Gangguan konsentrasi, seperti yang terkait dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), memang dapat membuat anak hiperaktif lebih menantang untuk membaca. Kesulitan ini terutama disebabkan oleh karakteristik kognitif dan perilaku ADHD, yang meliputi kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Gejala-gejala ini dapat mengganggu perolehan dan pengembangan keterampilan membaca, memengaruhi pemahaman membaca, decoding, dan kefasihan. Hubungan antara ADHD dan kesulitan membaca sangat kompleks, melibatkan berbagai proses kognitif dan fungsi eksekutif.
Dampak pada Keterampilan Membaca
- Pemahaman Membaca: Anak-anak dengan ADHD sering berjuang dengan pemahaman bacaan karena kesulitan dalam mempertahankan perhatian dan memproses informasi. Hal ini didukung oleh temuan yang menyoroti tantangan literasi terus-menerus yang dihadapi oleh individu dengan ADHD, terutama dalam pemahaman membaca dan keterampilan menulis (Sepúlveda et al., 2021) (BÜLBÜL & Çuhadar, 2024).
- Decoding and Fluency: ADHD dapat memengaruhi keterampilan decoding, yang sangat penting untuk akurasi dan kelancaran membaca. Gejala gangguan, terutama kurangnya perhatian, dapat secara langsung dan tidak langsung memengaruhi keterampilan ini melalui proses kognitif seperti gangguan dan defisit fungsi eksekutif (“The impact of ADHD on reading.”, 2023).
- Pemrosesan Fonologis dan Ortografi: Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD mungkin mengalami keterlambatan dalam kesadaran fonologis dan pemrosesan ortografi, yang penting untuk perkembangan baca (Paula & Navas, 2018).
Defisit Fungsi Kognitif dan Eksekutif
- Fungsi Eksekutif: ADHD dikaitkan dengan defisit dalam fungsi eksekutif, seperti memori kerja dan perencanaan, yang sangat penting untuk membaca. Defisit ini dapat memperburuk kesulitan membaca, terutama pada anak-anak dengan gangguan membaca komorbiditas (García et al., 2013).
- Hambatan Perilaku: Anak-anak hiperaktif sering menunjukkan kesulitan dalam penghambatan perilaku, yang selanjutnya dapat mempersulit tugas membaca yang membutuhkan perhatian dan fokus yang berkelanjutan (Adams & Snowling, 2001).
Perspektif Orang Tua dan Pendidikan
- Pengamatan Orangtua: Orang tua dari anak-anak dengan ADHD sering melaporkan masalah dalam membaca dan menulis, yang mempengaruhi kinerja akademik. Hal ini menggarisbawahi pentingnya mengatasi keterampilan literasi di seluruh tahap pendidikasi (Sepúlveda et al., 2021).
- Intervensi Pendidikan: Pendidikan literasi yang efektif untuk anak-anak hiperaktif memerlukan intervensi khusus yang mempertimbangkan kebutuhan kognitif dan perilaku unik mereka. Guru dan psikolog memainkan peran penting dalam memfasilitasi keterampilan membaca dan menulis pada anak-anak ini (Silva et al., 2024).
Sementara gangguan konsentrasi pada anak-anak hiperaktif menghadirkan tantangan yang signifikan untuk membaca, penting untuk dicatat bahwa kesulitan ini tidak dapat diatasi. Dengan intervensi dan dukungan yang tepat, anak-anak dengan ADHD dapat meningkatkan keterampilan membaca mereka. Strategi pendidikan yang berfokus pada peningkatan fungsi eksekutif dan menyediakan lingkungan belajar terstruktur dapat membantu mengurangi dampak ADHD pada membaca. Selain itu, memahami kebutuhan individu setiap anak dan menggunakan metode pengajaran yang dipersonalisasi dapat mendorong hasil literasi yang lebih baik.