Menggambar komik atau membuat buku cerita memang dapat mendorong anak-anak untuk lebih suka menulis dengan mengintegrasikan literasi visual dan tekstual, meningkatkan kreativitas, dan menyediakan media ekspresi yang lebih menarik dan relevan. Pendekatan ini memanfaatkan afinitas alami anak-anak untuk menggambar dan mendongeng, membuat proses penulisan lebih menyenangkan dan tidak terlalu mengintimidasi. Integrasi elemen visual dengan menulis tidak hanya mendukung pengembangan keterampilan menulis tetapi juga menumbuhkan sikap positif terhadap penulisan. Berikut adalah beberapa aspek kunci yang menggambarkan bagaimana menggambar komik atau membuat buku cerita dapat mendorong anak-anak untuk lebih suka menulis:
Integrasi Literasi Visual dan Tekstual
- Penggunaan komik dan menggambar dalam kegiatan menulis membantu anak-anak untuk melihat menulis dan menggambar sebagai sistem pembuatan makna yang terpadu, yang dapat mengarah pada penciptaan teks yang lebih kompleks daripada yang dibuat dengan kata-kata saja (Mackenzie, 2011).
- Mendorong anak-anak untuk menggambar sambil belajar menulis memungkinkan mereka untuk membuat teks yang bermakna dengan kompleksitas yang lebih besar, karena mereka dapat mengekspresikan ide-ide secara visual yang mungkin sulit mereka artikulasikan dalam kata-kata (Mackenzie & Veresov, 2013).
Peningkatan Kreativitas dan Keterlibatan
- Alat seperti Cartoon Story Maker dan StoryDrawer menyediakan platform bagi anak-anak untuk terlibat dalam mendongeng melalui komik digital dan menggambar kolaboratif, yang dapat memancing ide-ide tak terduga dan mendorong partisipasi aktif dalam mendongeng (Trisnadewi et al., 2021) (Zhang et al., 2021).
- Penggunaan seni komik sebagai penyelenggara visual membantu anak-anak menghasilkan, mengatur, dan menyempurnakan ide-ide mereka, membuat proses penulisan lebih menarik dan mudah diakses (Bowkett, 2012).
Dukungan untuk Pengembangan Penulisan
- Lingkungan menggambar yang dihasilkan sendiri telah terbukti meningkatkan keterampilan menulis dan mendongeng anak-anak, dengan penelitian menunjukkan peningkatan panjang, kekayaan kosakata, dan kualitas struktur cerita dalam tugas menulis (Liao et al., 2013).
- Menggambar sebelum menulis berfungsi sebagai perancah metakognitif, membantu anak-anak mengatur pikiran mereka dan meningkatkan kualitas dan kuantitas tulisan mereka (McDonnell & Ludlow, 2015).
Sikap Positif Terhadap Menulis
- Mengintegrasikan menggambar ke dalam kegiatan menulis dapat membantu anak-anak mengembangkan citra diri yang positif sebagai penulis, karena mereka mampu mengekspresikan diri secara lebih lengkap dan kreatif (Mackenzie, 2011).
- Proses pembuatan komik dan buku cerita dapat membuat penulisan lebih dinamis dan menyenangkan, mendorong anak-anak untuk terlibat lebih dalam dengan proses penulisan (Krüger & Michels, 2018).
Sementara integrasi menggambar dan menulis telah menunjukkan manfaat yang signifikan, penting untuk mempertimbangkan konteks pendidikan yang lebih luas. Beberapa pendidik mungkin masih memprioritaskan metode penulisan tradisional, berpotensi mengabaikan keuntungan literasi visual dalam mengembangkan keterampilan menulis. Namun, ketika pemahaman kontemporer tentang literasi berkembang, pentingnya elemen visual dalam pendidikan menulis semakin diakui. Pergeseran ini menyoroti perlunya sistem pendidikan untuk beradaptasi dan menggabungkan pendekatan multimodal untuk melek huruf, memastikan bahwa anak-anak dilengkapi dengan keterampilan yang diperlukan untuk komunikasi yang efektif di dunia yang berorientasi visual.