Pertanyaan apakah menulis di tablet lebih baik daripada menulis dengan tangan untuk anak autis melibatkan beberapa pertimbangan, termasuk kebutuhan spesifik anak, potensi manfaat teknologi, dan tantangan yang terkait dengan tulisan tangan tradisional. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tablet dapat menawarkan keuntungan yang signifikan bagi anak-anak dengan autisme, terutama dalam mengatasi kesulitan ekspresif dan motorik, meningkatkan motivasi, dan memfasilitasi perolehan keterampilan. Namun, keputusan antara penulisan tablet dan tulisan tangan harus individual, dengan mempertimbangkan kemampuan dan preferensi unik anak.
Keuntungan Penggunaan Tablet
- Tantangan Ekspresif dan Motorik: Tablet dapat membantu anak-anak dengan autisme melewati kesulitan ekspresif dan motorik. Antarmuka taktil tablet memungkinkan interaksi yang lebih mudah, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak yang berjuang dengan keterampilan motorik halus yang diperlukan untuk menulis tangan (Virole, 2014) (Kushki et al., 2011).
- Akuisisi Keterampilan dan Motivasi: Kegiatan pendidikan di tablet telah terbukti berdampak positif pada perolehan keterampilan target pada anak-anak dengan autisme. Misalnya, menggunakan tablet untuk tugas mengikuti jadwal menghasilkan kinerja tinggi dan generalisasi keterampilan di antara peserta (Eliçin & Tunali, 2016). Selain itu, siswa sering menunjukkan motivasi yang lebih tinggi untuk keyboard dibandingkan dengan tulisan tangan, yang dapat meningkatkan keterlibatan belajar (Ashburner et al., 2012).
- Komunikasi dan Produksi Lisan: Tablet dapat memfasilitasi komunikasi untuk anak-anak nonverbal atau minimal verbal dengan autisme. Penggunaan kata-kata tertulis dan segmentasi suku kata mandiri pada tablet telah terbukti meningkatkan produksi lisan pada anak-anak ini, membantu mereka terlibat dalam komunikasi verbal (Vernay et al., 2017)].
Tantangan Tulisan Tangan
- Kesulitan Tulisan Tangan: Anak-anak dengan autisme sering menghadapi kesulitan tulisan tangan karena gangguan kontrol motorik halus dan integrasi visual-motorik. Tantangan-tantangan ini dapat menyebabkan berkurangnya keterbacaan dan pembentukan huruf yang terganggu, membuat tulisan tangan menjadi mode komunikasi yang kurang efektif bagi beberapa anak (Kushki et al., 2011).
- Beban Kognitif: Tulisan tangan dapat menuntut secara kognitif, yang dapat menghambat kemampuan anak-anak dengan autisme untuk fokus pada keterampilan tingkat tinggi seperti berpikir kritis dan organisasi pemikiran. Tablet, sebaliknya, dapat mengurangi beban kognitif ini, memungkinkan anak-anak untuk berkonsentrasi pada konten daripada mekanisme penulisan (Wee et al., 2021).
Pertimbangan untuk Kebutuhan Individu
Sementara tablet menawarkan banyak manfaat, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Beberapa anak mungkin mendapat manfaat dari aspek multisensori tulisan tangan, yang dapat mendukung perkembangan kognitif dan organisasi pemikiran (Wee et al., 2021). Selain itu, bagi anak-anak yang telah mengembangkan keterampilan tulisan tangan yang kuat, tulisan tradisional mungkin masih menjadi alat yang berharga untuk berekspresi dan belajar. Oleh karena itu, pendekatan seimbang yang menggabungkan penggunaan tablet dan tulisan tangan, disesuaikan dengan kekuatan dan tantangan spesifik anak, mungkin merupakan strategi yang paling efektif.
Sebagai kesimpulan, sementara tablet memberikan keuntungan yang signifikan bagi anak-anak dengan autisme, terutama dalam mengatasi tantangan motorik dan ekspresif, pilihan antara tulisan tablet dan tulisan tangan harus dipersonalisasi. Pendidik dan pengasuh harus mempertimbangkan kebutuhan unik, preferensi, dan tujuan perkembangan anak ketika memutuskan metode penulisan yang paling tepat.