Memasak memang bisa menjadi cara yang efektif untuk mengajar anak-anak berhitung, karena mengintegrasikan konsep matematika ke dalam kegiatan yang menyenangkan dan menarik. Pendekatan ini memanfaatkan keingintahuan alami dan antusiasme yang dimiliki anak-anak untuk kegiatan langsung, membuat konsep abstrak lebih nyata dan dapat dipahami. Kegiatan memasak memberikan konteks praktis untuk menghitung, mengukur, dan memahami kuantitas, yang merupakan keterampilan dasar dalam matematika. Bagian berikut mengeksplorasi bagaimana memasak dapat meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak, didukung oleh berbagai penelitian dan pengamatan.
Meningkatkan Keterampilan Menghitung Melalui Memasak
Aplikasi Praktis Konsep Matematika: Memasak melibatkan berbagai operasi matematika seperti menghitung bahan, mengukur jumlah, dan memahami proporsi. Kegiatan ini membantu anak-anak menerapkan penghitungan dalam skenario kehidupan nyata, membuat proses belajar lebih bermakna dan mengingat (Pratiwi et al., 2022) (Jo & Son, 2021).
Pembelajaran Berpusat pada Anak: Kegiatan memasak secara inheren berpusat pada anak, memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi dan belajar dengan kecepatan mereka sendiri. Pendekatan ini mendorong partisipasi aktif dan keterlibatan, yang sangat penting untuk pembelajaran yang efektif. Anak-anak dapat mengembangkan sikap positif terhadap matematika ketika mereka melihat penerapannya dalam tugas sehari-hari seperti memasak (Jo & Son, 2021).
Integrasi dengan Keterampilan Lainnya: Memasak tidak hanya meningkatkan keterampilan berhitung tetapi juga mengintegrasikan pengembangan bahasa, eksplorasi ilmiah, dan keterampilan sosial. Misalnya, anak-anak belajar mengikuti instruksi, bereksperimen dengan bahan-bahan, dan berkolaborasi dengan teman sebaya, yang semuanya berkontribusi pada pengalaman belajar holistik (Risina, 2018)] (Herminastiti, 2019).
Bukti Efektivitas
Peningkatan Kuantitatif dan Kualitatif: Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang berpartisipasi dalam kegiatan memasak menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan menghitung mereka. Misalnya, sebuah penelitian yang melibatkan anak-anak prasekolah menemukan bahwa program yang diresapi memasak menyebabkan peningkatan terukur dalam keterampilan matematika dan sikap yang lebih positif terhadap pembelajaran matematika (Jo & Son, 2021) (Detora et al., 2014)].
Pengamatan Orang Tua dan Guru: Pengamatan dari orang tua dan guru menunjukkan bahwa anak-anak menikmati kegiatan memasak dan lebih termotivasi untuk belajar ketika kegiatan ini dimasukkan ke dalam kurikulum mereka. Kenikmatan ini diterjemahkan ke dalam keterlibatan dan retensi konsep matematika yang lebih baik (Detora et al., 2014) (Smith, 1974).
Penggunaan Representasi Simbolik: Kegiatan memasak sering melibatkan penggunaan simbol dan alat bantu visual, yang dapat membantu anak-anak mengasosiasikan angka dengan benda nyata. Metode ini sangat efektif untuk anak-anak yang berjuang dengan metode pembelajaran tradisional, karena memberikan cara konkret untuk memahami konsep abstrak (Cline, 1969).
Implikasi Pendidikan yang Lebih Luas
Meskipun memasak adalah alat yang ampuh untuk mengajar menghitung, penting untuk mempertimbangkan integrasinya dengan metode pendidikan lainnya. Misalnya, menggabungkan memasak dengan kegiatan belajar berbasis permainan lainnya, seperti metode bermain kereta angka, dapat memberikan pendekatan komprehensif untuk mengembangkan keterampilan berhitung pada anak-anak (Lestari et al., 2023). Selain itu, sementara memasak dapat meningkatkan keterampilan menghitung, penting untuk memastikan bahwa kegiatan terstruktur dengan baik dan selaras dengan tujuan pendidikan untuk memaksimalkan efektivitasnya. Pendekatan holistik ini dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi pembelajaran yang beragam, membuat matematika dapat diakses dan menyenangkan bagi semua anak.