Cheerful young woman hugging cute little girl and reading book together while lying in soft bed in light bedroom at home in daytime

Apakah Lebih Baik Belajar Membaca Dengan Kata Utuh Atau Suku Kata?

Belajar membaca sebagai orang dewasa melibatkan proses kognitif yang berbeda dibandingkan dengan anak-anak, dan pilihan antara belajar dengan seluruh kata atau suku kata dapat secara signifikan memengaruhi kemahiran membaca. Penelitian menunjukkan bahwa kedua metode memiliki kelebihan, tetapi efektivitasnya dapat bergantung pada preferensi pembelajaran individu dan konteks bahasa tertentu. Untuk pelajar berusia 30 tahun, memahami nuansa setiap pendekatan dapat membantu dalam membuat keputusan yang tepat.

Pendekatan Seluruh Kata

  • Pendekatan Seluruh Kata berfokus pada pengenalan seluruh kata sebagai unit tunggal, yang dapat bermanfaat bagi pelajar yang berjuang dengan kesadaran fonemik atau mengalami kesulitan membaca. Metode ini telah terbukti membantu siswa yang lebih tua dengan masalah membaca, karena memungkinkan mereka untuk menghafal dan mengenali kata-kata dengan cepat, memfasilitasi kefasihan baca (Abdullah, 2006).
  • Namun, pendekatan ini dapat menyebabkan pengembangan kosakata yang terbatas dan ketergantungan pada menghafal, yang dapat menjadi kelemahan bagi pelajar bahasa kedua atau mereka yang perlu memperluas kosakata mereka secara signifikan (Abdullah, 2006).

Pembelajaran Berbasis Suku Kata

  • Pembelajaran berbasis suku kata menekankan memecah kata menjadi komponen suku kata mereka, yang dapat membantu pengucapan dan pemahaman struktur kata. Metode ini sangat berguna dalam bahasa di mana suku kata memainkan peran penting dalam segmentasi kata, seperti bahasa Prancis (Goyet et al., 2010).
  • Penelitian menunjukkan bahwa mengajar suku kata dapat meningkatkan kesadaran fonemik dan akurasi membaca, karena membantu peserta didik memahami struktur fonologis kata (Ahmad & Share, 2024) (Vazeux et al., 2020). Pendekatan ini bisa lebih efektif untuk bahasa dengan korespondensi ejaan ke suara yang kompleks, seperti bahasa Inggris (Fatmawati et al., 2023).

Instruksi Fonik dan Grafem-Fonem

  • Instruksi fonik, yang melibatkan pengajaran hubungan antara huruf dan suara, telah terbukti memfasilitasi membaca dan mengeja kata lebih efektif daripada seluruh unit suku kata (Ehri, 2023). Metode ini membantu dalam mengembangkan keterampilan dasar yang diperlukan untuk mendekode kata-kata asing, yang sangat penting untuk menjadi pembaca yang terampil.
  • Pendekatan fonik didukung oleh teori bahwa menyimpan ejaan kata-kata baru dalam memori meningkatkan pembelajaran kosakata dan kefasihan baca (Ehri, 2023).

Pertimbangan untuk Pelajar Dewasa

  • Pelajar dewasa dapat memperoleh manfaat dari kombinasi metode, karena tidak ada pendekatan tunggal yang bekerja untuk semua orang. Integrasi pengenalan seluruh kata dengan fonik atau pembelajaran berbasis suku kata dapat memberikan strategi seimbang yang memenuhi kebutuhan membaca langsung dan pengembangan kosakata jangka panjang (Taylor, 1997).
  • Pilihan antara seluruh kata dan suku kata mungkin juga tergantung pada tujuan spesifik pelajar, latar belakang bahasa, dan preferensi kognitif. Misalnya, mereka yang memiliki memori pendengaran yang kuat mungkin unggul dengan fonik, sementara pelajar visual mungkin lebih suka pengenalan seluruh kata (Cupples & Iacono, 2002).

Sementara penelitian memberikan wawasan tentang efektivitas metode instruksi membaca yang berbeda, penting untuk mempertimbangkan konteks dan preferensi individu pelajar. Kombinasi seluruh kata dan pembelajaran berbasis suku kata, disesuaikan dengan kebutuhan pelajar, dapat menawarkan pendekatan paling komprehensif untuk kemahiran membaca. Strategi seimbang ini dapat membantu pelajar dewasa mengatasi tantangan membaca dan mencapai tujuan literasi mereka.

Abdullah, N. A. R. (2006). Using whole word approach to teach reading to form one students with reading difficulties in a selected rural secondary school in Samarahan district of Sarawak.
Goyet, L., Schonen, S. de, & Nazzi, T. (2010). Words and syllables in fluent speech segmentation by French-learning infants: An ERP study. Brain Research. https://doi.org/10.1016/J.BRAINRES.2010.03.047
Ahmad, H. A., & Share, D. L. (2024). Beginning reading instruction: Syllables or phonemes? An experimental training study with Arabic-speaking preliterate preschoolers. Developmental Psychology. https://doi.org/10.1037/dev0001855
Vazeux, M., Doignon-Camus, N., Bosse, M.-L., Mahe, G., Guo, T., & Zagar, D. (2020). Syllable‑first rather than letter‑first to improve phonemic awareness. Scientific Reports. https://doi.org/10.1038/S41598-020-79240-Y
Fatmawati, S. A., Fadhillah, Y., & Lubis, Y. (2023). Word And Syllable. Pustaka. https://doi.org/10.56910/pustaka.v3i4.709
Ehri, L. C. (2023). Roads travelled researching how children learn to read words. Australian Journal of Learning Difficulties. https://doi.org/10.1080/19404158.2023.2208164
Taylor, J. (1997). The Controversy between Whole Language versus Phonics.
Cupples, L., & Iacono, T. (2002). The efficacy of `whole word’ versus `analytic’ reading instruction for children with Down syndrome. Reading and Writing. https://doi.org/10.1023/A:1016385114848
Scroll to Top