Pengobatan hiperaktif, terutama pada anak-anak dengan ADHD, melibatkan pendekatan multifaset yang mencakup strategi pengobatan psikologis, farmakologis, dan alternatif. Sementara peningkatan hiperaktif dan impulsif sulit untuk dicapai, berbagai intervensi telah menunjukkan harapan. Perawatan ini berkisar dari terapi perilaku dan obat non-stimulan hingga pendekatan pengobatan tradisional dan alternatif. Berikut adalah ikhtisar pilihan pengobatan saat ini untuk hiperaktif berdasarkan makalah penelitian yang disediakan.
Intervensi Psikologis dan Perilaku
- Psikoedukasi dan Pelatihan Orangtua: Intervensi ini melibatkan mendidik orang tua tentang ADHD dan melatih mereka dalam teknik manajemen perilaku. Mereka telah menunjukkan ukuran efek kecil hingga sedang dalam mengurangi hiperaktif dan impulsif pada anak-anak (Sadr-Salek et al., 2023).
- Intervensi Berbasis Sekolah: Menerapkan strategi perilaku terstruktur dalam lingkungan sekolah dapat membantu mengelola hiperaktif. Intervensi ini sering mencakup strategi penguatan yang efektif dalam mengurangi gejala (Sadr-Salek et al., 2023).
- Neurofeedback: Teknik ini melibatkan pelatihan individu untuk mengatur aktivitas otak mereka. Ini telah menunjukkan beberapa efektivitas dalam mengelola hiperaktif dan impulsif, meskipun hasilnya umumnya sederhana (Sadr-Salek et al., 2023).
- Sistem Biofeedback: Sistem biofeedback EEG dan EMG memberikan umpan balik real-time tentang aktivitas otak dan otot, membantu anak-anak belajar mengendalikan hiperaktif. Metode ini telah digunakan dalam pengaturan klinis dengan beberapa sukses (Hong, n.d.).
Perawatan Farmakologis
- Obat Non-Stimulan: Untuk anak-anak yang tidak dapat mentolerir obat stimulan, pilihan non-stimulan seperti agonis alfa (misalnya, guanfacine ER, clonidine ER) dan inhibitor reuptake norepinefrin (misalnya, atomoxetine) tersedia. Obat-obatan ini dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan stimulan (Vilus & Engelhard, 2025).
- Antidepresan trisiklik dan Anksiolitik: Rejimen terapeutik yang menggabungkan obat-obatan ini telah menunjukkan respons positif dalam mengendalikan hiperaktif pada persentase yang signifikan dari pasien, terutama mereka yang tidak merespon dengan baik terhadap stimulan (Topczewski, 2014).
Pengobatan Tradisional dan Alternatif
- Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM): Berbagai formulasi herbal telah dikembangkan untuk mengobati hiperaktif. Ini termasuk kombinasi herbal yang bertujuan untuk menyeimbangkan fungsi tubuh dan telah menunjukkan efektivitas dalam mengobati gejala dan akar penyebab hiperaktifitas (Fanyue, 2017) (Zongyin & Zhenbing, 2013).
- Formulasi Cairan Oral: Beberapa cairan oral herbal telah dilaporkan memiliki efek kuratif yang baik tanpa efek samping, menawarkan pilihan pengobatan alternatif untuk anak-anak dengan hiperaktifitas (Zhongjiu & Bei, 2014).
Sementara perawatan ini menawarkan berbagai pilihan untuk mengelola hiperaktif, penting untuk dicatat bahwa efektivitas intervensi ini dapat sangat bervariasi di antara individu. Pilihan pengobatan seringkali tergantung pada kebutuhan spesifik dan keadaan pasien, termasuk respons mereka terhadap perawatan sebelumnya dan kondisi yang hidup berdampingan. Selain itu, menggabungkan beberapa modalitas pengobatan ke dalam program multimodal dapat meningkatkan efektivitas keseluruhan pengelolaan hiperaktifitas (Sadr-Salek et al., 2023).
Berbeda dengan pendekatan terstruktur yang disebutkan, beberapa perawatan, seperti pengaturan diri emosional dan pelatihan kognitif, belum menunjukkan hasil yang memuaskan dalam mengurangi hiperaktif dan impulsif. Ini menyoroti kompleksitas mengobati hiperaktif dan perlunya penelitian berkelanjutan untuk mengidentifikasi strategi yang paling efektif untuk individu yang berbeda (Sadr-Salek et al., 2023).