Aplikasi digital memang dapat membantu anak-anak dengan Down Syndrome dalam belajar membaca, sebagaimana dibuktikan oleh berbagai penelitian yang menyoroti efektivitas alat pembelajaran yang ditingkatkan teknologi. Aplikasi ini sering menggabungkan elemen interaktif dan menarik yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran unik anak-anak dengan Down Syndrome, sehingga memfasilitasi pengembangan literasi. Penggunaan game digital, aplikasi seluler, dan antarmuka nyata telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan keterampilan membaca di antara populasi ini. Di bawah ini adalah aspek kunci tentang bagaimana aplikasi digital dapat mendukung perkembangan membaca pada anak-anak dengan Down Syndrome.
Alat Pembelajaran Interaktif dan Menarik
- Game digital yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan Down Syndrome dapat membuat proses literasi lebih menarik dan efektif. Misalnya, permainan yang dikembangkan pada platform Construct3 divalidasi oleh para profesional pendidikan sebagai kontribusi signifikan terhadap literasi karena keselarasan dengan profil pembelajaran anak-anak dengan Sindrom Down (Freitas et al., 2023).
- Aplikasi seluler yang menggabungkan elemen interaktif dapat secara signifikan meningkatkan fungsi kognitif dan membantu anak-anak memperoleh keterampilan akademik dan sosial, yang sangat penting untuk kemandirian dan kualitas hidup mereka (Karagianni & Drigas, 2022).
Penggunaan Antarmuka Berwujud
- Antarmuka pengguna yang berwujud, yang mengintegrasikan interaksi fisik dengan konten digital, telah terbukti efektif dalam mengajarkan keterampilan membaca kepada anak-anak dengan Down Syndrome. Studi yang menerapkan metodologi “sindrom Down: membaca dan menulis” dengan antarmuka nyata melaporkan hasil yang menguntungkan (Santana & Haro, 2013) (Haro et al., 2012).
Fonetik dan Pengembangan Bahasa
- Aplikasi pendidikan berbantuan komputer yang berfokus pada kesadaran fonetik melalui permainan dapat mendukung perkembangan bahasa, yang seringkali menjadi penghalang signifikan bagi anak-anak dengan Sindrom Down (Simão et al., 2016).
- Teknologi komunikasi augmentatif dan alternatif (AAC) dengan fitur decoding dapat membantu dalam membangun keterampilan decoding, yang penting untuk pengembangan literasi. Meskipun bukan pengganti instruksi langsung, teknologi ini memberikan jalan tambahan untuk dukungan literasi (Holyfield et al., 2023).
Instruksi Literasi Komprehensif
- Aplikasi web ABRACADABRA, yang digunakan selama pandemi COVID-19, menunjukkan bahwa instruksi literasi komprehensif yang disampaikan secara online dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam akurasi membaca untuk anak-anak dengan Down Syndrome. Studi ini menyoroti potensi telepractice sebagai metode yang layak untuk memberikan pendidikan literasi (Murphy et al., 2022).
Sementara aplikasi digital menawarkan manfaat besar, penting untuk mempertimbangkan variabilitas dalam respons individu terhadap alat-alat ini. Tidak semua anak dengan Down Syndrome dapat mencapai penguasaan membaca melalui aplikasi digital saja, dan alat ini harus dilihat sebagai suplemen untuk metode pengajaran tradisional. Selain itu, integrasi kegiatan yang dipimpin orang tua dan bimbingan profesional tetap penting untuk memaksimalkan efektivitas alat pembelajaran digital. Secara keseluruhan, aplikasi digital mewakili jalan yang menjanjikan untuk mendukung pengembangan literasi pada anak-anak dengan Down Syndrome, tetapi mereka harus menjadi bagian dari strategi pendidikan yang komprehensif.