Menekan anak-anak untuk menghitung lebih awal dapat memiliki dampak positif dan negatif, tergantung pada konteks dan metode yang digunakan. Sementara keterampilan menghitung awal adalah dasar untuk pencapaian matematika di kemudian hari, tekanan untuk mencapai keterampilan ini sebelum waktunya dapat menyebabkan stres dan menghambat perkembangan alami. Keseimbangan antara menumbuhkan keterampilan berhitung awal dan memungkinkan anak-anak untuk berkembang dengan kecepatan mereka sendiri sangat penting. Di bawah ini adalah aspek kunci dari topik ini berdasarkan makalah penelitian yang disediakan.
Dampak Positif dari Penghitungan Awal
- Dasar untuk Pembelajaran Masa Depan: Keterampilan menghitung awal sangat penting untuk membangun konsep angka dan pembelajaran matematika selanjutnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa instruksi eksplisit dalam menghitung dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan anak-anak untuk terlibat dalam perilaku menghitung dan meningkatkan kinerja mereka dalam tugas numerik (Posid & Cordes, 2018) (Hinton et al., 2016).
- Manfaat Intervensi: Program seperti “Think, Reason and Count” dan “Let’s Count” telah menunjukkan manfaat jangka panjang dalam meningkatkan keterampilan matematika dan disposisi di kalangan anak kecil, terutama di komunitas yang kurang beruntungan (Vennberg & Norqvist, 2018) (Perry et al., 2016).
- Pengembangan Keterampilan: Intervensi terstruktur dan instruksi penghitungan eksplisit dapat membantu anak-anak, terutama mereka yang berisiko mengalami kesulitan matematika, untuk mengembangkan keterampilan menghitung penting, yang sangat penting untuk keberhasilan akademik mereka (Hinton et al., 2016) (Hasselhorn & Linke-Hasselhorn, 2013).
Dampak Negatif dari Tekanan Penghitungan Dini
- Masalah Stres dan Perkembangan: Tekanan dari orang tua dan sistem pendidikan untuk mengajar berhitung pada usia dini dapat menyebabkan stres dan mungkin tidak selaras dengan laju perkembangan alami anak-anak. Tekanan ini sering berasal dari harapan masyarakat dan persyaratan sekolah dasar (Pertiwi et al., 2017).
- Potensi Ketidaksejajaran: Memaksa anak-anak untuk menghitung sebelum mereka siap secara perkembangan dapat menghasilkan pemahaman yang dangkal tentang angka, yang mungkin tidak diterjemahkan ke dalam kompetensi matematika asli. Anak-anak mungkin tidak secara spontan menggunakan penghitungan sebagai strategi pemecahan masalah kecuali diinstruksikan secara eksplisit, menunjukkan potensi ketidakcocokan antara metode pengajaran dan proses pembelajaran alami anak (Sophian et al., 1995) (Sophian, 1987).
Strategi Efektif untuk Mengajar Menghitung
- Praktik yang Tepat Secara Perkembangan: Strategi yang efektif untuk mengajar menghitung melibatkan mengintegrasikan penghitungan ke dalam kegiatan yang menyenangkan dan bermakna daripada hanya mengandalkan pembelajaran rote. Pendekatan ini sejalan dengan proses pembelajaran alami anak-anak dan mendukung perkembangan mereka secara keseluruhan (Jacobi-Vessels et al., 2016).
- Intervensi yang Disesuai: Instruksi bertingkat yang mencakup intervensi inti dan tambahan dapat bermanfaat. Intervensi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan individu anak-anak, terutama mereka yang mengalami keterlambatan perkembangan atau berisiko mengalami kesulitan matematis (Hinton et al., 2016) (Hasselhorn & Linke-Hasselhorn, 2013).
Sementara keterampilan menghitung dini tidak dapat disangkal penting, penting untuk mempertimbangkan kesiapan individu dan tahap perkembangan setiap anak. Penekanan berlebihan pada prestasi akademik awal dapat menutupi pentingnya bermain dan perkembangan emosional, yang sama pentingnya dalam pendidikan anak usia dini. Menyeimbangkan aspek-aspek ini dapat mengarah pada pendekatan yang lebih holistik untuk pendidikan anak usia dini, mendorong pertumbuhan kognitif dan emosional.