Mengelola waktu antara merawat anak dengan cerebral palsy (CP) dan anggota keluarga lainnya adalah tugas kompleks yang membutuhkan menyeimbangkan banyak tanggung jawab dan menangani berbagai kebutuhan. Pengasuh sering menghadapi beban yang signifikan, termasuk tantangan psikologis, sosial, dan keuangan, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk memberikan perawatan secara efektif. Untuk mengelola tuntutan ini, pengasuh dapat mengadopsi strategi yang melibatkan sistem pendukung, manajemen waktu, dan praktik perawatan diri. Berikut adalah beberapa aspek utama yang perlu dipertimbangkan:
Sistem Dukungan
- Kelompok Pendukung: Partisipasi dalam kelompok pendukung dapat membantu pengasuh memenuhi kebutuhan informasi, sosial, dan psikologis mereka. Kelompok-kelompok ini menyediakan platform untuk berbagi pengalaman, mendapatkan pengetahuan, dan menerima dukungan emosional, yang dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan kepada anak-anak dengan CPÂ (Eloreidi et al., 2021).
- Dukungan Keluarga dan Komunitas: Terlibat dengan anggota keluarga dan sumber daya komunitas dapat membantu mendistribusikan tanggung jawab pengasuhan. Ini dapat mencakup mencari bantuan dari anggota keluarga lain atau layanan masyarakat untuk berbagi beban pengasuhan dan memberikan jeda bagi pengasuh utamanya (Balram et al., 2024) (Fouad et al., 2022).
Manajemen Waktu
- Rutin dan Penjadwalan: Membangun rutinitas terstruktur dapat membantu pengasuh mengelola waktu mereka dengan lebih efektif. Ini melibatkan pengaturan waktu tertentu untuk tugas pengasuhan, aktivitas pribadi, dan interaksi keluarga, yang dapat membantu menyeimbangkan tuntutan merawat anak dengan CP dan anggota keluarga lainnya (Silva & Pontes, 2022).
- Prioritas: Pengasuh harus memprioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan kepentingan. Ini dapat melibatkan fokus pada kegiatan pengasuhan penting sambil mendelegasikan atau menunda tugas-tugas yang kurang penting untuk memastikan bahwa anak dengan CP dan anggota keluarga lainnya menerima perhatian yang memadai (Bastami et al., 2024).
Perawatan Diri dan Strategi Mengatasi
- Efikasi Diri dan Manajemen Stres: Pengasuh harus fokus pada membangun efikasi diri dan mengelola stres melalui teknik relaksasi, olahraga, dan hobi. Ini dapat membantu mengurangi beban psikologis dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan, memungkinkan pengasuh untuk memberikan perawatan yang lebih baik (Fouad et al., 2022) (Shen et al., 2023).
- Latihan dan Aktivitas Fisik: Memasukkan rejimen latihan untuk pengasuh dan anak dengan CP dapat meningkatkan kesehatan fisik dan kesejahteraan emosional. Olahraga telah terbukti meningkatkan mobilitas, kekuatan otot, dan kepercayaan diri, yang dapat berdampak positif pada pengalaman pengasuhan(Thakkar et al., 2024)].
Pertimbangan Budaya dan Soal
- Sensitivitas Budaya: Untuk pengasuh dari latar belakang yang terpinggirkan secara budaya dan ras, menavigasi sistem perawatan sosial dapat menjadi tantangan karena hambatan bahasa dan pengucilan budaya. Memahami dan mengatasi faktor-faktor budaya ini dapat membantu pengasuh mengakses dukungan dan sumber daya yang sesuai (Balram et al., 2024) (Balram et al., 2024).
- Pendekatan yang Berpusat pada Keluarga: Melibatkan seluruh keluarga dalam proses pengasuhan dapat menumbuhkan lingkungan yang mendukung. Pendekatan ini menekankan pentingnya keterlibatan keluarga dalam rehabilitasi dan perawatan sehari-hari, mempromosikan integrasi dan kemandirian untuk anak dengan CPÂ (Havrylenko et al., 2024).
Meskipun strategi ini dapat membantu mengelola tuntutan pengasuhan, penting untuk menyadari bahwa situasi setiap keluarga adalah unik. Pengasuh mungkin perlu menyesuaikan pendekatan ini berdasarkan keadaan, sumber daya, dan konteks budaya spesifik mereka. Selain itu, pengasuh harus menyadari potensi beban pengasuh dan mencari dukungan profesional bila diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka.