Pertanyaan apakah autisme dapat dicegah karena kehamilan itu kompleks, melibatkan banyak faktor genetik dan lingkungan. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa sementara gangguan spektrum autisme (ASD) tidak dapat sepenuhnya dicegah, intervensi prenatal tertentu dapat mengurangi risiko. Intervensi ini berfokus pada faktor risiko yang dapat dimodifikasi selama kehamilan, seperti kesehatan ibu, diet, dan paparan bahaya lingkungan. Di sini, kami mengeksplorasi berbagai aspek perawatan prenatal yang dapat mempengaruhi kemungkinan perkembangan ASD.
Kesehatan Ibu dan Paparan Lingkungan
- Infeksi dan Peradangan: Infeksi ibu selama kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko ASD pada keturunannya. Sebuah meta-analisis menemukan hubungan yang signifikan antara infeksi ibu dan autisme, menunjukkan bahwa mencegah atau mengobati infeksi dapat mengurangi kejadian ASD sebesar 12%-17%Â (Tioleco et al., 2021).
- Paparan Nikotin dan Zat: Paparan nikotin prenatal telah dikaitkan dengan gangguan perkembangan saraf, termasuk ASD. Meskipun bukti bertentangan, menghindari merokok dan nikotin selama kehamilan dianjurkan untuk meminimalkan potensi risikon (Ahmad et al., 2025).
Intervensi Gizi
- Pola Makanan: Kepatuhan terhadap diet prenatal yang sehat telah dikaitkan dengan berkurangnya kemungkinan diagnosis autisme. Studi dari kelompok besar menunjukkan bahwa diet seimbang selama kehamilan dapat menurunkan risiko ASD dan meningkatkan hasil komunikasi sosial pada anak-anak (Friel et al., 2024).
- Asam Folat dan Vitamin: Suplementasi ibu dengan asam folat telah menunjukkan potensi dalam mencegah perilaku terkait ASD pada model hewan. Dosis tinggi asam folat selama kehamilan dapat mengurangi efek faktor risiko tertentu, seperti paparan asam valproat (Di et al., 2021). Namun, penelitian pada manusia telah menunjukkan hasil yang beragam, dengan beberapa menunjukkan manfaat potensial asupan vitamin prenatal dalam mengurangi risiko ASD (Brieger et al., 2021).
Interval Antar Kehamilan
- Jarak Kelahiran Optimal: Penelitian menunjukkan bahwa interval antar kehamilan pendek dan panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko ASD. Interval optimal antara kehamilan 30-39 bulan disarankan untuk meminimalkan risiko ini (Pereira et al., 2021).
Probiotik dan Kesehatan Usus
- Suplemen Probiotik: Penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa probiotik dapat mengurangi peradangan dan mencegah perilaku seperti ASD yang disebabkan oleh aktivasi kekebalan ibu. Ini menunjukkan peran potensial probiotik dalam mengurangi risiko ASD melalui modulasi respons imun ibu dan janin (Wang et al., 2019).
Sementara intervensi ini menawarkan jalan yang menjanjikan untuk mengurangi risiko ASD, penting untuk mengakui sifat genetik dan multifaktorial autisme. Predisposisi genetik memainkan peran penting, dan tidak semua kasus ASD dapat dikaitkan dengan faktor prenatal yang dapat dimodifikasi. Selain itu, efektivitas intervensi ini dapat bervariasi berdasarkan keadaan individu dan latar belakang genetik. Oleh karena itu, sementara strategi prenatal tertentu dapat menurunkan risiko, mereka tidak menjamin pencegahan ASD. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami interaksi kompleks faktor genetik dan lingkungan dalam pengembangan ASD.