A young boy holding a glowing orb, looking out a window at night.

Apakah Membaca Bisa Membantu Anak Mengatasi Ketakutan Atau Kecemasan?

Membaca memang dapat membantu anak mengatasi rasa takut atau cemas, sebagaimana dibuktikan oleh berbagai penelitian yang menyoroti efektivitas biblioterapi dan membaca buku cerita dalam mengurangi tingkat kecemasan di kalangan anak. Biblioterapi, yang melibatkan penggunaan buku untuk membantu anak-anak memproses emosi dan mendapatkan wawasan tentang pengalaman mereka, telah terbukti menjadi intervensi yang hemat biaya dan dapat diakses untuk mengelola kecemasan. Pendekatan ini sangat bermanfaat dalam pengaturan di mana akses ke profesional kesehatan mental terbatas. Bagian berikut mempelajari cara-cara spesifik membaca dapat membantu mengurangi kecemasan pada anak-anak.

Biblioterapi dan Pengurangan Kecemasan

  • Anak-anak yang dirawat di Rumah Sakit: Biblioterapi telah terbukti secara signifikan mengurangi tingkat kecemasan pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Tamil Nadu, India, biblioterapi menyebabkan penurunan skor kecemasan 27% di antara anak-anak berusia 5-12 tahun, tanpa peserta yang mengalami kecemasan parah pasca-intervensi (Lawrence & Lazer, 2024). Studi lain di Dehradun menemukan penurunan yang signifikan dalam tingkat kecemasan di antara anak-anak yang dirawat di rumah sakit berusia 9-12 tahun setelah sesi biblioterapi (Naina & Pooja, 2023).

  • Kecemasan Pra Operasi: Membaca buku cerita dengan tema yang berkaitan dengan persiapan pra operasi telah efektif dalam mengurangi rasa takut dan kecemasan pada anak-anak yang menunggu operasi. Sebuah studi terkontrol secara acak menunjukkan bahwa anak-anak yang membaca buku cerita tentang operasi mengalami tingkat kecemasan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima intervensi ini (SarıalioÄŸlu et al., 2023).

Mekanisme Biblioterapi

  • Identifikasi dan Penanganan Emosional: Biblioterapi memungkinkan anak-anak untuk mengidentifikasi dengan karakter dan situasi, membantu mereka memproses emosi mereka dan mengembangkan strategi penanggulangan. Proses ini dapat memfasilitasi pertumbuhan emosional dan mendorong perkembangan yang sehat (Malhi & Bharti, 2023). Sebuah tinjauan sistematis literatur anak-anak tentang kecemasan menemukan bahwa buku sering memodelkan strategi penanggulangan yang efektif, seperti menantang pikiran cemas dan mendekati situasi yang memicu kecemasan (Crane et al., 2024).

  • Kesesuaian Budaya dan Perkembangan: Efektivitas biblioterapi ditingkatkan ketika buku-buku sesuai perkembangan dan relevan secara budaya, memungkinkan anak-anak untuk lebih berhubungan dengan konten dan menerapkan pelajaran pada kehidupan mereka sendiri (Malhi & Bharti, 2023).

Implikasi dan Pertimbangan yang Lebih Luas

  • Membaca dan Kecemasan dalam Pendidikan: Meskipun membaca dapat membantu mengurangi kecemasan, penting untuk mempertimbangkan bahwa membaca itu sendiri dapat menjadi sumber kecemasan bagi beberapa anak, terutama mereka yang memiliki keterampilan membaca yang buruk. Intervensi yang mengintegrasikan peningkatan membaca dengan pengurangan kecemasan telah menunjukkan harapan dalam mengatasi kedua masalah secara bersamaan (Francis et al., 2021).

  • Kesejahteraan Emosional Selama Krisis: Selama pandemi COVID-19, biblioterapi digunakan untuk membantu anak-anak mengatasi kecemasan dan ketidakpastian yang disebabkan oleh gangguan gaya hidup. Pendekatan ini memberi anak-anak wawasan dan strategi untuk mengelola emosi mereka selama masa-masa yang menantang (Adeyeye & Oboh, 2022).

Meskipun membaca dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengurangi kecemasan pada anak-anak, penting untuk menyadari bahwa tidak semua anak dapat merespons biblioterapi dengan cara yang sama. Faktor-faktor seperti kemampuan membaca individu, minat pribadi, dan sifat spesifik kecemasan mereka dapat mempengaruhi efektivitas intervensi berbasis membaca. Selain itu, sementara biblioterapi dapat menjadi komponen berharga dari manajemen kecemasan, itu harus dipertimbangkan sebagai bagian dari strategi yang lebih luas yang mungkin mencakup pendekatan terapeutik lainnya dan dukungan dari profesional kesehatan mental.

Lawrence, E. J., & Lazer, J. (2024). Effective reduction of anxiety in hospitalised children through bibliotherapy. Acta Paediatrica. https://doi.org/10.1111/apa.17154
Naina, M., & Pooja, G. (2023). Effectiveness of Bibliothreapy in Reducing the Level of Anxiety among Hospitalised Children. International Journal of Science and Research. https://doi.org/10.21275/sr23303103505
Sarıalioğlu, A., Kurudirek, F., & Oluç, T. (2023). The Effect of Storybook Reading on Children’s Preoperative Fear and Anxiety Levels: A Randomised Controlled Study. Child Care Health and Development. https://doi.org/10.1111/cch.13100
Malhi, P., & Bharti, B. (2023). Healing with Storybooks. Indian Journal of Social Psychiatry. https://doi.org/10.4103/ijsp.ijsp_76_21
Crane, M. E., Ney, J. S., Holland, K. D., Rabner, J., Meyer, M., Leon, A. J., Fariña, A., Brown, M. R., & Kendall, P. C. (2024). Children’s Literature on Anxiety: A Systematic Review and Content Analysis. https://doi.org/10.31234/osf.io/8rkdc
Francis, D., Hudson, J. L., Kohnen, S., Mobach, L., Mobach, L., & McArthur, G. (2021). The effect of an integrated reading and anxiety intervention for poor readers with anxiety. PeerJ. https://doi.org/10.7717/PEERJ.10987
Adeyeye, S., & Oboh, O. (2022). Ensuring Emotional and Psychological Wellbeing in Children through Bibliotherapy During the COVID-19 Pandemic. International Journal of Librarianship. https://doi.org/10.23974/ijol.2022.vol7.1.228
Scroll to Top