A mother comforts her child by the serene waters, wearing a red headscarf.

Apakah Cerebral Palsy Merupakan Penyakit Keturunan?

Cerebral palsy (CP) adalah gangguan perkembangan saraf kompleks yang ditandai dengan gangguan gerakan dan postur tubuh, dengan etiologinya yang melibatkan faktor genetik dan lingkungan. Meskipun secara tradisional dikaitkan dengan stresor lingkungan perinatal, penelitian terbaru telah menyoroti komponen genetik yang signifikan dalam pengembangan CP. Faktor genetik, termasuk risiko monogenik dan poligenik, berkontribusi pada gangguan ini, meskipun mereka bukan satu-satunya penyebab. Interaksi antara kecenderungan genetik dan pengaruh lingkungan sangat penting dalam memahami sifat multifaktorial CP. Di sini, kami mengeksplorasi aspek genetik CP dan implikasinya.

Kontribusi Genetik untuk Cerebral Palsy

  • Risiko Monogenik dan Poligenik: Studi menunjukkan bahwa 11% hingga 40% kasus CP mungkin melibatkan kondisi monogenik, di mana mutasi gen tunggal bertanggung jawab atas gangguan tersebut. Gen seperti CTNNB1 telah diidentifikasi pada beberapa anak dengan CP, menyoroti peran jalur genetik spesifik seperti jalur Wnt dalam patofisiologi kelainan (Basu et al., 2024) (Janzing et al., 2024).
  • Varian Genetik dan Mutasi: Penelitian telah mengidentifikasi banyak lokus genetik yang terkait dengan CP, termasuk varian nomor salinan (CNV) dan varian nukleotida tunggal (SNV). Setidaknya 4% kasus CP khas melibatkan CNV penyebab penyakit, dan 14% melibatkan SNV atau indel. Mutasi ini sering muncul de novo, artinya tidak diwariskan tetapi terjadi secara spontan (“Cerebral palsy and related neuromotor disorders: Overview of genetic and genomic studies”, 2022) (Friedman et al., 2021).
  • Indikator Klinis CP Genetik: Karakteristik klinis tertentu, seperti diskinesia dan tidak adanya spastisitas, adalah indikator kuat penyebab genetik pada CP. Kehadiran cacat intelektual dan tidak adanya kelahiran prematur adalah indikator moderat, menunjukkan bahwa pengujian genetik mungkin bermanfaat untuk pasien CP spesifik (Janzing et al., 2024) (Janzing et al., 2023).

Implikasi untuk Diagnosis dan Pengobatan

  • Pengujian dan Diagnosis Genetik: Kemajuan dalam pengujian genetik, seperti sekuensing eksom utuh, telah meningkatkan kemampuan untuk mendiagnosis penyebab genetik CP. Teknik-teknik ini memiliki hasil diagnostik yang tinggi, mengidentifikasi varian patogen pada proporsi signifikan pasien dengan CP idiopatik (Chopra et al., 2022) (Roselló et al., 2021).
  • Pengobatan yang Dipersonalisasi: Diagnosis genetik dapat memfasilitasi rencana perawatan yang dipersonalisasi, memungkinkan intervensi yang ditargetkan yang menangani mutasi genetik spesifik yang terlibat. Pendekatan ini dapat meningkatkan hasil klinis dan memberi keluarga konseling genetik yang lebih akurat (Basu et al., 2024) (“Cerebral palsy and related neuromotor disorders: Overview of genetic and genomic studies”, 2022).

Perspektif yang Lebih Luas

Sementara faktor genetik memainkan peran penting dalam CP, penting untuk mengenali dampak substansial dari faktor lingkungan, seperti kelahiran prematur dan infeksi ibu, yang secara historis dikaitkan dengan gangguan tersebut (Sandran et al., 2024). Kompleksitas dan heterogenitas etiologi CP berarti bahwa pemahaman yang komprehensif memerlukan mempertimbangkan kontribusi genetik dan lingkungan. Pendekatan ganda ini dapat mengarah pada strategi manajemen yang lebih efektif dan peningkatan kualitas hidup bagi individu dengan CP.

Basu, A., Low, K., Ratnaike, T., & Rowitch, D. H. (2024). Genetic investigations in cerebral palsy. Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/dmcn.16080
Janzing, A. M., Eklund, E., Koning, T. J. de, & Eggink, H. (2024). Clinical characteristics suggestive of a genetic cause in cerebral palsy: A systematic review. Pediatric Neurology. https://doi.org/10.1016/j.pediatrneurol.2024.01.025
Cerebral palsy and related neuromotor disorders: Overview of genetic and genomic studies. (2022). Molecular Genetics and Metabolism. https://doi.org/10.1016/j.ymgme.2021.11.001
Friedman, J. M., Essen, P. van, Karnebeek, C. D. M. van, & Karnebeek, C. D. M. van. (2021). Cerebral palsy and related neuromotor disorders: Overview of genetic and genomic studies. Molecular Genetics and Metabolism. https://doi.org/10.1016/J.YMGME.2021.11.001
Janzing, A., Eklund, E. A., Koning, T. J. de, & Eggink, H. (2023). Clinical Characteristics Suggestive of a Genetic Cause in Cerebral Palsy: A Systematic Review. https://doi.org/10.2139/ssrn.4497254
Chopra, M., Gable, D. L., Love-Nichols, J., Tsao, A., Rockowitz, S., Sliz, P., Barkoudah, E., Bastianelli, L., Coulter, D. L., Davidson, E., DeGusmao, C., Fogelman, D. R., Huth, K., Marshall, P., Nimec, D., Sanders, J. S., Shore, B. J., Snyder, B., Stone, S. S. D., … Srivastava, S. (2022). Mendelian etiologies identified with whole exome sequencing in cerebral palsy. Annals of Clinical and Translational Neurology. https://doi.org/10.1002/acn3.51506
Roselló, M., Caro-Llopis, A., Orellana, C., Oltra, S., Alemany-Albert, M., Marco-Hernández, A. V., Monfort, S., Pedrola, L., Martínez, F., & Tomás, M. (2021). Hidden etiology of cerebral palsy: genetic and clinical heterogeneity and efficient diagnosis by next-generation sequencing. Pediatric Research. https://doi.org/10.1038/S41390-020-01250-3
Sandran, N. G., Badawi, N., Gécz, J., & Eyk, C. L. van. (2024). Cerebral Palsy as a Childhood-onset Neurologic Disorder caused by both genetic and environmental factors. Seminars in Fetal & Neonatal Medicine. https://doi.org/10.1016/j.siny.2024.101551
Scroll to Top