan keterampilan menulis, kreativitas, dan kemampuan motorik halus mereka. Penggunaan kartu ucapan dan penulisan surat sebagai alat pendidikan telah terbukti meningkatkan kinerja menulis siswa dan menumbuhkan sikap positif terhadap penulisan. Di bawah ini, aspek-aspek kunci tentang bagaimana kegiatan ini berkontribusi pada pengembangan penulisan dibahas.
Peningkatan Keterampilan Menulis
- Media Kartu Ucapan: Studi telah menunjukkan bahwa menggunakan media kartu ucapan dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan menulis siswa. Misalnya, sebuah studi eksperimental dengan siswa kelas delapan menunjukkan bahwa mereka yang terlibat dalam menulis kartu ucapan berkinerja lebih baik dalam menulis tes dibandingkan dengan kelompok kontrol, dengan nilai yang diperoleh t 5,712, yang secara signifikan lebih tinggi daripada nilai t-tabel 2,007 (Septiani et al., 2024) (“The Effect Of Greeting Card Toward Students Writing Skill At The Eighth Grade Student Of Mts Daarul ‘Ulum Cihara Lebak In Academic Year 2021/2022”, 2022).
- Pembelajaran Berbasis Proyek (PJBL) : Menerapkan PJBL dalam menulis kartu ucapan telah terbukti meningkatkan kemampuan menulis dan kreativitas siswa. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dengan siswa kelas delapan, skor rata-rata meningkat dari 67,8 pada pra-tes menjadi 94,15 pada pasca-tes, menunjukkan peningkatan yang signifikan (Nurcahya & Sugesti, 2020).
Peningkatan Kreativitas dan Keterlibatan
- Ekspresi Kreatif: Menulis kartu ucapan memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi kreativitas mereka. Pendekatan PJBL mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dan mengekspresikan diri, yang meningkatkan antusiasme dan keterlibatan mereka dalam proses belajar (Nurcahya & Sugesti, 2020).
- Berbagai Tujuan Menulis: Anak-anak secara alami cenderung meniru kegiatan menulis orang dewasa, seperti membuat daftar belanja atau kartu ulang tahun. Paparan terhadap tujuan penulisan yang beragam ini membantu mereka memahami aspek fungsional menulis dan memotivasi mereka untuk menulis lebih banyak (Harries, 2002).
Pengembangan Keterampilan Motorik Halus
- Praktek Tulisan Tangan: Terlibat dalam kegiatan menulis, seperti menulis surat, membantu mengembangkan keterampilan motorik halus, yang sangat penting untuk kemahiran menulis. Penelitian menunjukkan bahwa praktik motorik halus, termasuk menulis surat, dapat memfasilitasi pengetahuan huruf dan meningkatkan keterampilan tulisan tangan, terutama pada anak-anak yang lebih muda (Zemlock, 2016) (Graham, 2010).
- Intervensi Tulisan Tangan: Berbagai intervensi tulisan tangan, seperti menggunakan ukuran pena dan umpan balik sensorik yang berbeda, telah terbukti meningkatkan kelancaran menulis, keterbacaan, dan keterampilan transkripsi lainnya, yang merupakan dasar untuk penulisan yang efektif (Doctor, 2024).
Integrasi dengan Kegiatan Belajar Lainnya
- Penulisan Nama dan Pengetahuan Huruf: Kegiatan menulis yang menggabungkan nama anak-anak dapat meningkatkan keterampilan menulis huruf dan decoding mereka. Penelitian telah menemukan bahwa anak-anak yang berlatih menulis nama mereka menunjukkan pengenalan huruf dan keterampilan menulis yang lebih baik (Zhang et al., 2019).
- Penggunaan Kartu Huruf: Kartu Huruf dapat menjadi alat yang efektif dalam mengajarkan keterampilan membaca dan menulis. Mereka membantu dalam membuat sesi belajar lebih menarik dan dapat meningkatkan penguasaan siswa dalam membaca dan menulis (“The Use of Letter Cards in The Learning and Facilitation of Reading Skills for Preschool Children”, 2022).
Sementara menulis kartu ucapan dan huruf sederhana dapat secara signifikan membantu dalam mengembangkan keterampilan menulis, penting untuk mempertimbangkan konteks pendidikan menulis yang lebih luas. Tulisan tangan, sebagai keterampilan dasar, memainkan peran penting dalam pengembangan menulis. Jika anak-anak berjuang dengan tulisan tangan, itu dapat menghambat kemampuan mereka untuk mengekspresikan ide secara tertulis, yang menyebabkan kurangnya kepercayaan diri dan motivasi. Oleh karena itu, mengintegrasikan praktik tulisan tangan dengan kegiatan menulis kreatif seperti kartu ucapan dapat memberikan pendekatan komprehensif untuk pendidikan tulis(Graham, 2010).