Pertanyaan apakah hiperaktif adalah tanda anak jenius itu kompleks dan beragam, melibatkan pertimbangan faktor psikologis dan fisiologis. Hiperaktif sering dikaitkan dengan Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), tetapi juga dapat diamati pada anak-anak dengan kecerdasan tinggi. Hubungan antara hiperaktif dan kecerdasan tidak mudah, karena hiperaktif dapat bermanifestasi dalam berbagai konteks dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tuntutan kognitif dan kondisi lingkungan. Di bawah ini, hubungan antara hiperaktif dan kecerdasan dieksplorasi melalui perspektif yang berbeda.
Hiperaktif dan ADHD
- Hiperaktif adalah fitur inti ADHD, ditandai dengan aktivitas motorik berlebihan yang dapat menghambat pembelajaran dan perhatian. Namun, model terbaru menunjukkan bahwa hiperaktif dapat berfungsi sebagai mekanisme kompensasi untuk memfasilitasi fungsi neurokognitif pada anak-anak dengan ADHD, terutama selama tugas yang memerlukan memori kerja (Sarver et al., 2015).
- Penelitian telah menunjukkan bahwa hiperaktif pada anak-anak dengan ADHD terkait dengan gangguan fungsi eksekutif, terutama penghambatan kognitif. Hal ini menunjukkan bahwa hiperaktif dapat muncul sebagai respons terhadap tuntutan kognitif yang tinggi, daripada menjadi sifat yang ada di mana-mana (Burley et al., 2021).
Hiperaktif dan Kecerdasan Tinggi
- Kecerdasan tinggi, atau menjadi “otak hiper,” dikaitkan dengan rangsangan berlebihan dalam berbagai domain, yang dapat mempengaruhi individu terhadap kondisi psikologis dan fisiologis, termasuk hiperaktif. Ini menunjukkan hubungan potensial antara IQ tinggi dan hiperaktif, meskipun tidak selalu menunjukkan kejenius (A et al., 2023).
- Anak-anak berbakat sering menunjukkan perilaku yang mirip dengan mereka dengan ADHD, seperti kegelisahan dan tingkat aktivitas yang tinggi. Perilaku ini dapat disalahartikan sebagai ADHD, tetapi sebenarnya mereka mungkin merupakan manifestasi dari bakat, terutama di lingkungan yang tidak cukup menantang anak (Webb & Latimer, 1993) (Rinn & Reynolds, 2012).
Membedakan Hiperaktif pada Anak Berbakat
- Tumpang tindih antara ADHD dan bakat dapat menyebabkan kesalahan diagnosis. Anak-anak berbakat dapat menunjukkan perilaku hiperaktif dalam pengaturan tertentu karena kebosanan atau gaya belajar yang tidak cocok, daripada di semua lingkungan, yang lebih khas dari ADHD (Webb & Latimer, 1993).
- Kehadiran hiperaktif pada anak-anak berbakat juga dapat dikaitkan dengan kemampuan kreatif mereka. Penelitian telah menemukan bahwa anak-anak IQ tinggi dengan gangguan perhatian sering menunjukkan ciri-ciri kognitif yang unik, seperti kemampuan untuk memahami koherensi secara diam-diam dan menggunakan citra dalam pemecahan masalah, yang terkait dengan kreativitas (Shaw, 1992).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara hiperaktif dapat diamati pada anak-anak dengan ADHD dan mereka yang berbakat, itu bukan tanda kejeniusan yang pasti. Konteks di mana hiperaktif terjadi sangat penting untuk memahami implikasinya. Faktor lingkungan, seperti gaya pengasuhan dan pengaturan pendidikan, dapat mempengaruhi ekspresi hiperaktif dan interpretasinya (McDonald, 1999). Selain itu, hiperaktif adalah gejala dengan berbagai penyebab potensial, dan tanpa evaluasi diagnostik menyeluruh, mungkin sulit untuk menentukan sifat yang mendasarinya (Walker, 1975). Oleh karena itu, sementara hiperaktif mungkin bertepatan dengan kecerdasan tinggi dalam beberapa kasus, itu tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya indikator kejeniusan.