Membaca dini memiliki dampak signifikan pada kecerdasan emosional anak-anak, karena mendorong pengembangan keterampilan emosional dan kognitif melalui berbagai mekanisme. Proses terlibat dengan cerita dan teks tidak hanya meningkatkan kemampuan bahasa dan pemahaman tetapi juga menumbuhkan pemahaman emosional dan empati. Hubungan ini didukung oleh beberapa penelitian yang menyoroti manfaat membaca dini pada kecerdasan emosional pada anak-anak.
Mendongeng dan Perkembangan Emosional
- Mendongeng memainkan peran penting dalam meningkatkan kecerdasan emosional dengan membantu anak-anak mengembangkan empati dan keterampilan pemecahan masalah. Hal ini memungkinkan anak-anak untuk mengalami perspektif dan emosi yang berbeda, yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk menyelesaikan konflik dan memahami perasaan orang lain (Dd, 2024).
- Membaca dialogis, metode yang melibatkan sesi membaca interaktif, telah terbukti secara signifikan meningkatkan keterampilan emosional anak-anak, seperti pengenalan dan ekspresi emosi, dengan melibatkan mereka dalam diskusi tentang perasaan dan tindakan karakter (Vargas-GarcÃa et al., 2020).
Pemahaman Membaca dan Kemampuan Kognitif Emosional
- Ada hubungan timbal balik antara pemahaman membaca dan kemampuan kognitif emosional, seperti empati kognitif dan penilaian ulang. Peningkatan pemahaman membaca dapat meningkatkan kemampuan anak-anak untuk berempati dan mengatur emosi, menciptakan siklus perkembangan emosional dan kognitif yang baik (Wenren et al., 2024).
- Intervensi yang berfokus pada pemahaman membaca dan kemampuan kognitif emosional dapat membantu anak-anak mengelola emosi mereka dengan lebih efektif, menunjukkan bahwa membaca dapat menjadi alat untuk pengaturan emosional (Wenren et al., 2024).
Intervensi Membaca dan Pemrosesan Emosional
- Intervensi berbasis membaca, terutama untuk anak-anak yang pernah mengalami trauma, dapat meningkatkan pengenalan dan pemrosesan emosi. Intervensi ini membantu anak-anak mengubah bias mereka dalam menafsirkan emosi, meskipun efek jangka panjangnya memerlukan penelitian lebih lanjut (Michalek et al., 2021).
- Program yang menggabungkan membaca dan instruksi kosakata emosional telah efektif dalam meningkatkan kosakata emosi anak-anak, yang merupakan komponen penting dari kecerdasan emosional (Kogan, 2024).
Kecerdasan Emosional dan Prestasi Membaca
- Kecerdasan emosional (EQ) berkorelasi positif dengan prestasi membaca. Anak-anak dengan EQ yang lebih tinggi cenderung berkinerja lebih baik dalam membaca, karena keterampilan emosional seperti kesadaran diri dan empati berkontribusi pada pemahaman dan keterlibatan yang lebih baik dengan teks (Salam et al., 2023)].
- Untuk anak-anak dengan disleksia, kecerdasan emosional dan konsep diri membaca dapat bertindak sebagai faktor pelindung terhadap kecemasan, menyoroti pentingnya keterampilan emosional dalam mengatasi kesulitan membaca (Polychroni et al., 2024).
Buku Bergambar dan Pemahaman Emosi
- Buku bergambar adalah alat yang efektif untuk mengembangkan pemahaman emosi anak-anak. Mereka memberikan isyarat visual dan tekstual yang membantu anak-anak memahami dan menafsirkan emosi, berkontribusi pada kecerdasan emosional mereka secara keseluruhan (LaForge et al., 2018).
- Analisis karakter dalam buku bergambar dapat mendukung kecerdasan emosional dengan mendorong anak-anak untuk mengeksplorasi perasaan dan motivasi karakter, sehingga meningkatkan pemahaman inferensial dan pemahaman emosional mereka (Griffith et al., 2024).
Sementara membaca awal telah terbukti secara positif mempengaruhi kecerdasan emosional anak-anak, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu dan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan ini. Faktor-faktor seperti latar belakang keluarga, metode pengajaran, dan ketersediaan sumber daya dapat memengaruhi efektivitas intervensi membaca. Selain itu, meskipun membaca dapat meningkatkan keterampilan emosional, itu bukan satu-satunya penentu kecerdasan emosional, yang juga dibentuk oleh interaksi sosial dan pengalaman pribadi. Oleh karena itu, pendekatan holistik yang menggabungkan membaca dengan peluang belajar emosional lainnya mungkin paling bermanfaat bagi perkembangan emosional anak-anak.