A mother assists her son with homework at a desk, fostering a learning environment.

Apakah Diskalkulia Mempengaruhi Kemampuan Anak Dalam Mengingat Urutan Atau Langkah-Langkah Dalam Suatu Tugas?

Dyscalculia, gangguan belajar spesifik yang mempengaruhi keterampilan matematika, telah terbukti memengaruhi kemampuan anak-anak untuk mengingat urutan atau langkah-langkah dalam suatu tugas. Gangguan ini terutama terkait dengan defisit dalam pemrosesan urutan dan memori kerja, yang sangat penting untuk tugas-tugas yang membutuhkan ingatan berurutan. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan diskalkulia berjuang dengan tugas pengurutan numerik dan non-numerik, menunjukkan defisit pemrosesan urutan yang lebih luas yang melampaui konteks matematika. Defisit dalam pemrosesan urutan ini merupakan prediktor signifikan dari diskalkulia, menyoroti perannya dalam profil kognitif gangguan tersebut. Di bawah ini, aspek-aspek kunci tentang bagaimana dyscalculia mempengaruhi ingatan urutan dibahas.

Defisit Pemrosesan Pesanan

  • Anak-anak dengan diskalkulia menunjukkan kesulitan yang signifikan dalam tugas-tugas yang memerlukan pemrosesan urutan, baik dalam konteks numerik maupun non-numerik. Ini termasuk tantangan dalam mengingat urutan yang sudah dikenal dan baru, yang penting untuk melakukan tugas multi-langkah (Morsanyi et al., 2018).
  • Defisit pemrosesan pesanan adalah karakteristik penting dari diskalkulia, membedakan anak-anak yang terkena dampak dari teman sebayanya yang biasanya berkembang. Defisit ini adalah prediktor diskalkulia yang lebih baik daripada ukuran kognitif lainnya, menggarisbawahi pentingnya dalam gangguan tersebut (Morsanyi et al., 2018).

Memori Kerja dan Urutan Serial

  • Dyscalculia dikaitkan dengan defisit dalam memori kerja, terutama dalam kemampuan untuk mengingat urutan item. Gangguan ini mempengaruhi kapasitas anak-anak untuk mengingat urutan secara akurat, yang sangat penting untuk melaksanakan tugas yang melibatkan beberapa langkah (Attout & Majerus, 2015).
  • Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan diskalkulia berkinerja buruk pada tugas-tugas yang membutuhkan ingatan urutan serial, menunjukkan kelemahan spesifik dalam aspek memori kerja ini. Kelemahan ini terkait dengan kesulitan dalam pemrosesan numerik, semakin memperumit kemampuan mereka untuk menangani tugas yang melibatkan urutan (Attout & Majerus, 2015).

Aspek Neurokognitif

  • Studi neuroimaging mengungkapkan bahwa anak-anak dengan diskalkulia memiliki perbedaan dalam struktur dan fungsi otak, terutama di area yang terkait dengan pemrosesan numerik dan memori kerja. Perbedaan ini dapat berkontribusi pada kesulitan mereka dalam mengingat urutan (Pappas et al., 2018).
  • Perkembangan keterampilan numerik yang tertunda pada anak-anak dengan diskalkulia juga tercermin dalam perkembangan saraf mereka, dengan mekanisme kompensasi yang digunakan untuk mengelola tugas yang memerlukan penarikan urutan (McCaskey et al., 2018).

Implikasi yang Lebih Luas

  • Tantangan dalam mengingat urutan karena diskalkulia melampaui matematika, mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari yang memerlukan pelaksanaan langkah-langkah yang teratur. Hal ini dapat berdampak pada kinerja akademik dan fungsi sehari-hari, memerlukan intervensi yang ditargetkan untuk mendukung anak-anak ini (Lafay, 2016).

Sementara diskalkulia terutama mempengaruhi kemampuan matematika, dampaknya pada ingatan urutan menyoroti keterkaitan proses kognitif. Defisit dalam pemrosesan urutan dan memori kerja menunjukkan bahwa intervensi tidak hanya berfokus pada keterampilan numerik tetapi juga pada peningkatan kemampuan kognitif yang lebih luas ini. Memahami cakupan penuh dampak diskalkulia dapat mengarah pada strategi yang lebih efektif untuk mendukung anak-anak yang terkena dampak baik dalam konteks akademis maupun sehari-hari.

Morsanyi, K., Bers, B. M. C. W. van, O’Connor, P. A., & McCormack, T. (2018). Developmental Dyscalculia is Characterized by Order Processing Deficits: Evidence from Numerical and Non-Numerical Ordering Tasks. Developmental Neuropsychology. https://doi.org/10.1080/87565641.2018.1502294
Attout, L., & Majerus, S. (2015). Working memory deficits in developmental dyscalculia: The importance of serial order. Child Neuropsychology. https://doi.org/10.1080/09297049.2014.922170
Pappas, M. A., Drigas, A., Malli, E., & Kalpidi, V. (2018). Enhanced Assessment Technology and Neurocognitive Aspects of Specific Learning Disorder with Impairment in Mathematics. International Journal of Engineering Pedagogy (iJEP). https://doi.org/10.3991/IJEP.V8I1.7370
McCaskey, U., Aster, M. von, Maurer, U., Maurer, U., Maurer, U., Martin, E., Tuura, R. O., Tuura, R. O., Kucian, K., & Kucian, K. (2018). Longitudinal Brain Development of Numerical Skills in Typically Developing Children and Children with Developmental Dyscalculia. Frontiers in Human Neuroscience. https://doi.org/10.3389/FNHUM.2017.00629
Lafay, A. (2016). Déficits cognitifs numériques impliqués dans la dyscalculie développementale.
Scroll to Top