Disgrafia, ketidakmampuan belajar yang terutama mempengaruhi keterampilan menulis, memang dapat membuat kegiatan seperti menggambar atau melipat kertas menjadi tantangan bagi anak-anak. Kondisi ini ditandai dengan kesulitan dalam tulisan tangan, ejaan, dan pengorganisasian huruf dan kata-kata pada halaman, yang dapat meluas ke tugas motorik halus lainnya. Masalah yang mendasarinya sering melibatkan koordinasi motorik dan kesadaran spasial, yang sangat penting untuk menulis dan kegiatan lain yang membutuhkan gerakan tangan yang tepat. Oleh karena itu, anak-anak dengan disgrafia mungkin berjuang dengan tugas-tugas yang menuntut keterampilan serupa, seperti menggambar atau melipat kertas.
Dampak pada Menggambar
- Anak-anak dengan disgrafia sering menunjukkan kesulitan dalam tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan motorik halus dan organisasi spasial, seperti menggambar. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak ini mungkin kesulitan dengan perencanaan, menggambarkan kontras, skala ukuran, dan menambahkan detail dalam gambar mereka, yang mengarah ke penggambaran yang tidak memadai dan stereotip (Mati-Zissi et al., 1998).
- Tantangan dalam menggambar terkait dengan masalah koordinasi motorik dan kesadaran spasial yang sama yang memengaruhi tulisan tangan. Disgrafia sering dikaitkan dengan gangguan perkembangan saraf lainnya seperti Gangguan Koordinasi Perkembangan (DCD), yang selanjutnya memperumit tugas yang membutuhkan gerakan tangan yang tepat (Lu et al., 2024) (Jolly et al., 2024).
Tantangan dalam Kertas Lipat
- Kertas lipat, seperti menggambar, membutuhkan keterampilan motorik halus dan kesadaran spasial. Anak-anak dengan disgrafia mungkin merasa sulit untuk mengoordinasikan gerakan tangan mereka dan melipat kertas secara akurat sepanjang garis atau pola tertentu. Hal ini disebabkan gangguan motorik dan keterampilan pemrosesan informasi yang menjadi ciri disgrafia (Darweesh et al., 2020).
- Dampak kondisi pada keterampilan motorik dapat menyebabkan kesulitan dalam melaksanakan tugas yang membutuhkan gerakan tangan yang tepat dan terkoordinasi, seperti kertas lipat, yang melibatkan pemahaman hubungan spasial dan menerapkan tekanan dan gerakan yang konsisten (Gary et al., 2023).
Implikasi yang Lebih Luas
- Dampak disgrafia melampaui menulis, mempengaruhi kemampuan anak untuk melakukan berbagai tugas yang membutuhkan keterampilan kognitif dan motorik yang serupa. Hal ini dapat menyebabkan frustrasi dan dampak negatif pada harga diri, karena anak-anak mungkin berjuang dengan kegiatan yang menurut teman sebayanya mudah (Shevchenko et al., 2024) (Kalenjuk et al., 2023).
- Kondisi ini sering disertai dengan ketidakmampuan belajar lainnya, seperti disleksia, yang dapat memperburuk kesulitan dalam tugas yang membutuhkan keterampilan motorik halus dan kesadaran spasial (Lu et al., 2024) (Jolly et al., 2024).
Sementara disgrafia terutama mempengaruhi tulisan, dampaknya pada koordinasi motorik dan kesadaran spasial dapat meluas ke aktivitas lain seperti menggambar dan melipat kertas. Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap anak dengan disgrafia adalah unik, dan tingkat kesulitan dalam kegiatan ini dapat bervariasi. Diagnosis dini dan intervensi yang disesuaikan dapat membantu mengurangi tantangan ini, memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri mereka baik dalam menulis dan tugas motorik halus lainnya (Shevchenko et al., 2024) (Dui et al., 2023).