Menggambar memang bisa menjadi alat yang bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif, terutama mereka yang memiliki Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), dalam belajar menulis. Integrasi menggambar ke dalam proses pembelajaran dapat membantu anak-anak ini dengan memanfaatkan kecenderungan alami mereka terhadap aktivitas visual dan kinestetik, yang dapat meningkatkan keterlibatan dan fokus mereka. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam pengembangan keterampilan menulis tetapi juga mengatasi beberapa tantangan perilaku yang terkait dengan ADHD. Bagian berikut akan mengeksplorasi berbagai aspek bagaimana menggambar dapat mendukung anak-anak hiperaktif dalam belajar menulis.
Menggambar sebagai Sistem Terpadu dengan Penulisan
- Penelitian menunjukkan bahwa menggambar dan menulis terkait erat sebagai sistem representasi yang berbagi keterampilan kognitif dan psikomotorik. Mendorong anak-anak untuk melihat menggambar dan menulis sebagai sistem yang terpadu dapat mengarah pada penciptaan teks yang lebih kompleks daripada yang dihasilkan dengan menulis saja (Mackenzie, 2011) (Taverna et al., 2019).
- Dengan mengintegrasikan menggambar ke dalam kurikulum menulis, anak-anak dapat mengembangkan sikap positif terhadap tulisan, karena menggambar memberikan titik masuk yang akrab dan menyenangkan ke dalam dunia literasi (Mackenzie, 2011).
Manfaat Kognitif dan Perilaku
- Menggambar telah terbukti mengurangi masalah perilaku pada anak-anak dengan ADHD. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menggambar dan melukis secara signifikan mengurangi masalah perilaku, sebagaimana dibuktikan dengan pengurangan skor rata-rata masalah perilaku pasca-intervensi (Jesi, 2019).
- Tindakan menggambar dapat membantu anak-anak dengan ADHD meningkatkan perhatian dan konsentrasi mereka, yang sangat penting untuk menulis. Ini karena menggambar membutuhkan keterampilan persepsi dan motorik yang serupa dengan menulis, sehingga berfungsi sebagai kegiatan persiapan yang dapat meningkatkan kinerja penulisan (Mata et al., 2014).
Implikasi Perkembangan dan Pendidikan
- Menggambar mendukung pengembangan keterampilan motorik halus, yang seringkali kurang pada anak-anak dengan ADHD. Sebuah program pelatihan yang berfokus pada aktivitas fisik-motorik, termasuk menggambar, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam masalah tulisan tangan di antara anak-anak dengan ADHDÂ (malekshah et al., 2022).
- Mendorong menggambar dalam pendidikan awal dapat membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang literasi yang mencakup elemen visual dan linguistik. Pendekatan ini sejalan dengan pendidikan literasi kontemporer, yang menghargai pembuatan teks multimodala (Mackenzie & Veresov, 2013) (Adoniou, 2013).
Identifikasi dan Intervensi Awal
- Menggambar dapat digunakan sebagai alat diagnostik untuk mengidentifikasi potensi masalah tulisan tangan sebelum terwujud. Dengan menganalisis gambar anak-anak, pendidik dapat mendeteksi tanda-tanda awal keterlambatan belajar dan melakukan intervensi sesuaian (Dui et al., 2022).
- Intervensi dini ini sangat penting untuk anak-anak hiperaktif, karena memungkinkan pengembangan strategi yang ditargetkan untuk mengatasi kelemahan pembelajaran tertentu, sehingga mencegah tantangan akademik jangka panjang (Dui et al., 2022).
Sementara menggambar menawarkan banyak manfaat bagi anak-anak hiperaktif yang belajar menulis, penting untuk mempertimbangkan konteks pendidikan yang lebih luas. Sistem pendidikan tradisional sering memprioritaskan literasi formal dan berhitung daripada mode representasi alternatif seperti menggambar. Hal ini dapat menyebabkan devaluasi gambar hanya sebagai rekreasi, bukan sebagai alat pendidikan yang sah. Namun, dengan mengenali manfaat kognitif dan perkembangan dari menggambar, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan efektif untuk anak-anak dengan ADHD dan tantangan belajar lainnya (Anning, 1999) (Kalin, 2017).