Pertanyaan apakah lebih baik mengajar berhitung di rumah atau menunggu sampai anak masuk sekolah beragam, melibatkan pertimbangan lingkungan belajar di rumah, keterlibatan orang tua, dan sifat kegiatan berhitung. Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berhitung awal dapat dipengaruhi secara signifikan oleh kegiatan pembelajaran berbasis rumah, menunjukkan bahwa mengajar berhitung di rumah dapat bermanfaat. Namun, efektivitas intervensi berbasis rumah ini dapat bervariasi berdasarkan beberapa faktor, termasuk kualitas lingkungan berhitung rumah dan metode yang digunakan oleh orang tua.
Lingkungan Berhitung Rumah
- Lingkungan berhitung rumah (HNE) memainkan peran penting dalam pengembangan berhitung awal. HNE berkualitas tinggi, ditandai dengan kegiatan seperti bermain game terkait matematika dan terlibat dalam pembicaraan matematika, dapat meningkatkan keterampilan berhitung anak-anak dan mengurangi dampak faktor risiko keluarga (Xu, 2023).
- Penelitian telah menunjukkan bahwa frekuensi dan jenis kegiatan berhitung di rumah, seperti pengajaran formal dan permainan angka, berhubungan positif dengan keterampilan matematika awal, termasuk pemrosesan angka dasar dan keterampilan aritmatika (Wei et al., 2022).
Keterlibatan dan Keyakinan Orang Tua
- Keterlibatan orang tua dalam kegiatan berhitung sangat penting, tetapi sering ada keterputusan antara apa yang orang tua yakini penting dan apa yang sebenarnya mereka praktikkan. Banyak orang tua menyukai metode pengajaran langsung tetapi sering terlibat dalam pendekatan kehidupan sehari-hari informal, yang mereka anggap kurang penting (Msall et al., 2023).
- Keyakinan orang tua tentang matematika dan strategi pengajaran mereka dapat mempengaruhi minat dan kemampuan berhitung anak-anak. Keyakinan dinamis tentang matematika dan strategi pengajaran tidak langsung terkait dengan hasil berhitung yang lebih baik (Cheung et al., 2023).
Intervensi dan Alat
- Intervensi seperti program matematika keluarga dan permainan digital telah dieksplorasi untuk mendukung pembelajaran berhitung di rumah. Sementara beberapa intervensi, seperti Family Maths Storytime Programme, telah menunjukkan harapan dalam mengintegrasikan praktik berhitung dan melek huruf, yang lain menghadapi tantangan dalam mencapai peningkatan signifikan dalam keterampilan matematika (León et al., 2024) (Graven & Jorgensen, 2023).
- Game digital seperti “NumberBeads” telah menunjukkan potensi untuk meningkatkan keterampilan berhitung di rumah, terutama untuk pelajar berprestasi rendah, dengan memberikan dukungan individual tanpa perlu pengawasan guru (Benavides-Varela et al., 2023).
Sekolah vs. Pembelajaran di Rumah
- Sementara kegiatan berhitung berbasis rumah bermanfaat, keterampilan matematika masuk sekolah adalah prediktor kuat prestasi akademik di kemudian hari. Ini menunjukkan bahwa lingkungan rumah dan sekolah penting untuk pengembangan berhitung (“Parents’ views and experiences of the Home Mathematics Environment: A cross-country study”, 2023).
- Kompleksitas hubungan antara praktik berhitung di rumah dan keterampilan anak-anak menunjukkan bahwa meskipun pembelajaran di rumah berharga, itu harus melengkapi, daripada menggantikan, pendidikan formal di sekolah (Girard et al., 2021).
Dalam mempertimbangkan perspektif yang lebih luas, penting untuk menyadari bahwa sementara kegiatan berhitung berbasis rumah dapat memberikan dasar yang kuat, mereka bukan pengganti pembelajaran terstruktur yang terjadi di sekolah. Sekolah menawarkan kurikulum standar dan instruksi profesional yang dapat mengatasi beragam kebutuhan belajar dan memastikan bahwa semua anak memiliki akses ke pendidikan berkualitas. Oleh karena itu, pendekatan seimbang yang menggabungkan pembelajaran berhitung berbasis rumah dan sekolah mungkin merupakan strategi yang paling efektif untuk menumbuhkan keterampilan berhitung awal.