Anak-anak dengan cerebral palsy (CP) sering mengalami gangguan sensorik yang secara signifikan dapat mempengaruhi kemampuan menulis mereka. Gangguan sensorik ini, di samping tantangan motorik dan kognitif, berkontribusi pada kesulitan dalam tulisan tangan, tugas kompleks yang membutuhkan integrasi berbagai keterampilan. Penelitian menunjukkan bahwa fungsi sensori-perseptual-motorik sangat penting untuk tulisan tangan yang efektif, dan defisit di area ini dapat menyebabkan perbedaan mencolok dalam kinerja menulis antara anak-anak dengan CP dan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang. Bagian berikut mengeksplorasi cara-cara spesifik di mana gangguan sensorik mempengaruhi kemampuan menulis pada anak-anak dengan CP.
Fungsi Sensori-Perseptual-Motor
- Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan CP hemiplegik menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam fungsi motorik sensori-persepsi dibandingkan dengan teman sebayanya yang sehat, yang berkorelasi dengan kinerja tulisan tangan yang lebih buruk. Fungsi-fungsi ini termasuk persepsi visual, kinestesia, dan graphesthesia, yang semuanya penting untuk tugas menulis (Bumin & Kavak, 2008) (Bumin & Kavak, 2010).
- Integrasi keterampilan sensorik dan motorik sangat penting untuk tulisan tangan, dan gangguan di area ini dapat menyebabkan tantangan dalam melaksanakan tugas motorik halus seperti menulis (Stewart et al., 1997).
Dampak Pemrosesan Sensorik pada Kemampuan Motorik
- Kemampuan pemrosesan sensorik terkait erat dengan kemampuan motorik pada anak-anak dengan CP. Defisit dalam pemrosesan sensorik dapat memperburuk kesulitan motorik, yang selanjutnya menghambat kemampuan menulis. Misalnya, sensitivitas sentuhan dan sensitivitas gerakan adalah area di mana anak-anak dengan CP sering berjuang, mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan tugas-tugas motorik halus seperti menulis (Youssef et al., 2024).
- Adanya beberapa gangguan sensorik dan neurokognitif, seperti gangguan penglihatan dan pendengaran, selanjutnya dapat membahayakan keterampilan menulis pada anak-anak dengan CPÂ (Lagunju et al., 2015).
Faktor Ergonomis dan Lingkungan
- Faktor ergonomis, seperti desain meja dan pegangan pensil, juga berperan dalam kinerja tulisan tangan. Sementara pola pegangan pensil tidak secara signifikan mempengaruhi parameter tulisan tangan, penggunaan meja yang dirancang secara ergonomis, seperti meja potong, dapat meningkatkan kinerja tulisan tangan dengan memberikan dukungan ekstremitas atas yang lebih baik (Kavak & Bumin, n.d.).
Gangguan Neurokognitif dan Sensorik
- Gangguan neurokognitif dan sensorik lazim pada anak-anak dengan CP dan dapat mempengaruhi kemampuan menulis. Gangguan ini termasuk masalah pemrosesan visual dan pendengaran, yang sangat penting untuk koordinasi dan pelaksanaan tugas penulisan (Lagunju et al., 2015).
- Adanya gangguan belajar, sering dikaitkan dengan CP, semakin mempersulit pengembangan keterampilan menulis. Anak-anak dengan CP sering menunjukkan IQ kinerja yang lebih rendah dan kesulitan memori kerja, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan melakukan tugas menulis secara efektif (Micheletti et al., 2023).
Sementara gangguan sensorik pada anak-anak dengan CP secara signifikan mempengaruhi kemampuan menulis mereka, penting untuk mempertimbangkan variabilitas individu dalam manifestasi CP. Setiap anak dengan CP mungkin mengalami kombinasi unik dari tantangan sensorik, motorik, dan kognitif, yang dapat mempengaruhi keterampilan menulis mereka secara berbeda. Oleh karena itu, penilaian dan intervensi yang dipersonalisasi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap anak dan meningkatkan kemampuan menulis mereka. Selain itu, mengeksplorasi metode komunikasi alternatif dan teknologi bantu dapat memberikan dukungan berharga bagi anak-anak dengan gangguan parah, memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri dengan lebih efektif.