Ketika mengajar anak-anak dengan autisme untuk menulis, keputusan untuk memulai dengan huruf besar atau huruf kecil dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk keakraban anak dengan bentuk huruf, keterampilan motorik, dan konteks pendidikan. Penelitian menunjukkan bahwa huruf besar mungkin lebih mudah diakses pada awalnya karena bentuknya yang berbeda dan kecenderungan anak kecil untuk lebih akrab dengannya, terutama jika mereka adalah bagian dari nama mereka. Namun, pilihan juga harus mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu anak, serta manfaat potensial dari mengintegrasikan kedua kasus dalam pendekatan pembelajaran terstruktur.
Keakraban dan Pengakuan
- Huruf Besar: Anak-anak sering mengenali huruf besar dengan lebih mudah karena lebih berbeda secara visual dan sering digunakan dalam materi pendidikan awal. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak, termasuk mereka yang menderita autisme, sering memulai dengan huruf besar, terutama yang muncul dalam nama mereka, karena ini lebih akrab dan lebih mudah dibedakan satu sama lain (Vinter et al., 2023) (Treiman & Kessler, 2004).
- Huruf Kecil: Sementara huruf kecil kurang berbeda secara visual, huruf ini lebih umum dalam bahan bacaan. Mengajar huruf kecil dapat bermanfaat untuk perkembangan membaca, karena selaras dengan teks yang akan ditemui anak-anak dalam buku dan bahan tertulis lainnya (Vinter et al., 2023).
Keterampilan Motorik dan Tantangan Menulis
- Kesulitan Perencanaan Motorik: Banyak anak dengan autisme mengalami kesulitan perencanaan motorik, yang dapat membuat tindakan fisik menulis menjadi menantang. Huruf besar, yang lebih besar dan bentuknya lebih mudah, mungkin lebih mudah bagi anak-anak dengan kesulitan motorik untuk menulis awalnya (Broun, 2009).
- Metode Alternatif: Mengingat tantangan ini, beberapa pendidik menganjurkan penggunaan keyboard atau teknologi bantu lainnya untuk mendukung perkembangan penulisan, memungkinkan anak-anak untuk fokus pada pengenalan dan pembentukan huruf tanpa kesulitan tambahan tulisan tangan (Broun, 2009) (Capay & Capayova, 2019).
Strategi Pendidikan
- Pendekatan Pembelajaran Terintegrasi: Menggabungkan pengajaran huruf besar dan huruf kecil bisa efektif, terutama ketika menggunakan teknik pembelajaran asosiatif yang memasangkan huruf dengan suara dan namanya. Pendekatan ini dapat membantu anak-anak memahami hubungan antara kedua kasus dan meningkatkan keterampilan melek huruf mereka secara keseluruhan(Vinter et al., 2023).
- Penggunaan Teknologi dan Media: Menggabungkan teknologi, seperti kartu flash dan perangkat lunak interaktif, dapat meningkatkan pengenalan huruf dan keterampilan menulis. Alat-alat ini dapat memberikan latihan yang menarik dan berulang, yang bermanfaat bagi anak-anak dengan autisme yang mungkin memerlukan lebih banyak pengulangan untuk mempelajari keterampilan baru(Subaihah et al., 2023) (Capay & Capayova, 2019).
Sementara huruf besar mungkin menawarkan titik awal yang lebih mudah karena bentuk dan keakrabannya yang berbeda, keputusan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks pembelajaran masing-masing anak. Beberapa pendidik menyarankan bahwa memulai dengan huruf besar dapat membangun kepercayaan diri dan keterampilan dasar, yang kemudian dapat diperluas untuk memasukkan huruf kecil seiring perkembangan anak. Namun, mengintegrasikan kedua kasus dari awal, menggunakan berbagai alat dan metode pengajaran, juga dapat efektif dalam mempromosikan pengembangan literasi yang komprehensif.