A young boy sitting indoors on a carpet playing with pencils beside a Maltese dog.

Apakah Anak Yang Tidak Suka Menulis Berarti Memiliki Gangguan Belajar?

Keengganan seorang anak untuk menulis tidak selalu menunjukkan gangguan belajar, tetapi itu bisa menjadi tanda masalah mendasar yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Menulis adalah keterampilan kompleks yang melibatkan kemampuan kognitif, motorik, dan linguistik, dan kesulitan di salah satu bidang ini dapat menyebabkan tantangan dalam menulis. Sementara beberapa anak mungkin tidak suka menulis karena preferensi pribadi atau kurangnya minat, yang lain mungkin kesulitan karena gangguan belajar tertentu seperti disgrafia atau kondisi terkait lainnya. Memahami nuansa gangguan potensial ini sangat penting untuk diagnosis dan intervensi yang akurat.

Disgrafia dan Gangguan Penulisan

  • Disgrafia adalah gangguan belajar spesifik yang ditandai dengan kesulitan menulis, yang tidak konsisten dengan kemampuan kognitif dan usia anak. Hal ini dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, seperti tulisan tangan yang buruk, kesulitan dengan ejaan, dan tantangan dalam mengatur pemikiran di atas kertas (Chung et al., 2020) (Mamman, 2020).
  • Anak-anak dengan disgrafia mungkin kesulitan dalam membentuk huruf, memberi jarak kata, dan mengatur teks, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk membuat catatan, menyelesaikan tugas, dan berkinerja baik dalam penilaian (Mamman, 2020).
  • Disgrafia sering terjadi bersamaan dengan gangguan belajar dan kejiwaan lainnya, sehingga penting untuk mempertimbangkan evaluasi komprehensif ketika mendiagnosis kesulitan menulis (Chung et al., 2020).

Ketidakmampuan Belajar dan Tantangan Menulis

  • Siswa dengan ketidakmampuan belajar (LD) sering menghadapi tantangan yang signifikan dalam menulis, yang dapat mencakup masalah dengan kualitas penulisan, organisasi, kosa kata, dan kefasihan kalimat (Graham & Harris, 2020) (Graham et al., 2017).
  • Sebuah meta-analisis mengungkapkan bahwa siswa dengan skor LD lebih rendah daripada rekan-rekan mereka yang biasanya berprestasi dalam berbagai aspek penulisan, menunjukkan masalah penulisan yang meresap dan persisten (Graham et al., 2017).
  • Strategi dan intervensi pengajaran yang efektif sangat penting untuk membantu siswa dengan LD meningkatkan keterampilan menulis mereka, karena banyak yang tidak menerima instruksi yang memadai yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka (Graham & Harris, 2020).

Faktor Koordinasi Neuropsikologis dan Motorik

  • Kesulitan menulis juga dapat berasal dari defisit pemrosesan neuropsikologis, yang memengaruhi ejaan, kelancaran menulis, dan ekspresi tertulis. Defisit ini dapat bervariasi di antara anak-anak, memerlukan penilaian individual dan strategi intervensi (Fenwick et al., 2016).
  • Gangguan Koordinasi Perkembangan (DCD) adalah kondisi lain yang dapat berdampak pada penulisan. Anak-anak dengan DCD sering mengalami keterlambatan keterampilan motorik yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan motorik halus, seperti menulis tangan (Missiuna et al., 2004).
  • Kesulitan koordinasi dapat menyebabkan frustrasi dan menghindari tugas menulis, semakin memperumit pengalaman belajar anak (Missiuna et al., 2004).

Pertimbangan yang Lebih Luas

Meskipun ketidaksukaan untuk menulis tidak secara otomatis menyiratkan gangguan belajar, penting untuk mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari kemampuan dan tantangan anak. Faktor-faktor seperti instruksi yang tidak memadai, kurangnya motivasi, atau bahkan kecemasan terkait menulis juga dapat berkontribusi pada keengganan anak untuk menulis (O’Donnell & Colvin, 2019). Oleh karena itu, evaluasi komprehensif yang mempertimbangkan faktor kognitif, motorik, dan emosional sangat penting untuk menentukan akar penyebab kesulitan menulis dan untuk mengembangkan intervensi yang tepat.

Chung, P. J., Patel, D. R., & Nizami, I. (2020). Disorder of written expression and dysgraphia: definition, diagnosis, and management. Translational Pediatrics. https://doi.org/10.21037/TP.2019.11.01
Mamman, S. (2020). Developmental dysgraphia and its effect on children in schools.
Graham, S., & Harris, K. R. (2020). Writing and Students with Learning Disabilities. https://doi.org/10.4324/9781315100654-23
Graham, S., Collins, A. A., & Rigby-Wills, H. (2017). Writing characteristics of students with learning disabilities and typically achieving peers: A meta-analysis. Exceptional Children. https://doi.org/10.1177/0014402916664070
Fenwick, M. E., Kubas, H. A., Witzke, J. W., Fitzer, K. R., Miller, D. C., Maricle, D. E., Harrison, G. L., Macoun, S. J., & Hale, J. B. (2016). Neuropsychological Profiles of Written Expression Learning Disabilities Determined by Concordance-Discordance Model Criteria. Applied Neuropsychology. Child. https://doi.org/10.1080/21622965.2014.993396
Missiuna, C., Rivard, L., & Pollock, N. (2004). They’re Bright but Can’t Write: Developmental Coordination Disorder in school aged children. Teaching Exceptional Children-Plus.
O’Donnell, E. H., & Colvin, M. K. (2019). Disorders of Written Expression. https://doi.org/10.1007/978-3-319-98643-2_4
Scroll to Top