Latihan menulis berulang memang dapat bermanfaat bagi anak-anak dengan disgrafia, karena membantu meningkatkan kemahiran tulisan tangan dengan meningkatkan integrasi visual-motorik dan mengurangi kesalahan penulisan. Berbagai penelitian telah mengeksplorasi metode dan alat yang berbeda untuk mendukung anak-anak dengan disgrafia, menekankan pentingnya intervensi yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan individu. Intervensi ini berkisar dari latihan tradisional hingga solusi teknologi inovatif, semua bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis dan kinerja akademik secara keseluruhan. Di bawah ini adalah beberapa wawasan utama dari penelitian tentang topik ini.
Manfaat Latihan Menulis Berulang
Peningkatan Kemahiran Tulisan Tangan: Aplikasi Write-Rite, yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan disgrafia, menyediakan serangkaian latihan menulis yang membantu meningkatkan integrasi visual-motorik. Aplikasi ini telah terbukti mengoptimalkan kemahiran menulis dengan berfokus pada pembentukan huruf, kemiringan, ukuran, proporsi, keselarasan, spasi, dan kualitas baris (Rahim & Jamaludin, 2019).
Motivasi dan Keterlibatan: Penggunaan interaksi anak-robot dalam latihan menulis telah ditemukan untuk memulihkan motivasi dan mengurangi perilaku penghindaran pada anak-anak dengan disgrafia parah. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas tulisan tangan tetapi juga meningkatkan postur dan keterlibatan selama tugas penulis (Gargot et al., 2021).
Pengurangan Kesalahan Menulis: Aktivitas penautan ABC telah efektif dalam menghilangkan kesalahan penulisan di antara siswa dengan disgrafia. Kegiatan ini berkontribusi pada perkembangan kognitif, afektif, dan sosial, menyoroti manfaat beragam dari latihan menulis berulang (Gürbüz & Basar, 2023).
Intervensi Teknologi
Pendekatan Multisensoris: Aplikasi Wridy menggunakan pendekatan multisensori untuk mendukung anak-anak dengan ketidakmampuan belajar, termasuk disgrafia. Dengan menggunakan antarmuka yang ramah disleksia, ini membantu anak-anak belajar menulis huruf dengan lebih efektif (Wee et al., 2021).
Aplikasi Augmented Realitas: Peppy, aplikasi augmented reality berbasis kertas, menggabungkan latihan kertas tradisional dengan teknologi AR interaktif untuk meningkatkan keterampilan motorik halus dan kemampuan menulis pada anak-anak dengan disgrafia (Abid et al., 2019).
Perangkat Lunak Berbasis Web dengan Umpan Balik Interaktif: Sistem perangkat lunak berbasis web seluler menawarkan latihan yang berkisar dari tugas sederhana hingga aktivitas penulisan yang kompleks. Sistem ini memberikan umpan balik langsung dan membantu anak-anak mengembangkan otomatisme penulisan yang benar (Giordano & Maiorana, 2014).
Pendekatan Psikolinguistik dan Individual
Strategi Intervensi yang Disesuai: Pendekatan psikolinguistik menekankan perlunya metode koreksi individual untuk mengatasi disgrafia. Dengan berfokus pada kebutuhan unik setiap anak, metode ini dapat secara efektif menghilangkan gangguan menulis dan meningkatkan harga diri dan kesejahteraan psikologis (Shevchenko et al., 2024).
Intervensi Menulis Jari: Intervensi penulisan jari telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan mengeja dan tulisan tangan di antara anak-anak dengan gangguan perkembangan bahasa. Metode ini memberikan dukungan visuomotor, membantu dalam pembelajaran korespondensi grafem-fonem (Reybroeck & Michiels, 2018).
Sementara latihan menulis berulang dan intervensi teknologi menunjukkan harapan dalam membantu anak-anak dengan disgrafia, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Beberapa anak mungkin merespons metode tradisional dengan lebih baik, sementara yang lain mungkin mendapat manfaat lebih dari pendekatan interaktif dan multisensori. Selain itu, studi klinis yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi kemanjuran intervensi ini di berbagai populasi (Gargot et al., 2021).