Disgrafia, terutama dikenal sebagai gangguan yang mempengaruhi keterampilan menulis, juga dapat memiliki implikasi pada keterampilan motorik kasar, yang penting untuk olahraga dan aktivitas fisik. Sementara disgrafia sering dikaitkan dengan kesulitan keterampilan motorik halus, penelitian menunjukkan bahwa itu juga dapat memengaruhi fungsi motorik yang lebih luas. Hubungan ini sangat jelas ketika mempertimbangkan tumpang tindih antara disgrafia dan gangguan koordinasi perkembangan (DCD), yang mempengaruhi koordinasi motorik dan dapat mempengaruhi aktivitas fisik.
Disgrafia dan Keterampilan Motorik Kasar
- Gangguan Koordinasi Perkembangan (DCD) dan Disgrafia: Disgrafia sering dikaitkan dengan DCD, suatu kondisi yang ditandai dengan keterampilan motorik dan koordinasi yang buruk. Individu dengan DCD sering mengalami tantangan dalam kegiatan yang membutuhkan keterampilan motorik kasar, seperti olahraga, karena gangguan koordinasi motorik dan kemampuan belajar prosedural (Biotteau et al., 2019).
- Defisit Keterampilan Motorik pada Disleksia dan Disgrafia: Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan disleksia, suatu kondisi yang terkait dengan disgrafia, menunjukkan defisit keterampilan motorik yang signifikan. Defisit ini termasuk kesulitan dalam keseimbangan dan koordinasi, yang sangat penting untuk partisipasi yang efektif dalam aktivitas fisik (Getchell et al., 2007) (Fawcett & Nicolson, 1995).
- Dampak pada Kualitas Hidup Terkait Kesehatan Fisik (HRQOL): Remaja dengan disgrafia telah ditemukan memiliki kinerja harian terkait motorik yang lebih rendah, yang berkorelasi dengan penurunan HRQOL fisik. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan keterampilan motorik melampaui menulis dan dapat mempengaruhi tingkat aktivitas fisik secara keseluruhan dan kualitas hidup (Hen-Herbst & Rosenblum, 2022).
Bukti dari Kondisi Terkait
- Perkembangan Motorik pada Disfasia: Penelitian pada anak-anak dengan disfasia, suatu kondisi dengan gejala yang tumpang tindih dengan disgrafia, menunjukkan keterampilan motorik kasar yang buruk dibandingkan dengan teman sebaya. Ini menunjukkan bahwa gangguan terkait bahasa dapat memiliki implikasi motorik yang lebih luas (Rintala & Linjala, 2003).
- Latihan Motorik dan Fungsi Kognitif: Intervensi yang melibatkan latihan motorik telah terbukti meningkatkan fungsi eksekutif pada anak-anak dengan disgrafia, menunjukkan bahwa pelatihan motorik yang ditargetkan dapat meningkatkan keterampilan kognitif dan motorik (Ghafori et al., 2018).
Implikasi dan Pertimbangan yang Lebih Luas
Sementara disgrafia terutama mempengaruhi keterampilan motorik halus yang terkait dengan menulis, hubungannya dengan DCD dan kondisi serupa menunjukkan dampak potensial pada keterampilan motorik kasar. Hal ini dapat mempengaruhi partisipasi dalam olahraga dan aktivitas fisik, menyoroti perlunya penilaian keterampilan motorik yang komprehensif dan intervensi. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua individu dengan disgrafia akan mengalami defisit keterampilan motorik kasar yang signifikan, dan tingkat dampaknya dapat bervariasi berdasarkan perbedaan individu dan adanya kondisi komorbiditas.