A mother offers support to her discouraged teenager son, portraying love and understanding.

Apakah Gangguan Konsentrasi Membuat Anak Hiperaktif Lebih Sulit Menulis?

Anak-anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sering menghadapi tantangan yang signifikan dalam menulis, yang dapat dikaitkan dengan gangguan konsentrasi mereka. Kesulitan-kesulitan ini bermanifestasi dalam berbagai aspek penulisan, termasuk kualitas, struktur, dan mekanika. Interaksi antara gejala ADHD dan keterampilan menulis sangat kompleks, melibatkan defisit dalam fungsi eksekutif, memori kerja, dan keterampilan motorik. Ikhtisar ini akan mengeksplorasi bagaimana gangguan konsentrasi pada anak-anak hiperaktif memengaruhi kemampuan menulis mereka, berdasarkan bukti dari berbagai penelitian.

Kualitas dan Struktur Penulisan

  • Anak-anak dengan ADHD secara konsisten mendapat skor kualitas tulisan yang lebih rendah dibandingkan dengan teman sebayanya. Sebuah meta-analisis mengungkapkan bahwa siswa dengan ADHD memiliki skor yang lebih rendah dalam kualitas penulisan, keluaran, kosakata, ejaan, dan tulisan tangan, dengan ukuran efek mulai dari -0,62 hingga -0,80 (Graham et al., 2016).
  • Tugas menulis ekspresif, seperti menulis surat atau narasi, menunjukkan bahwa anak-anak ADHD menghasilkan teks yang lebih buruk dalam struktur, kosa kata, tata bahasa, dan panjangnya, bahkan ketika diberikan panduan penulis (Re & Cornoldi, 2010) (Re et al., 2007).

Fungsi Eksekutif dan Memori Kerja

  • Defisit terkait ADHD dalam kontrol eksekutif berdampak signifikan pada penulisan. Meskipun memiliki pengetahuan deklaratif yang baik tentang menulis, anak-anak dengan ADHD berjuang dengan pelaksanaan tugas menulis karena gangguan fungsi eksekutif (Re & Cornoldi, 2010).
  • Memori kerja memainkan peran penting dalam menulis. Anak-anak dengan ADHD membuat lebih banyak kesalahan ejaan, dan kinerja mereka semakin terganggu di bawah beban memori kerja bersamaan. Tugas memori kerja verbal dan visuospasial mempengaruhi tulisan mereka secara berbeda, menunjukkan bahwa memori kerja mendukung keterampilan menulis (Capodieci et al., 2019).

Keterampilan Motorik dan Tulisan Tangan

  • Masalah motorik, seperti dyspraxia, sering terjadi pada anak-anak dengan ADHD dan berkontribusi pada kesulitan menulis. Anak-anak ini sering kesulitan dengan tulisan tangan, yang kurang terbaca dan lancar, dan mereka membuat lebih banyak kesalahan dalam pembentukan surat(BaÅŸ et al., 2019) (Fliers et al., 2011).
  • Obat-obatan, seperti methylphenidate, dapat meningkatkan tulisan tangan dengan meningkatkan fungsi perhatian, meskipun juga dapat mengurangi kefasihan (Stasik et al., 2009).

Implikasi Pendidikan

  • Guru dan psikolog memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan literasi pada anak hiperaktif. Intervensi dan pemahaman yang disesuaikan tentang ADHD dapat membantu mengurangi kesulitan menulis dan mempromosikan hasil pendidikan yang lebih baik (Silva et al., 2024).
  • Terlepas dari tantangan ini, anak-anak dengan ADHD dapat mengembangkan keterampilan menulis dengan dukungan dan intervensi yang tepat, menyoroti pentingnya strategi pendidikan yang ditargetkan (Silva et al., 2024).

Sementara gangguan konsentrasi pada anak-anak hiperaktif menghadirkan tantangan yang signifikan untuk menulis, penting untuk menyadari bahwa kesulitan ini tidak dapat diatasi. Dengan intervensi yang tepat, seperti terapi kognitif dan berorientasi tugas, dan dukungan dari pendidik dan profesional kesehatan, anak-anak dengan ADHD dapat meningkatkan keterampilan menulis mereka. Selain itu, memahami peran fungsi eksekutif dan memori kerja secara tertulis dapat menginformasikan strategi dan intervensi pengajaran yang lebih efektif.

Graham, S., Fishman, E. J., Reid, R., & Hebert, M. (2016). Writing Characteristics of Students with Attention Deficit Hyperactive Disorder: A Meta-Analysis. Learning Disabilities Research and Practice. https://doi.org/10.1111/LDRP.12099
Re, A. M., & Cornoldi, C. (2010). ADHD expressive writing difficulties of ADHD children: when good declarative knowledge is not sufficient. European Journal of Psychology of Education. https://doi.org/10.1007/S10212-010-0018-5
Re, A. M., Pedron, M., & Cornoldi, C. (2007). Expressive Writing Difficulties in Children Described as Exhibiting ADHD Symptoms. Journal of Learning Disabilities. https://doi.org/10.1177/00222194070400030501
Capodieci, A., Serafini, A., Dessuki, A., & Cornoldi, C. (2019). Writing abilities and the role of working memory in children with symptoms of attention deficit and hyperactivity disorder. Child Neuropsychology. https://doi.org/10.1080/09297049.2018.1441390
BaÅŸ, Ö., Tuncay, A. A., Åžahin, A. E., & Gök, B. (2019). Dikkat EksikliÄŸi ve Hiperaktivite BozukluÄŸu Olan İlkokul Öğrencilerinin BitiÅŸik EÄŸik Yazılarının İncelenmesi. https://doi.org/10.15390/EB.2019.8161
Fliers, E. A., Franke, B., & Buitelaar, J. K. (2011). Motor problems in children with ADHD receive too little attention in clinical practice. Nederlands Tijdschrift Voor Geneeskunde.
Stasik, D., Tucha, O., Walitza, S., Lange, K. W., & Tucha, L. (2009). Funkcje grafomotoryczne u dzieci z zespolem nadpobudliwosci psychoruchowej (ADHD) (Graphomotor Functions in Children with ADHD)). Psychiatria Polska.
Silva, B. M. da, Guabira, M. E. da S. S., Brito, M. J. da S., Souza, L. G. de, Pereira, E. C., & Silva, I. D. M. (2024). Literacy and hyperactivity in early early education. Revista Gênero e Interdisciplinaridade. https://doi.org/10.51249/gei.v5i01.1814
Scroll to Top