Penggunaan jari sebagai alat untuk menghitung dapat secara signifikan membantu anak-anak dengan keterbelakangan mental dalam mempelajari operasi aritmatika. Pendekatan ini memanfaatkan pengalaman sensorimotor alami yang terkait dengan penggunaan jari, yang sangat penting untuk mengembangkan keterampilan numerik. Penelitian menunjukkan bahwa metode berbasis jari tidak hanya meningkatkan kemampuan aritmatika tetapi juga memfasilitasi pengembangan representasi saraf angka, yang penting untuk kognisi matematika. Bagian berikut akan mengeksplorasi efektivitas penggunaan jari dalam pembelajaran aritmatika, manfaat saraf dan kognitif, dan implikasinya terhadap praktik pendidikan.
Efektivitas Penggunaan Jari dalam Pembelajaran Aritmatika
- Sebuah studi menggunakan media fingerboard menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan aritmatika di antara siswa dengan keterbelakangan mental ringan. Intervensi mengarah pada hasil pembelajaran yang lebih baik di samping operasi tambahan, sebagaimana dibuktikan oleh analisis statistik yang menunjukkan perubahan signifikan dalam kinerja pasca-intervensi (Lestari et al., 2023).
- Pelatihan numerik berbasis jari telah terbukti meningkatkan aktivasi sensorimotor di otak, yang dikaitkan dengan peningkatan kinerja aritmatika. Ini menunjukkan bahwa penggunaan jari dapat menciptakan representasi numerik yang diwujudkan yang meningkatkan pembelajaran (Artemenko et al., 2022).
- Menghitung jari sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan kesulitan belajar matematika, karena membantu dalam mewakili dan memanipulasi besaran kecil, sehingga mengurangi beban kognitif selama tugas aritmatika (Costa et al., 2011).
Manfaat Saraf dan Kognitif
- Penggunaan jari dalam tugas numerik terkait dengan plastisitas sensorimotor di otak, menunjukkan bahwa pelatihan tersebut dapat menyebabkan perubahan jangka panjang dalam pola aktivasi saraf yang terkait dengan pemrosesan angka (Artemenko et al., 2022).
- Kemampuan untuk membedakan jari (gnosis jari) berkorelasi dengan kemampuan matematika, menyoroti pentingnya interaksi berbasis jari dalam mengembangkan konstruksi matematika dasar (Soylu et al., 2018).
- Penghitungan jari membantu dalam membangun representasi angka berbasis motor, yang terus mempengaruhi pemrosesan angka hingga dewasa. Ini didukung oleh bukti dari robotika kognitif, di mana penghitungan jari membantu dalam pengembangan keterampilan numerik dalam sistem buatan (Cruz et al., 2014).
Implikasi Pendidikan
- Intervensi yang menggabungkan pelatihan jari dengan paparan beberapa representasi angka dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan kuantitatif pada anak-anak. Pendekatan semacam itu menjembatani representasi eksternal angka yang berbeda, memfasilitasi pemahaman yang lebih dalam tentang konsep matematika (Jay & Betenson, 2017).
- Program yang diterapkan guru yang mempromosikan penggunaan jari dalam tugas numerik telah terbukti meningkatkan keterampilan pemecahan masalah pada anak kecil, menunjukkan bahwa pengajaran eksplisit penggunaan jari dapat menjadi strategi pedagogis yang efektif (Ollivier et al., 2020).
- Metode Finger Math, terintegrasi ke dalam pendidikan STEAM, memberikan pendekatan praktis untuk mengajarkan konsep matematika dasar kepada anak-anak penyandang cacat intelektual, menekankan pembelajaran pengalaman dan aplikasi dunia nyata (Cam, 2022).
Sementara penggunaan jari dalam pembelajaran aritmatika menunjukkan hasil yang menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu di antara anak-anak dengan keterbelakangan mental. Beberapa anak mungkin tidak secara spontan menggunakan jari mereka untuk menghitung, dan intervensi yang disesuaikan mungkin diperlukan untuk mengajari mereka keterampilan ini secara efektif. Selain itu, meskipun metode berbasis jari bermanfaat, metode tersebut harus menjadi bagian dari strategi pendidikan yang lebih luas yang mencakup berbagai alat dan teknik pengajaran untuk memenuhi beragam kebutuhan peserta didik.