Kurangnya respons terhadap nama (RTN) pada bayi dan balita memang bisa menjadi indikator awal gangguan spektrum autisme (ASD). Perilaku ini sering diamati pada anak-anak dengan ASD dan dianggap sebagai salah satu tanda awal yang dapat mendorong evaluasi lebih lanjut. Namun, penting untuk dicatat bahwa sementara defisit RTN dikaitkan dengan ASD, defisit tersebut tidak eksklusif untuk itu dan juga dapat hadir dalam keterlambatan perkembangan lainnya. Oleh karena itu, RTN harus dipertimbangkan sebagai bagian dari penilaian yang lebih luas daripada kriteria diagnostik mandiri.
RTN sebagai Indikator ASD
- Deteksi Dini: Penelitian telah menunjukkan bahwa RTN yang berkurang atau tidak ada adalah gejala awal ASD yang umum. Misalnya, sebuah penelitian yang menggunakan sistem pembelajaran mesin multimodal menemukan perbedaan yang signifikan dalam RTN antara balita dengan ASD dan mereka yang memiliki perkembangan khas atau keterlambatan perkembangan, dengan akurasi 82,9% dalam penilaian yang dinilai manusia (Zhu et al., 2023).
- Fenotipe Digital: Pendekatan komputasi yang dapat diskalakan menggunakan analisis visi komputer (CVA) telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan ASD merespons nama mereka lebih jarang dan dengan latensi yang lebih lama dibandingkan dengan teman sebaya yang biasanya berkembang. Metode ini menyediakan cara yang andal untuk mendeteksi defisit RTN dalam pengaturan dunia nyata (Perochon et al., 2021).
- Respon Fisiologis dan Perilaku: Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan ASD dapat menunjukkan respons perilaku yang berkurang dan reaksi fisiologis yang berbeda, seperti peningkatan denyut jantung, ketika nama mereka dipanggil, menunjukkan kemungkinan respons permusuhan atau defensif (DeRamus, 2009).
Pengobatan dan Intervensi
- Strategi Intervensi: RTN sering menjadi target dalam program intervensi dini untuk anak-anak dengan ASD. Penelitian telah menunjukkan bahwa penguatan nyata dapat secara efektif meningkatkan RTN pada anak-anak dengan ASD, dengan generalisasi yang berhasil di berbagai konteks dan orang (Conine et al., 2019) (Conine et al., 2020).
- Pola Prediktif: Penilaian dasar RTN dapat membantu memprediksi hasil pengobatan, berpotensi mengurangi jumlah percobaan yang diperlukan untuk mencapai penguasaan dalam intervensi RTNÂ (Conine et al., 2020).
Konteks dan Keterbatasan yang Lebih Luas
- Keterlambatan Perkembangan: Sementara defisit RTN merupakan indikator kuat kelainan perkembangan, defisit tersebut tidak eksklusif untuk ASD. Sebuah penelitian menemukan bahwa kegagalan untuk menanggapi nama pada 12 bulan menunjukkan masalah perkembangan, tetapi tidak semua anak dengan ASD menunjukkan perilaku ini (Nadig et al., 2007).
- Fenotipe Autisme yang Lebih Luas: Defisit RTN juga mungkin merupakan sifat dari fenotipe autisme yang lebih luas, menunjukkan bahwa meskipun merupakan penanda yang signifikan, itu harus dipertimbangkan bersama gejala dan penilaian lainnya (Nadig et al., 2007).
Kesimpulannya, sementara kurangnya respons terhadap nama dapat menjadi tanda autisme, itu tidak pasti dengan sendirinya. Sangat penting untuk mempertimbangkan RTN sebagai bagian dari evaluasi komprehensif yang mencakup penilaian perilaku dan perkembangan lainnya. Intervensi dini dan strategi pengobatan yang berfokus pada RTN dapat bermanfaat, tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan individu anak.