A tempting display of various donuts and pastries in a bakery. Ideal for food lovers and culinary enthusiasts.

Apakah Diet Bebas Gluten Dan Kasein Efektif Untuk Anak Autis?

Efektivitas diet bebas gluten dan bebas kasein (GFCF) untuk anak-anak autis adalah topik penelitian dan perdebatan yang sedang berlangsung. Sementara beberapa penelitian menunjukkan manfaat potensial, yang lain menyoroti perlunya penyelidikan lebih lanjut karena hasil yang beragam. Diet GFCF didasarkan pada hipotesis bahwa gluten dan kasein dapat memperburuk gejala gangguan spektrum autisme (ASD) dengan mempengaruhi kesehatan usus dan, akibatnya, fungsi neurologis. Di sini, kami mengeksplorasi bukti dari berbagai penelitian untuk memahami dampak potensial diet GFCF pada anak-anak autis.

Potensi Manfaat Diet GFCF

  • Perbaikan Perilaku: Beberapa penelitian telah melaporkan efek positif dari diet GFCF pada gejala perilaku pada anak-anak autis. Misalnya, tinjauan sistematis dan meta-analisis menemukan efek positif yang signifikan pada indeks perilaku, dengan peningkatan respons sosial, komunikasi, dan hiperaktifitas(Karimi et al., 2024). Studi lain mengamati peningkatan yang signifikan dalam skor CARS, menunjukkan berkurangnya keparahan autisme setelah menerapkan diet GFCF (Saad et al., 2024).

  • Manfaat Gastrointestinal dan Kognitif: Diet GFCF telah dikaitkan dengan peningkatan gejala gastrointestinal dan keterampilan kognitif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intervensi diet dapat meringankan masalah GI, yang umum terjadi pada ASD, berpotensi karena koneksi usus-otak(Zafirovski et al., 2024) (Pérez-Cabral et al., 2024). Peningkatan kesehatan GI ini dapat berkorelasi dengan hasil kognitif dan perilaku yang lebih baik.

  • Pengurangan Hiperaktivitas: Sebuah studi perbandingan menemukan bahwa anak-anak autis dengan diet GFCF menunjukkan tingkat hiperaktif yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak diet, menunjukkan bahwa perubahan pola makan dapat membantu mengelola gejala seperti impulsif dan kesulitan perhatian(Murniasih et al., 2024).

Keterbatasan dan Bukti Campuran

  • Hasil tidak meyakink: Meskipun ada beberapa temuan positif, bukti tetap tidak meyakinkan. Banyak penelitian melaporkan hasil yang beragam, dengan beberapa menunjukkan tidak ada perbaikan signifikan dalam gejala ASD setelah diet GFCF (Zafirovski et al., 2024) (Zafirovski et al., 2024). Ketidakkonsistenan ini mungkin disebabkan oleh variasi dalam desain studi, ukuran sampel, dan heterogenitas ASD itu sendiri.

  • Kekhawatiran Gisi: Sifat pembatasan diet GFCF menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kekurangan gizi, terutama mengingat selektivitas makanan yang sering diamati pada anak-anak dengan ASD (Pérez-Cabral et al., 2024). Memastikan asupan nutrisi penting yang seimbang sangat penting ketika menerapkan diet semacam itu.

  • Kebutuhan untuk Penelitian Lebih Lanjut: Banyak peneliti menekankan perlunya studi yang lebih ketat dengan ukuran sampel yang lebih besar dan metodologi standar untuk menetapkan kemanjuran diet GFCF. Tindak lanjut jangka panjang dan pendekatan yang dipersonalisasi dengan mempertimbangkan perbedaan individu dalam ASD juga direkomendasikan (Pancheva et al., 2024) (Saad et al., 2024).

Sementara diet GFCF menunjukkan harapan sebagai terapi pelengkap untuk mengelola gejala ASD, buktinya belum pasti. Manfaat potensial harus ditimbang terhadap tantangan kepatuhan diet dan risiko kekurangan nutrisi. Penelitian lebih lanjut sangat penting untuk memberikan panduan yang lebih jelas bagi orang tua dan penyedia layanan kesehatan yang mempertimbangkan intervensi diet untuk anak-anak autis.

Karimi, P., Deldar, M., & Sayehmiri, K. (2024). The Effects of a Gluten-Free/Casein-Free Diet on Behavioral Indices in Children with Autism Spectrum Disorder: A Systematic Review and Meta-Analysis. Iranian Journal of Pediatrics. https://doi.org/10.5812/ijp-140372
Saad, K., Shabaan, I., Hassan, A. M., Ezzat, M., Abouzed, M., Hamed, Y., Ibrahim, M. F. M., & Gad, E. F. (2024). Gluten-Free, Casein-Free Diet for Children with Autism Spectrum Disorder: A Case-Controlled Study. Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences. https://doi.org/10.4103/jpbs.jpbs_1074_23
Zafirovski, K., Aleksoska, M. T., Thomas, J., & Hanna, F. (2024b). Impact of Gluten-Free and Casein-Free diet on the quality of life of Autistic children and Adolescents: A Scoping review. https://doi.org/10.20944/preprints202405.2068.v1
Pérez-Cabral, I. D., Bernal‐Mercado, A. T., Islas-Rubio, A. R., Suárez-Jiménez, G. M., Robles-García, M. Á., Puebla-Duarte, A. L., & Del‐Toro‐Sánchez, C. L. (2024). Exploring Dietary Interventions in Autism Spectrum Disorder. https://doi.org/10.20944/preprints202408.1037.v1
Murniasih, E., Wardhani, U. C., & Septi, E. S. (2024). Studi Komparatif Tingkat Hiperaktif Pada Diet Gluten Free, Casein Free Anak Autis Di SLB Briliant Kota Batam. Deleted Journal. https://doi.org/10.61132/protein.v2i2.259
Zafirovski, K., Aleksoska, M. T., Thomas, J., & Hanna, F. (2024a). Impact of Gluten-Free and Casein-Free Diet on Behavioural Outcomes and Quality of Life of Autistic Children and Adolescents: A Scoping Review. Children (Basel). https://doi.org/10.3390/children11070862
Pancheva, R., Chamova, R., Marinov, D., Toneva, A., Dzhogova, M., Eyubova, S., & Usheva, N. (2024). Therapeutic diets and supplementation: exploring their impact on autism spectrum disorders in childhood – A narrative review of recent clinical trials. Research in Autism Spectrum Disorders. https://doi.org/10.1016/j.rasd.2024.102352
Scroll to Top