Diagnosis autisme memang dapat berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kriteria diagnostik yang berkembang, peningkatan kesadaran, dan kemajuan dalam metodologi diagnostik. Sifat dinamis dari diagnosis gangguan spektrum autisme (ASD) tercermin dalam perubahan tingkat diagnosis dan potensi pergeseran diagnostik, terutama pada anak usia dini. Variabilitas ini menggarisbawahi kompleksitas mendiagnosis ASD dan pentingnya pemantauan berkelanjutan dan adaptasi praktik diagnostik.
Perubahan Tingkat Diagnostik
- Prevalensi diagnosis ASD telah meningkat secara signifikan selama beberapa dekade terakhir. Misalnya, sebuah penelitian di AS melaporkan peningkatan 175% dalam tingkat diagnosis ASD dari 2011 hingga 2022, dengan peningkatan yang signifikan di antara orang dewasa muda, wanita, dan kelompok ras atau etnis minoritas (Grosvenor et al., 2024). Demikian pula, di Inggris, ada peningkatan 787% dalam diagnosis autisme yang tercatat dari tahun 1998 hingga 2018, dengan peningkatan yang lebih besar diamati di antara wanita dan orang dewasa (Russell et al., 2021).
- Peningkatan ini dikaitkan tidak hanya dengan potensi peningkatan prevalensi tetapi juga dengan peningkatan kesadaran, alat diagnostik yang lebih baik, dan kriteria diagnostik yang lebih luas (Chahboun et al., 2022) (Russell et al., 2021).
Pergeseran Diagnostik dan Evolusi Kriteria
- Kriteria diagnostik untuk ASD telah berkembang dari waktu ke waktu, berkontribusi pada perubahan diagnosis. Batas-batas antara ASD dan perkembangan tipikal sering “kabur,” yang mengarah ke pergeseran diagnostik potensial, terutama pada anak kecil. Sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak dengan fenotipe menengah lebih mungkin mengalami perubahan diagnostik antara usia 24 dan 36 bulan (Tunç et al., 2021).
- Perubahan historis dalam praktik diagnostik, seperti perluasan konsep autisme dan dimasukkannya karakteristik perilaku yang lebih beragam, juga telah mempengaruhi tingkat dan pola diagnosis(Berckelaer-Onnes & Begeer, 2022) (Chahboun et al., 2022).
Peran Penyedia Perawatan Primer dan Kemajuan Teknologi
- Penyedia perawatan primer (PCP) memainkan peran penting dalam diagnosis autisme dini, sering mendiagnosis anak-anak lebih awal daripada spesialis. Namun, kemungkinan seorang anak didiagnosis oleh PCP telah menurun dari waktu ke waktu, menyoroti perlunya inisiatif pengembangan kapasitas dalam perawatan primer (Smith et al., 2024).
- Kemajuan teknologi, terutama dalam kecerdasan buatan, telah meningkatkan presisi diagnostik dan aksesibilitas. Alat yang digerakkan oleh AI, seperti analisis ucapan otomatis, telah menunjukkan harapan dalam memperkirakan tingkat keparahan autisme dan melacak perubahan dari waktu ke waktu (Eni et al., 2023) (Delli, 2025).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara peningkatan diagnosis autisme dan potensi pergeseran diagnostik menyoroti sifat dinamis ASD, penting untuk mempertimbangkan implikasi yang lebih luas. Peningkatan diagnosis mungkin mencerminkan peningkatan pengenalan dan pemahaman autisme, yang mengarah pada dukungan dan sumber daya yang lebih baik bagi individu dalam spektrum. Namun, ini juga menimbulkan pertanyaan tentang potensi diagnosis berlebihan dan perlunya pertimbangan yang cermat terhadap faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi praktik diagnostik. Selain itu, sifat kriteria dan metodologi diagnostik yang berkembang memerlukan penelitian dan adaptasi yang berkelanjutan untuk memastikan diagnosis yang akurat dan adil di seluruh populasi yang beragam.